Chapter 4

424 52 7
                                    

Ark: Rumah Berhantu
Bagian 4

Entah berapa lama ketiga Member Nct dream ini memejamkan matanya, yang jelas mereka tertidur lumayan lelap. Mungkin dikarenakn sudah letih atau memang sudah teramat lelah, dengan pakaian basah atau lembab pun mereka masih dapat tertidur lelap.

Seolah-olah mereka baru saja melakukan perjalanan yang maha jauh.

Sebenarnya bukan hanya soal perjalanannya saja, akan tetapi apa yang mereka temui sepanjang perjalanannya itu. Dari kemarin malam mereka semua menjadi buruan puluhan penculik Jisung. dikejar anjing, terseret arus air, terjun bebas berhadapan dengan buaya, bergelut dengan ular, bahkan dikejar-kejar suku pedalaman. Sungguh satiu hal yang sulit dilakukan manusia mana pun dalam satu malam. Dan semua ini dilakukan oleh Hwang Renjun, Park Jisung serta Na Jaeimin, dan semuanya adalah anak disik Lee Soman dan member NCT Dream.

Saat matahari pagi bersinar, ketiganya bangun walau tidak serentak. Yang terakhir bangun adalah Na Jaemin. Anak ini asyik mencemplaki tubuh Renjun laksana bantal guling. Dia baru mengerjap ngerjap terbangun manakala mendengar namanya dipanggil-panggil dengan suara berbisik. Dan saat dia terbangun, ketika hendak membuka mulut, Renjun segera menutupnya.

"Hmmpp."

"Jangan bersuara Min...bisik Renjun sambi melepaskan diri dari pelukan Renjun. "Kita bukan di tempat yang aman."

Jaemin mengangguk pelan tanda mengerti. Begitu bekapan telapak tangan Renjun dilepaskan mata Jaemin langsung mengedar. Jisung ada di seberang bersembunyi di belakang rak kayu, mengintip sesuatu di seberang sana. Renjun pun bergerak, perlahan tanpa suara, mendekati Jisung.

"Bagaimana?" tanya Renjun berbisik.

"Aku tidak melihat siapa-siapa hyung. Tapi serius aneh..." jawab Jisung berbisik. "Tidak mungkin kita bisa di sini..."

"Ini kita dimana ya, Jun?" tanya Jaemin sambil celingak-celinguk.

Kalau Renjun dan Jisung berbicara bisik-bisik, tapi lain halnya dengan Jaemin. Dia bertanya santai, malah suaranya seperti menggema di dalam ruangan ini.

Kontan saja Renjun dan Jisung  jadi memelototkan matanya.

"Seinget aku semalem kita masuk ke rumah tua yang udah reot. Tapi kenapa sekarang bisa di bangunan cakep begini?" Jaemin memperjelas pertanyaannya. "Liat, semuanya tembok, barang-barangnya cakep-cakep, mirip kayak di rumah D.O Hyung deh..."

Renjun menghampiri Jaemin dengan wajah kesal.

"Bisa pelan tidak sih, Min. Kita bukan di tempat yang aman. Bukan soal barang-barang di sini bagus atau mewah seperti rumah D.O hyung, tapi ini tempat asing.

"Iya aku cuma ngomong apa adanya aja, Jun. Ruangan ama barang-barang di rumah ini cakep dan mewah, seperti rumahnya D.O hyung."

"Yang punya rumah bagus dan mewah bukan hanya D.O hyung saja Min, kamu jangan norak begitu sih." dengus Renjun kesel.

"Ya tapi rumah mewah yang pernah aku masukin cuma rumahnya D.O hyung, Jun. Nanti deh kapan-kapan kamu aku ajak maen ke rumahnya kalo lagi di seol. Tapi harus ada D.o hyungnya, soalnya satpam penjaganya rese. bawaannya sewot melulu, kayak cewek lagi dateng bulan."

"Kita harus bergerak!" suara Jisung terdengar mengingatkan. "Semalam kalau tidak salah, kita masuk dari arah sana lalu ke jendela, kemudian untuk menghindari para pendaki itu, kita bergeser ke sini."

Home (Neo Culture Tecnology Detektif)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang