Ark: Rumah Berhantu
Bagian 1Tiga kelebatan bayangan melesat cepat, menerobos semak belukar dengan begitu cepatnya. Seolah-olah tidak ada hal lain yang terpikirkan oleh ketiganya kecuali lari dan lari. walau mereka semua tahu, menerobos hutan di waktu malam seperti ini tidak lah mudah. Jangankan untuk pendatang seperti mereka, untuk orang yang sudah terbiasa dengan situasi hutanpun pastinya sulit. Selain penuh dengan semak belukar, keterbatasan daya pandang menjadi kendala utama.
"Ghok ghok ghok...!!"
Gonggongan sekawanan anjing hutan inilah jawabanya.
Inilah yang membuat ketiga anak didik Lee soman itu berpacu dengan waktu untuk lari dan lari. Anjing-anjing bertubuh besar itu dengan cepat mengejar ketiganya. Iringan tetesan air liur dan gonggonganya seolah suara penonton dalam setadiun yang menyemangati ketiganya untuk adu balap lari. Dan ketiganyapun tahu, sedikit saja ada kesalahan yang mereka perbuat, seperti jatuh atau tersandung, maka akan fatal akibatnya. Dan tidak seorangpun dapat membayangkan bagaimana jadinya mereka sampai di krubuti anjing-anjing itu.
Namun secepat apa, lari yang mereka bisa lakukan?
Tak dapat di pungkiri, hanya dalam hitungan detik saja ketiga anak asuhan lee Soman itu akan terkejar. secepat apapun lari manusia-manusia berkaki dua itu, tetap saja tidak akan pernah bisa menandingi para pengejarnya yang berkaki empat. Apalagi ini wilayah mereka, tempat mereka dilahirkan dan di besarkan. Walaupun sudah berusaha tunggang langgang sekeras dan sebisanya, tetap saja pada akhirnya nereka akan tetap terkejar. Anjing-anjing besar itu pastinya akan merasa sanagat memalukan kalau samapai kalah dalam adu balap lari ini.
Ini kandang kita Bung...
Tiga anak asuhan Lee Soman, Renjun, Jaemin dan Jisung. Ketiganya bukan tidak sadar, sekeras apapun usaha pelarian mereka ini, pasti akan terkejar. mereka paham hal itu, tapi mau bagaimana lagi, karna hanya ini yang mereka bisa lakukan. Suara salakan Anjing-anjing hutan itu kini terdengar semakin jelas dan jelas. seolah hanya beberapa langkah saja di blakang mereka. Dan dalam hitungan detik saja, dalam sekali terkam, sudah pasti mereka akan menjadi santapn empuk bagi semua anjing itu.
"Ghok, ghok, ghok!!!"
Rentetan puluhan ekor anjing semakin bersemangat. Suara mereka sungguh menggetarkan Ketiga anggota Dream itu. Seakan-akan mereka menegaskan kalau pelarian ini hanya menghasilkan kata 'percuma'. Sekuat apapun usaha mereka, hasilnya akan tetap sama. Jangan pernah mengajak anjing hutan adu balap lari di hutan.
Wuussshhhh...
Tapi pada kenyatanya, kondisi berkata lain. Karena hanya terus berlari dan berlari dalam kegelapan dan paktanya warna langit, ketiga orang ini entah sadar atau tidak ketika daratan yang mereka pijak sudah habis. Dan karena memang sudah tidak ada pilihan lain, ketiganyapin mengenjot tubuh masing-masing di pijakan terakhir.
"whuaaaaaa!!!"
Ketiganya terjun bebas, melayang di udara, masuk ke mulut jurang yang menganga anggun. Anjing-anjing hutan yang memang tahu situasi dan keadaan tempat mereka, meski tadi lari dengan tenaga mengejar penuh, merwka masih bisa mengendalikan diri, mengurangi kecepatan dan berhenti. Kini puluhan ekor anjing-anjing itu hanya menggonggong di tepian juarang, menonton ketiga buruanya yang lepas landas.
Brussttthhhh!!
Aliran air deras langsung menyambut ketiganya. Tubuh mereka yang bermandikan keringat, kini tercelup air dingin arus sungai. ketiganya muncul hampir bersamaan, bersyukur dalam hati masing-masing masih bisa bernafas kembali, karena kalau tidak ada arus sungai ini, nyawa mereka pasti sudah antri di depan pintu masuk akhirat. Namun sayangnya entah memang sudah tergaris takdir atau suratan nasib, belum lagi bisa mengendalikan diri dan keadaan hanyutnya air sungai, ternyata tubuh mereka sudah ada di ambang batas akhir arus sungai. Sekali lagi mereka melakukan hal yang beberapa detik tadi mereka lakukan. ini seperti replay, namun beda kasus. Kalau sebelumnya yang melontarkan paksa tubuh nereka adalah segrombolan anjing hutan, sekarang ini adalah arus sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (Neo Culture Tecnology Detektif)
AdventurePulau bagian timur Korea selatan akhirnya menjadi pemburuan sengit tokoh-tokoh besar. Disanalah akhirnya perang besar pecah yang mengakibatkan pertumpahan darah dari banyak nyawa-nyawa para petarung hebat dan persenjataan berat dan canggih-canggih b...