Prankkk
Prankkk
"ACHA INI KENAPA BISA KAYA GINI."
"KAMU KALAU NGGA BISA KERJA NGGAK USAH TERIMA TAWARAN SAYA. DASAR SAMPAH." Teriak Oma di dalam rumah.
"Nyonya, mohon maaf ini bukan salah non Acha nyonya. Ini salah saya nyonya, tadi non Acha badannya panas sekali, saya suruh istirahat dulu nyonya. Maaf sekali lagi Nyonya." Ujar Bibi sambil menunduk takut.
"KAMU SUDAH SAYA BILANG TIDAK USAH LAGI BELA-BELA SI ANAK SAMPAH ITU!!! PERCUMA, KAMU SAMA DIA SUDAH ADA TUGAS NYA MASING-MASING DIRUMAH SAYA."
SEKARANG SI SAMPAH ITU MANA!! "
"Non Acha lagi istirahat di kamar saya nyonya." Jawab bibi. Ketakutan.
Dengan nafas terburu-buru oma langsung berjalan dengan tegas menuju kamar bibi.
BRAKK
"Bangun, nggak usah pura-pura sakit kamu. Bangun." Ujar oma sambil menyibak selimut putih.
"KAMU DISINI SAYA SURUH KERJA!!! BUKAN MALAH ENAK-ENAKAN TIDUR. NGGAK USAH PURA-PURA SAKIT." Teriak oma didepan wajah Acha sambil menjambak rambut Acha. Keras.
"A-Acha minta maaf oma, aww. Shh." Lirih Acha menahan sakit di kepala nya.
"Baru kerja 2 hari aja, udah kaya gini. Lemah dasar. Ikut saya sekarang!!" Ujar oma sambil menyeret Acha ke kamar mandi.
Byurrr
Guyuran pertama langsung membuat badan Acha menggigil bukan main. Sangat amat sakit diperlakukan seperti ini oleh keluarga nya sendiri.
"INI HUKUMAN BUAT KAMU." Teriak oma sambil menjambak rambut Acha-lagi.
"Oma, maafin Acha. Acha janji Acha nggak bakal ulangin ini lagi, tapi tolong lepasin oma, ini sakit." Lirih Acha sambil menahan air mata nya.
Plakkk
Bukannya menyudahi, justru kali ini oma nya benar-benar semakin berbuat kasar.
"Awww, shhh." Ringis Acha.
"Siapapun, tolong. Acha udah nggak kuat lagi." Ujar nya dalam hati.
"Semalaman ini, kamu saya hukum dan tidur disini."
Byurrr
Setelah mengguyur tubuh Acha, oma langsung keluar kamar mandi. Dan menyuruh bibi untuk mengunci pintu kamar mandi.
"Non." Panggil bibi, merasa kasihan melihat Acha.
"Acha nggak papa bi, bibi ikutin kata oma ya. Jangan sampai bibi diginiin juga sama oma." Ujar Acha sambil tersenyum tulus dan berusaha mati-mati an menahan air mata.
~~~
"YA ALLAH LO ABIS DIKEROYOK DIMANA CHA. INALILLAHI BADAN LO LUKA SEMUA INI." Teriak Shania sambil memperhatikan wajah Acha yang lebam akibat tamparan oma nya kemarin.
Pagi tadi, Acha memang kabur dari kamar mandi tempatnya dikurung oleh oma nya. Beruntung sekali ternyata bibi memegang kunci cadangan, jadi Acha dengan cepat bisa kabur dari rumah oma nya.
Dan sekarang nenek lampir ini tiba-tiba sudah datang di rumah nya saja, padahal Acha sama sekali tidak meminta Shania ke rumah nya.
"Lo berantem cha?" Tanya Shania dengan tampang lesu.
"Iya." Jawab Acha singkat.
"Gila lo, udah gila beneran ini lo. Ditinggal Angkasa malah makin sarap kan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
ACHA
Novela Juvenil"Aku pernah sebersih kanvas putih lalu semesta dengan baik nya memberi warna. Namun semesta juga begitu kejam, merubah kanvas berwarna ku menjadi abu-abu. Sampai aku tidak berani menatap indah nya warna-warna lain. Hingga akhirnya, kamu datang dan m...