Chapter 13

98 11 0
                                    

Ark:Teror Kastil Setan
Bgagian 5


Dua hari berlalu sejak Doyoung mengalami kecelakaan. Waktu itu dia cepat-cepat diantarkan Taeil ke rumah sakit, di mana sehari penuh Doyoung sibuk diperiksa pergelangan kakinya. Setelah ternyata tidak patah, kakinya lantas direndam dalam semacam larutan. Ia diperbolehkan pulang. Menurut Dokter yang memeriksa, sebentar lagi Doyoung sudah boleh berjalan lagi, walau untuk sementara masih pincang. Dokter itu malah menyarankan agar dia dengan segera mencoba berjalan

Tapi untuk sementara Doyoung masih terkapar di tempat tidur dengan kaki terbalut.

Sementara itu ada kemungkinan Mr. Bong Joon ho sudah berhasil menemukan rumah berhantu yang diperlukan untuk lokasi pembuatan filmnya. Kelihatannya Neo Culture Detektif akan terhenti usahanya, sebelum sempat benar-benar memulainya.

Jisung dan Renjun duduk di sisi tempat tidur Doyoung. Keduanya merasa agak lesu.

"Sakit, ya hyung?" tanya Jisung, ketika dilihatnya muka Doyoung mengernyit sewaktu bergeser sedikit di tempat tidur.

"Ini salahku sendiri, kenapa tidak hati-hati," katanya, "Tapi kita lanjutkan saja rapat yang tidak jadi di waktu itu. Pembahasan pertama mengenai suara misterius yang menelepon, segera setelah kita pergi ke Terror Castle. Kata Kai hyung, dia merasa malam itu ada yang membuntuti kita. Besar kemungkinannya, orang itu Haecan."

"Memang," kata Renjun. "Dia tahu, kita tertarik pada tempat itu."

"Tapi Haecan hyung mana mungkin bisa mengubah suaranya, sehingga kedengarannya kayak begitu." bantah Jisung. "Berat, seperti suara dari dalam kubur! Padahal Haecan suaranya kan lebih mirip suara kuda meringkik."

"Memang benar- tapi cuma itu satu-satunya kemungkinan yang bisa kubayangkan," kata Doyoung. Dia mengernyit kesakitan, sementara memindahkan letak kaki, "Sampai ada bukti-bukti nyata, aku tidak mau percaya bahwa makhluk halus bisa menelepon."

"Ya, baiklah," kata Renjun, "Lalu seterusnya, bagaimana? Siapa orang misterius yang menyebabkan batu-batu longsor?"

"Ya, siapa?" tukas Jisung, "Aku kepingin sekali bisa membeku leher orang itu!"

"Untuk sementara, kuanggap saja persoalan itu tidak ada," kata Doyoung.

"Kita sekarang tahu pasti dia bukan Haecan, Mungkin saja orang itu sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan urusan kita. Mungkin cuma seseorang yang sedang berjalan-jalan di tepi ngarai, dan ia menyebabkan batu longsor itu secara tidak sengaja."

"Kalau tidak sengaja, bidikannya hebat sekali," gumam Jisung tidak percaya

"Untuk sementara ia harus tetap misterius, sampai sudah ada fakta fakta lebih jauh mengenai dirinya. Saat ini aku lebih tertarik pada hal hal tidak benar yang dikatakan Mr. Sangra pada kami, ketika aku bersama Pete datang ke tempatnya Kenapa dia mengatakan habis merambah semak kering, padahal kelihatannya jelas bahwa hal itu tidak benar? Dan apa sebabnya sudah tersedia kendi berisi limun dingin di rumahnya, seakan-akan dia sudah menyangka kita akan datang?"

Kedua pertanyaan itu menyibukkan mereka, tanpa ditemukan jawabannya. Doyoung menggaruk-garuk kepala. "Aduh, semakin dalam kita mengusut perkara ini, semakin banyak misteri yang muncul," katanya.

Saat itu Taeyong masuk bergegas-gegas, "Hampir saja aku lupa memberi tahu kalian," katanya, "kemarin pagi ada kejadian aneh, sebelum kalian kembali dari rumah sakit! Tapi saat itu begitu repot, sampai aku lupa lagi."

"Kejadian aneh? Apa?" tanya Doyoung.

Renjun dan Jisung ikut tertarik

"Ada seorang wanita tua datang kelihatannya dia dari kaum pengembara. Tapi aku tak tahu, perlu atau tidak kukatakan pada kalian."

Home (Neo Culture Tecnology Detektif)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang