Chapter 9 "Teror Kastil Setan"

367 34 0
                                    

Ark:Teror Kastil Setan
Bgagian 1

Renjun masuk ke asramah utama NCT. Begitu ia menutup pintu, terdengar suara Taeil memanggil dari dapur.

"Kaukah itu, Renjun?"

"Ya, Hyung." Renjun pergi ke pintu dapur. Taeil, sibuk membuat kue donat.

"Bagaimana di perpustakaan tadi?" tanya Taeil.

"Baik-baik saja," jawab Renjun. Jawabannya selalu begitu, karena suasana di perpustakaan tidak pernah berubah. Selalu tenang. Renjun di samping menjadi idol di SM, jika tidak ada jadual latihan atau tidak ada secejule pasti membantu di perpustakaan di gedung SM. Tugasnya menyortir kembali buku-buku yang dikembalikan dan membantu penyusunan daftar buku.

"Tadi Doyoung dan Jisung, mencarimu," kata Taeil lagi, sambil terus menggiling adonan kue. "Dia meninggalkan pesan untukmu."

"Apa katanya hyung?" seru Renjun bersemangat.

"Aku tadi mencatatnya. Ada dalam kantongku. Nanti sebentar, kuselesaikan dulu adonan ini."

"Masa hyung tidak ingat apa yang dikatakannya! Mungkin ia memerlukan aku dengan segera.''

­"Kalau pesan biasa, bisa kuingat," jawab Taeil, "tapi Doyoung tadi tidak meninggalkan pesan yang biasa, Membingungkan!"

"Doyoung hyung memang suka pada kata yang aneh-aneh," kata Renjun, ia berusaha menekan rasa tidak sabarnya, "Doyoung hyung banyak sekali membaca di perpustakaan, dan kadang-kadang pembicaraannya agak sulit dimengerti."

"Huh! Bukan cuma kadang-kadang saja!" tukas Taeil. "Anak itu sangat
luar biasa. Sampai sekarang aku masih belum bisa mengerti, bagaimana dia bisa menemukan cincinku."

Taeil menyinggung kejadian musim gugur sebelum itu, yaitu ketika cincin hilang. Kebetulan Taeil mengatakan pada Doyoung kalau cincinya hilang. Kemudian Taeil dimintanya agar menceritakan segala hal yang di lakukan pada hari cincin itu hilang. Setelah Taeil selesai bercerita,
Doyoung langsung pergi ke sepen, yaitu bilik tempat menyimpan bahan makanan. Ia meraihkan tangannya ke atas rak, meraba-raba di belakang sederet botol berisi acar tomat. Dan ketika tangannya itu ditarik kembali, ia sudah memegang cincin Taeil yang hilang. Ternyata Taeil melepaskannya dan menaruh di situ, ketika mencuci botol-botol itu sebelum dipakai.

"Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana dia bisa menebak cincinku ada di tempat itu, " kata Taeil.

"Kurasa Doyoung hyung tidak bisa menebak, tapi menarik kesimpulan," kata Renjun menjelaskan. "Begitulah cara otaknya bekerja,.. Hyung, tidak bisa sekarang juga Taeil hyung mengambil pesannya?"

"Sebentar lagi," jawab Taeil, sambil menggiling terus adonan supaya semakin tipis, "0 ya - bagaimana persisnya kabar yang dimuat pada halaman depan koran kemarin, mengenai Doyoung memenangkan hak pemakaian sedan Rolls-Royce selama tiga puluh hari?"

"Ah - itu suatu perlombaan yang diadakan sebuah perusahaan penyewaan mobil, yaitu SM Auto Rental Company," kata Renjun menjelaskan. "Perusahaan itu meletakkan sebuah bejana besar yang penuh berisi kacang buncis di jendela etalase mereka. Mereka menjanjikan hadiah pemakaian Rolls-Royce lengkap dengan supir bagi siapa yang berhasil paling dekat menerka jumlah tepat kacang buncis dalam bejana itu, dan ternyata Doyoung hyung menang....Aduh, Hyung, tidak bisa sekarang saja catatan pesan itu Tail hyung ambil dari kantong?"

"Baiklah," kata Taeil, lalu membersihkan tepung yang melekat di tangannya, "Tapi sekarang mau apa Doyoung dengan sedan Roll-Royce
yang lengkap dengan supir, biarpun cuma untuk tiga puluh hari?"

"Begini, Hyung. Doyoung hyung, aku dan Jisung berniat..."

Renjun sebenarnya hendak menjelaskan, tapi Taeil sama sekali tidak memperhatikan ia menyerocos sendiri.

Home (Neo Culture Tecnology Detektif)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang