Bab 22

116 27 11
                                    

Marisa tengah mondar-mandir di dapur toko rotinya. Ia sedang memikirkan Angel yang sedang terbaring sakit di rumah sendirian. Meskipun hari libur, suaminya ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal. Sedangkan ia sendiri tidak enak bila harus melimpahkan pekerjaan kepada Rina. Karena kalau hari minggu gini toko rotinya pasti ramai sekali.

Tadi sebelum datang ke sini Marisa sudah membawa Angel ke dokter. Kata dokter Angel hanya demam ringan saja dan harus banyak istirahat. Tapi, tetap saja Marisa merasa khawatir meninggalkan putrinya sendirian.

"Kamu kenapa sih, aku lihatin daritadi kok mondar-mandir terus?" tanya Rina seraya menghampiri Marisa.

"Ini aku cuma kepikiran sama Angel yang sedang sakit di rumah," jawab Marisa dengan gelisah.

"Terus kenapa kamu ke toko kalau Angel sedang sakit?"

"Aku nggak enak sama mbak yang harus jaga toko sendirian di saat ramai seperti ini," kata Marisa sembari duduk di kursi terdekat.

"Kan ada pegawai Mar, gimana sih kamu ini." Rina ikut duduk di sebelah Marisa.

"Kenzo sibuk nggak Mbak, mau nggak iya kalau aku mintai tolong untuk ngecek keadaan Angel."

"Pasti mau dong," sahut Rina dengan cepat. "Biar aku telfon Kenzo dulu."

Rina mengambil ponselnya yang ada di tasnya lalu terlihat mengutak-atik ponselnya sebelum menempelkannya di telinga.

"Kenzo kamu dimana, Nak?" tanya Rina saat panggilan sudah terhubung.

"Dirumah, ada apa Ma?"

"Mama bisa minta tolong nggak?" tanya Rina basa basi.

"Minta tolong untuk apa nih?"

"Angel sedang sakit, sekarang dia lagi di rumah sendirian."

"Ya terus?" sahut Kenzo di seberang sana.

"Tolong kamu jagain Angel sampai orang tuanya pulang ya," pinta Rina.

"Kenapa mesti Kenzo sih, Ma?" tanya Kenzo malas.

"Kamu nggak kasihan apa? Ini daritadi mamanya mondar-mandir terus mikirin Angel." Rina masih mencoba membujuk Kenzo.

"Baiklah, tapi ini Mama yang maksa ya," kata Kenzo pada akhirnya menyetujui permintaan mamanya.

"Iya."

"Sekali lagi ingat Ma, ini karena Mama. Kalau bukan karena Mama, Kenzo nggak mau," ujar Kenzo sekali lagi.

"Halah kamu ini, bilang aja kamu mau ke rumah Angel tanpa Mama mint-... Halo, halo Kenzo." Rina menatap ponselnya yang sudah mati. Kenzo sudah memutus panggilannya secara sepihak. Anak itu pasti sedang malu-malu anjing sekarang.

"Gimana Mbak?" tanya Marisa menghampiri Rina.

"Nggak usah khawatir, Kenzo mau menemani Angel kok," kata Rina seraya merangkul bahu sahabatnya.

"Alhamdulillah, kalau gini kan aku jadi lebih tenang." Marisa bersyukur karena Kenzo mau menemani Angel.

Mereka berdua kini mulai sibuk kembali menyapa tamu dan membantu para pegawai untuk menyiapkan pesanan para pelanggan. Marisa sudah tidak mencemaskan Angel lagi karena ia percaya bahwa Kenzo mampu menjaga Angel dengan baik.

****

Di sinilah Kenzo sekarang, berdiri di depan pintu rumah Angel sambil memegang sebuket bunga yang tadi sempat ia beli saat perjalanan menuju ke sini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
This Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang