"TOLONG!"
Kedengarannya aneh. Melengking tinggi, tapi seakan-akan tersumbat.
"Tolong! Tolong!"
Bulu roma Jisung merinding setiap kali jeritan itu memecah kesunyian. Datangnya seperti dari gedung tua yang tak terurus itu.
Kemudian terhenti dengan tiba-tiba. Seperti tercekik. Dan justru semakin menyeramkan! Remaja jangkung berambut hitam itu berlutut di balik sebatang pohon palem yang besar. Ia memberanikan diri mengintip ke arah rumah yang terletak di ujung jalan masuk yang berkerikil. Ia tadi sedang berjalan di situ bersama patnernya Kim Doyoung, ketika tiba-tiba terdengar ada yang menjerit. Keduanya cepat-cepat berlindung ke balik semak.
Di seberang tempat Jisung, Doyoung juga mengintip ke arah rumah. Mereka menunggu kalau-kalau terdengar bunyi sesuatu lagi. Tapi kini rumah tua bergaya Spanyol itu yang letaknya agak di belakang kebun yang sudah merimba karena tak terawat diselubungi kesunyian Kesunyian yang mencekam.
"Hyung!" bisik Jisung. "Tadi itu laki-laki atau perempuan?"
Doyoung menggelengkan kepala.
"Entah," balasnya dengan berbisik pula. "Mungkin bukan kedua-duanya."
"Bukan kedua-duanya?" Jisung meneguk air ludah. Yang jelas itu tadi bukan suara anak kecil. Lalu jika juga bukan laki-laki atau perempuan, kemungkinannya tinggal... Jisung tidak mau membayangkan kemungkinan itu lebih jauh.
Kedua member NCT itu masih tetap menunggu. Hawa musim panas di tempat mereka sekarang terasa pengap dan menyesakkan. Mereka dikelilingi pohon- pohon palem, semak belukar, dan bunga-bunga yang tumbuh tanpa perawatan. Dulu kebun itu mestinya indah. Tapi karena lama terbengkalai, kini kelihatannya lebih mirip hutan. Dan gedung tempat tinggal yang terletak di belakang nampaknya juga tak terurus.
Gedung itu tempat tinggal Ma Dong-Seok, seorang aktor yang biasa memainkan karya-karya Lee Oocim, pujangga Indonesia dari Abad Pertengahan. Ia juga sahabat Bong Joon Ho, sutradara kenamaan yang telah menciptakan sekian banyak film misteri yang menegangkan syaraf. Doyoung dan Jisung datang ke situ sebagai detektif. Maksud mereka hendak menawarkan jasa pada Mr.Ma, untuk menolongnya mencari seekor burung nuri piaraan aktor itu. Mr.Bong Joon Ho bercerita pada mereka bahwa aktor itu gelisah karena burungnya hilang. Ia ingin mendapatkannya kembali.
Dan kini - tahu-tahu terdengar suara menjerit meminta tolong. Dan kedua remaja itu meringkuk di balik semak, menunggu perkembangan selanjutnya.
"Aduh, Hyung - kita ke sini kan untuk mencari nuri hilang," kata Jisung. Ia bicara berbisik-bisik. "Tapi sebelum kita sempat menginjakkan kaki di rumah itu, tahu-tahu sudah ada yang menjerit-jerit minta tolong!"
"Tapi kelihatannya sekarang sudah tenang lagi," jawab Doyoung. "Sebaiknya kita hampiri rumah itu, untuk menengok apa yang terjadi si sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (Neo Culture Tecnology Detektif)
AdventurePulau bagian timur Korea selatan akhirnya menjadi pemburuan sengit tokoh-tokoh besar. Disanalah akhirnya perang besar pecah yang mengakibatkan pertumpahan darah dari banyak nyawa-nyawa para petarung hebat dan persenjataan berat dan canggih-canggih b...