Chapter 16. End

270 11 0
                                    

Ark:Teror Kastil Setan
Final-End

Keesokan paginya, ketika mobil Rolls-Royce sedang meluncur membawa mereka ke SBS untuk mengunjungi Bong Joon-Ho. Doyoung kelihatannya tidak begitu bahagia. Jisung tahu kenapa hyungnya itu begitu, Doyoung masih jengkel terhadap dirinya sendiri, karena tidak bisa menarik kesimpulan bahwa Pembisik dan Suzana sebenarnya orangnya itu-itu juga,

Renjun tidak ikut sekali itu, karena masih ada pekerjaan lain,

"Begitu Kai Hyung mengatakan bahwa dalam lorong rahasia di bawah Kastil banyak burung parkit beterbangan," kata Doyoung setelah agak lama diam saja, "aku langsung menyadari, burung-burung itu pasti kepunyaan Mr. Sangra, dan terowongan bawah tanah itu tentu ujungnya dalam kandang di mana ia memelihara burung-burung itu. Dan Mr. Sangra lupa menutup pintunya! Tapi aku sama sekali belum menduga, Mr. Sangra itu sebenarnya Mis. Sizana."

"Tapi yang lain-lainnya, kan berhasil hyubg ketahui semuanya," kata Jisung, "Sampai dengan kenyataan bahwa Suzana masih hidup - walau selama beberapa waktu kau sempat terkecoh. Kau bisa bangga terhadap dirimu."

Tapi Doyoung- hanya menggelengkan kepala.

***

Kali ini mereka tidak mengalami kesulitan untuk berjumpa dengan Mr. Bong Joon Ho Penjaga di gerbang besar melambai sebagai tanda bahwa mereka boleh terus. Beberapa saat kemudian, kedua remaja itu sudah duduk dalam kantor sutradara kenamaan itu

"Nah," kata Mr. Joon Ho dengan suara yang berat. "ada yang hendak kalian laporkan?.

"Kami berhasil menemukan rumah yang ada hantunya, Sir," kata Doyoung.

"Ah - begitu?" Alis sutradara itu naik ke atas, seakan-akan heran. "Lalu hantu yang ada di situ seperti apa jenisnya?"

"Itulah repotnya," kata Doyoung berterus terang. "Hantunya seseorang yang masih hidup, bukan arwah orang mati."

"Hmm- menarik juga kedengarannya," kata Mr. Joon Ho. Ia menyandarkan diri ke punggung kursinya, "Coba ceritakan."

Mr. Joon Ho mendengarkan dengan tekun, sementara Doyoung bercerita dengan asyik Ketika remaja itu selesai memaparkan pengalamannya bersama kedua temannya, sutradara itu mengatakan, "Aku senang mendengar bahwa Suzana ternyata masih hidup. Ia pemain film yang ternama pada jamannya. Tapi terus terang saja, aku ingin tahu bagaimana caranya -menimbulkan suasana ngeri dalam purinya, sehingga perasaan itu menghinggapi setiap orang yang masuk ke situ."

"Katanya, ia segan menceritakan pada kami, Sir," jawab Doyoung. "Tapi saya rasa, saya tahu bagaimana caranya. Saya mempelajari sebuah buku tentang orgel, karena ingin membantu Taeil Hyung yang sibuk memasang orgel tua yang dibeli olehnya. Saat itu saya menemukan keterangan bahwa getaran subsonik- jadi getaran bunyi rendah yang tak tertangkap lagi oleh telinga manusia menimbulkan pengaruh aneh terhadap sistem saraf kita."

"Menurut dugaan saya, Sir, di antara pipa-pipa suara orgel Mis. Suzana yang katanya rusak itu ada beberapa yang menimbulkan getaran tak terdengar yang mempengaruhi saraf manusia, Kalau orang yang merasakannya masih agak jauh, ia menjadi gelisah, Tapi semakin dekat ke sumber getaran itu, ia menjadi semakin gelisah, dan akhirnya merasa ngeri yang makin lama semakin memuncak. Tapi tentu saja perasaan itu lenyap apabila kita berada di luar Kastil. Itu sudah diuji teman-teman saya pada suatu malam."

Jisung melirik Doyoung. Jadi itu rupanya sebabnya, kenapa Doyoung berkeras menyuruhnya beserta Renjun datang ke Terror Castle pada hari itu. Jisung hendak mengucapkan kata-kata pedas. Tapi tidak sempat, karena Mr. Joon Ho sudah lebih dulu berbicara lagi.

Home (Neo Culture Tecnology Detektif)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang