8

63 18 0
                                    

Jangan lupa vote*

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam, dan keadaan kamar Suho dan Irene seperti kapal pecah, pasalnya mereka binggung mau menggunakan stayle seperti apa di hadapan mama nanti. Setelah setengah jam mereka menyelesaikan penampilan mereka, refleks mereka keluar kamar secara bersamaan.

Irene yang sadar akan Suho yang sama sama keluar dari kamar hanya berlalu saja dengan wajah juteknya, beda halnya dengan Suho ia mencoba kembali untuk memita maaf dari Irene, dan saat Irene mau membuka pintu apart ia di hentikan oleh Suho

"Rene, tunggu napa"

"Ihh apa lagi sihh, gwe buru buru nihh" sarka Irene

"Yaelahh masih jam setengan delapan juga" sambung Suho

"Ishh, iya ada apa?" Tanya Irene

"Emmm....elu beneran udah maafin gwe kan?" Tanya Suho lagi dan lagi

"Ishhh....nggak penting banget" jawab Irene jutek

"Ihhh, Irene mahh gitu sukanya" ucap Suho seperti anak kecil, sampai membuat Irene jijik dengan tingkah lakunya

"Ihh ogeb kondisiin muka luu, udah om om juga masih aja kayak anak kecil " ucap Irene dengan tawa yang ditahanya

Suho yang melihat tingkah Irene hanya tersenyum kuda,
"Jadi luu udah maafin gwe kan? Yayayaya" mohon Suho

"Iya iya..udah dehh kita telat ntar" ucap Irene

"Kuy berangkat" ajak Suho reflek menggengam tangan Irene, Irene yang sadar hendak melepaskan gengaman tangan Suho tetapi di tahan oleh pemiliknya

"Udah gini aja, biar orang orang yang ngelihat nggak pada binggu ntar, masa satu apart tapi nggak ada romantis romantisya kan jadi pasangan gaje ntar" Ucap Suho

"Ih...enakan di elo, malunya di gwe" sarkas Irene dan mau tak mau Irene hanya mengikuti apa kata Suho barusan

Sesampainya di parkiran mereka langsung menaiki mobil hitam milik Suho. Dan setelah menempuh perjalan selama setengah jam dan kini sampailah mereka di mansion keluarga Irene. Mereka turun dari mobil dan tak lupa dengan cepat Suho mengandeng tanga Irene, Irene yang melihat tatapan dari Suho hanya mengganguk pasrah, ia dan Suho sudah sepakat apabila kalau ada pertemuan keluarga mereka harus menampilkan kemesraan mereka di depan keluarga besar mereka. Sesampainya di depan pintu masuk, Irene langsung saja memencet bel masuk dan selang beberapa menit pintu terbuka menampilkan bik Inah seorang asisten rumah tangga di keluarga Wijaya

"Selamat malam non" sapa bik Inah membukan pintu masuk rumah

"Selamat malam bik, eumm keluarga udah pada ngumpul bik?" Tanya Irene, tidak lupa dengan lengan Suho yang ia pegang sedari tadi

"Udah kok non udah pada ngumpul di ruang keluarga, silahkan masuh non, aden" suruh bik Inah

"Iya bik, makasih" jawab Irene dengan senyum tulusnya

"Makasih ya bik" jawab Suho dengan senyumnya

"Iya non, den. Kalau gitu masuk gih" jawab bibik dengan sopan

Setelah memasuki rumah, Irene menuju ruang keluarga ia melihat kakek dan papanya sedang menonton tv dan adiknya Sehun sedang sibuk main handphone, ia melihat ke arah dapur dan ia menemukan mamanya dan Seketika ia refleks langsung berlari dan memeluk mama tercintanya, dan yang dilakukan Suho langsung berjalan menuju ruang keluarga bersalaman dengan kakek dan papa Irene tidak lupa dengan adik tercinta Irene

"Ehh nak Suho" sapa kakek

"Hehehe.. iya kek, assalamualaikum" ucap Suho

"Iya waalaikumsalam" jawab kakek, papa dan Sehun

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang