Bab 34

2.8K 167 1
                                    

"Aww" ringis Acha.

"Hai, masih inget nggak?"

Shit. Acha benar-benar tidak habis fikir dengan kedua wanita di hadapan nya ini.

"Mau apa lo berdua kesini lagi?" tanya Acha berani.

"Bales dendam."

Perempuan tersebut adalah Tiara dan Luna.

"Aw, sakit anjir." ringis Acha saat Luna memegang tangannya dengan kasar.

"Nggak akan gue lepasin sebelum dendam gue terbayarkan." jawab Luna.

"Jauhin Angkasa atau kita bakal bikin lo malu malam ini." ujar Tiara.

"Udah gila lo berdua." jawab Acha.

"Nggak ada kapok-kapok nya ya lo. Mau gue bikin biar lo tidur di rumah sakit lagi? atau mau diukir lagi pipi lo. JAWAB." bentak Tiara sambil menjambak rambut Acha.

"Gara-gara lo deket sama keluarga Angkasa, kita jadi kena imbas nya dasar jalang. Gue dan Tiara dibawa ke kantor polisi sama om Romi. INI SEMUA GARA-GARA LO." ucap Luna teriak di telinga Acha.

"Salah lo berdua, ngapain nyalahin gue. Lo berdua yang udah nyelakain gue." ujar Acha tidak takut.

"Masih berani ngejawab lo."

Plak

Satu tamparan mulus, lolos di pipi kanan Acha.

"Liat apa yang bakalan kita lakuin biar Angkasa tambah jiji ngeliat lo bitch." ujar Luna.

"Gue nggak akan dan nggak pernah takut sama manusia licik kaya kalian." jawab Acha.

Tiara yang sudah geram, menyeret Acha masuk kamar mandi dengan sangat kasar.

"Akh. Mau lo berdua apa si." ujar Acha saat tangannya ditarik paksa oleh Tiara.

"Mau kita lo menderita selama nya dan cepet-cepet nyusul orang tua lo." jawab Tiara.

Tiara dan Luna mendorong tubuh Acha untuk masuk kedalam kamar mandi dengan sangat kasar, hingga kepala Acha terbentur tembok dan berdarah.

Tiara dan Luna tertawa dengan senang, melihat Acha kesakitan. Mereka berdua sengaja menarik Acha kedalam toilet yang paling ujung agar tidak terlihat oleh semua orang.

Byurr

Satu gayung berisi air sudah Luna guyurkan di badan Acha.

"Hahaha. Mampus." ujar Tiara.

"Kemarin, boleh aja lo lolos dari kita tapi jangan harap hari ini lo bakalan bisa lolos. Bitch." bisik Luna di telinga Acha sambil menjambak rambut Acha yang membuat Acha meringis.

Byur

Satu guyuran lagi telah lolos di tubuh Acha. Jika tadi dari Luna, sekarang dari Tiara.

"Selamat bersenang-senang disini Acha." ujar Tiara sambil menatap Acha dengan senyum smirk nya.

Tiara dan Luna buru-buru keluar dari kamar mandi, lalu mengunci pintu kamar mandi tersebut dan meninggalkan tempat itu.

~~~

Acara sudah selesai, hanya tersisa Angkasa bersama teman-temannya dan Shania.

"Acha kemana sa? kok nggak balik-balik daritadi?" tanya Shania.

"Tadi bilang nya ke kamar mandi." jawabnya.

"Masa ke kamar mandi lama banget sa, dari tadi loh dia ke kamar mandi." ujar Arkan.

ACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang