Chapter 15

127 14 0
                                    

Ark:Teror Kastil Setan
Bgagian 7

Kai sudah semakin gelisah saja, Begitu pula halnya dengan Renjun. Sudah sejam mereka menunggu dalam Rolls-Royce, menunggu Doyoung dan Jisung kembali. Tapi selama itu keduanya masih belum kelihatan juga, Setiap lima menit, Renjun meloncat keluar dari mobil, lalu menatap ke arah ngarai, Dan setiap sepuluh menit Kai ikut keluar dan mengamat-amati ngarai, Rasanya seperti menatap tenggorokkan naga raksasa,

"Renjun," kata Kai pada akhirnya, "saya rasa lebih baik saya menyusul mereka saja sekarang."

"Tapi hyung kan tidak boleh meninggalkan mobil," kata Renjun mengingatkan, "Hyung harus selalu berada di dekatnya."

"Keselamatan Doyoung dan Jisung lebih penting daripada mobil" jawab Kai. "Saya akan mencari mereka sekarang."

Dia keluar dari mobil, lalu membuka tempat bagasi di belakang. Dia mengambil sebuah lampu darurat yang besar dari situ. Sementara itu Renjun sudah ada di sampingnya.

-"Aku ikut, hyung," kata Renjun, "Mereka sahabatku,

"Baiklah, kalau begitu kita pergi bersama-sama." Kai masih mengambil pula sebuah palu besar untuk senjata apabila diperlukan.

Setelah itu mereka masuk ke ngarai, Karena kakinya yang belum pulih sama sekali, Renjun agak kewalahan mengikuti langkah supir yang jangkung itu. Tapi pada bagian-bagian yang sangat berbatu-batu, Kai besar sekali gunanya. Renjun setengah dijunjungnya untuk melewati tempat-tempat sulit itu. Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di Kastil Setan

Dengan segera mereka melihat bahwa tombol pintu depan sudah tidak ada lagi, dan pintu itu tidak bisa dibuka dari luar, Kai kemudian melihat tombol itu tergeletak di atas ubin "Rupanya mereka tadi tidak masuk lewat pintu," katanya, "Kita harus mencari jalan masuk lainnya."

Mereka mondar-mandir di depan Kastil, sambil menyorot lampu ke jendela-jendela. Tiba-tiba Renjun melihat tanda tanya besar yang dibuat dengan kapur putih, pada pintu angin yang ternganga sedikit.

"Rupanya mereka masuk lewat sini serunya. Dijelaskannya pada Kai tentang tanda sandi Neo Culture Detektif. Pintu angin itu dibuka, lalu mereka masuk ke dalam. Sesampai di dalam, Kai menyorotkan lampu berkeliling. Nampak bahwa saat itu mereka berada dalam kamar makan.

"Entah ke mana mereka dari sini," kata Kai gelisah. "Saya lihat ada beberapa pintu, tapi tak ada yang dibubuhi tanda."

Saat itu Bob melihat cermin yang besar. Pada bagian tengahnya nampak sebuah tanda tanya.

"Masa mereka masuk ke dalam cermin," kata Kai, "Tapi walau begitu, kita periksa sajalah!"

Sambil berkata begitu, dipegangnya bingkai cermin, ia melongo, ketika cermin itu langsung bergerak ke belakang, seperti pintu. Renjun tidak kalah heran. Ternyata di balik cermin itu ada sebuah lorong sempit.

"Pintu rahasia!" kata Kai. "Rupanya 'mereka masuk ke sini. Kita harus mengikuti mereka."

Renjun tahu pasti, kalau seorang diri dia takkan berani masuk ke lorong yang gelap gulita itu. Tapi karena Kai langsung dengan langkah pasti, tidak ada pilihan lain bagi Renjun kecuali mengikuti. Keduanya menemukan tanda tanya yang dibuat oleh Doyoung di pintu yang terdapat di ujung lorong itu. Mereka memasukinya, dan sampai di ruang proyeksi film.

Home (Neo Culture Tecnology Detektif)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang