Bab 33

2.9K 164 1
                                    

"Coba yang itu tuh sa." ucap Arkan.

"Bening banget anjay." ucap Gugun.

Seperti rencana mereka kemarin, hari ini mereka sedang bermain di rumah Angkasa. Sudah hampir 1 jam lebih, mereka hanya menghabiskan waktu melihat instagram artis korea, atau yang sering Acha panggil Oppa.

"Wajar si sa, kalo Acha demen sama mereka secara mereka emang cakep cakep, bening bening. Tapi tenang produk lokal nggak kalah cakep sa. Santai, jangan insecure." ujar Farrel.

"Gue cuma penasaran aja." jawab Angkasa.

"Udah lah, daripada kita sibuk nyariin nama-nama tuh orang, tadi gue dikabarin sama Shania anak kelas XI IPA 2 yang sekarang udeh naik kelas XII temen deket nya Acha. Katanya dia ngundang kita berempat buat dateng ke acara ulang tahun nya nanti malem." ujar Arkan.

"Ngasih tau info aja udah kaya orang ijab kabul lo kan, ribet bener. Ketimbang ngomong doang." ujar Gugun.

"Terserah gue lah. Mulut gue ini." jawab Arkan sewot.

"Temen deketnya Acha?" tanya Angkasa memastikan.

"Iye sa. Lo gitu doang masa nggak tau si, Acha lu kekepin mulu si." jawab Farrel lalu mendapat pukulan keras dari Angkasa.

"Kita berangkat bareng aja, apa masing-masing nih?" ujar Gugun.

"Gue sendiri." jawab Angkasa tegas.

"Widih, gercep banget jawabnya bos. Mau jemput bidadari ya." goda Arkan.

"Gue nebeng lo aja gun. Bawa mobil nanti gun." ucap Farrel.

"Sialan lo, nyuruh-nyuruh gue seenak jidat. Iye entar gue jemput pangeran." ujar Gugun dengan nada alay dan dijawab Farrel dengan acungan jempol.

"Gue kalo jadi lo ogah gun jemput anak badak yang modelannya begini." ucap Arkan.

"Biarin dah, daripada gue sendiri. Kan gue anak nya baik hati dan tidak sombong." ujar Gugun.

"Tai."

"Alah kentut."

"Bahasa lo ketinggian." begitulah jawaban ketiga temannya, Gugun yang mendengar hanya bisa mengelus dada.

"Gue kasih kado apaan ya." ujar Arkan.

"Nggak usah mahal-mahal kan, bocah kan anak orang kaya. Yang penting kita dateng bisa makan gratis udeh, kado mah belakangan. Lo kadoin rumput sama batu aja, dia nggak bakalan tau kalo itu dari lo." ujar Gugun tanpa dosa.

"Nggak ada akhlak lo." jawab Arkan.

"Menurut lo kadoin apaan rel?" tanya Arkan kepada Farrel.

"Kutang." jawabnya enteng.

"Bwahaha, sialan. Lo malah nggak ada akhlak rel, lebih-lebihin gue nyari gara-gara biar di penggal sama bapak nya Shania kali." ujar Gugun.

"Salah gue dimana coba? Arkan nanya kado in apa, ya udah gue jawab kutang. Siapa tahu bisa berguna kan." ujar Farrel.

"Nyesel gue nanya ke lo rel. Gobloknya natural." ucap Arkan.

~~~

Di tempat berbeda, Acha dan Shania tengah sibuk mendekor muka mereka masing-masing.

"Lo undang banyak orang shan?" tanya Acha.

"Nggak si, cuma beberapa aja yang gue kenal." jawabnya dan diangguki Acha.

"Selesai." teriak Shania.

"Lo udah belom cha?" tanya Shania.

"Dari tadi kali gue udah. Lo aja lama banget, dandan pesta ulang tahun kaya dandan pengen nikah." sindir Acha sedangkan Shania hanya menampilkan deretan gigi putih nya.

ACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang