Bab 16

147 46 9
                                    

Angel tengah mengendarai motor maticnya dengan pelan di jalan raya. Ini memang bukan kali pertama ia mengendarai sepeda motor, tapi sudah lama sekali ia tidak mengendarainya jadi Angel masih merasa kagok. Seingat Angel, terakhir kali ia mengendarai sepeda motor, waktu masih tinggal di Bandung dan itupun tidak jauh, hanya sekitar komplek perumahannya saja.

Tadi mamanya sudah melarangnya untuk mengantar kue seorang diri, apalagi Angel ngotot untuk memakai sepeda motor tapi Angel memaksa dengan mengeluarkan berbagai jurus andalannya supaya mama mengizinkan. Dan tidak sia-sia usaha Angel untuk membujuk sang mama. Jadi sekarang ia harus menepati janjinya sama mama untuk berhati-hati saat naik motor dan harus pulang tanpa luka lecet sedikit pun. Mamanya terkadang memang sangat lebay tapi Angel tau itu semua karena sang mama sangat menyayanginya.

Angel sudah sampai di tempat tujuan. Segera Angel turun dari motor dan mengambil kue dalam boks yang memang sengaja dipasang di motor untuk mengantarkan kue.

Setelah selesai mengantar kue, Angel segera balik ke Marina's Bakery. Angel tidak ingin membuat mamanya semakin khawatir jika ia tidak segera kembali.

Saat baru setengah perjalanan Angel dibuat panik saat ada geng motor yang mengejarnya. Angel masih berpikir positif, ia yakin bahwa geng motor itu hanya ingin melewatinya saja, bukan untuk mencegatnya. Namun, dugaannya memang salah, sekarang ia benar-benar dikepung oleh geng motor itu. Mereka mengendarai motornya semakin mepet ke arah Angel membuat Angel hilang kendali dan lebih memilih menghentikan motornya secara mendadak.

Angel segera turun dari motor dan ingin cepat-cepat kabur. Namun, sayangnya salah satu dari kawanan geng motor yang Angel kenali sebagai orang yang sama seperti yang mencegatnya dengan Kenzo waktu itu kini sudah menghadang langkahnya.

"Mau apa kalian?" Angel memberanikan diri untuk bertanya.

"Wow, ternyata ini cewek yang bersama Kenzo waktu itu," kata orang yang berada dihadapan Angel.

"Sepertinya keberuntungan berpihak pada kita. Hahaa."

"Bagaimana kalau kita bawa dia aja buat mancing si Kenzo."

"JANGAN," teriak Angel dengan lantang. "Lagian percuma kalian bawa gue, Kenzo nggak akan peduli karena gue bukan siapa-siapanya," gumam Angel takut saat kelima orang itu menatapnya tajam.

"Emang kita percaya sama lo?" bentak orang yang berada di samping kanannya, yang Angel yakini sebagai ketua geng mereka.

"Gini aja, sekarang lebih baik kalian hubungi Kenzo. Bilang kalau gue jadi tawanan kalian. Kalau Kenzo memang peduli sama gue, dia pasti bakal datang kesini. Gimana?" Angel mencoba membuat penawaran sama mereka. Berharap mereka setuju dengan idenya.

Mereka saling melempar pandangan meminta pendapat satu sama lain dan Angel memanfaatkan kesempatan ini untuk mundur pelan-pelan dari kepungan itu.

"Jangan membodohi kami." Suara itu mengejutkan Angel yang berusaha ingin kabur. Sebisa mungkin Angel bersikap tenang agar mereka tidak curiga.

"Siapa juga yang membodohi kalian," kata Angel berusaha tenang. "Gini ya, kalau Kenzo memang peduli sama gue dia pasti bakal datang kesini buat nolong gue. Tapi kalau dia nggak peduli, percuma kan kalian bawa gue," lanjut Angel meyakinkan mereka.

Angel sangat menyayangkan kenapa jalanan ini sepi sekali, bahkan tidak ada satupun kendaraan yang lewat yang mungkin bisa ia mintai tolong. Kini Angel hanya berharap mereka setuju dengan idenya dan berharap Kenzo memang datang untuk menolongnya. Angel ingat betul waktu itu Kenzo memberikan nomornya supaya Angel menghubunginya saat Michael dan teman-temannya ini mengganggunya. Jadi besar kemungkinan Kenzo akan datang menolongnya.

This Love (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang