19

45 11 0
                                    

Jangan lupa vote terlebih dahulu ^_^

__________________________________________

Typo bertebaran~~~

*****************************************

Minggu pun tiba, kini saatnya Irene menagih janji Suho untuk musyawarah bersama dengan para keluarga. Irene yang melihat Suho sedang berkutat dengan laptopnya di sofa berisiniatif untuk membuatkan teh dan membujuknya supaya cepat datang kerumah aeboji

"Nih gwe buatin" ucap Irene sembari meletakan teh dimeja

"Tumben...pasti ada maunya kan lu"ucap Suho dan langsung meminum teh tersebut

"Iya, hehehehe"

"Mau apa?" Kata Suho tanpa melihat Irene

"Kapan lo ajak gwe kerumah aeboji, gwe udah nggak sabar nih" ucap Irene merengek

"Ntar sore" ucap Suho acuh

"Yahh masih lama dong" dan tiba tiba handphone Irene ada notifikasi watshapp dan langsung saja Irene membuka hpnya dan mengeceknya, dan seketika ia langsung senyam senyum. Suho yang menyadari Irene dari tadi penasaran, siapa siih yang wa

"Siapa siih yang wa sampek senyam senyum gitu" tanya Suho judes

"Suami masa depan" ucap Irene tanpa sadar dan kembali senyam senyum lagi. Suho yang tak terima dan ada rasah sakit dihatinya langsung mengambil handphone Irene dan melihatnya

"Ihh apa apaan sii lo, sini balikin" ucap Irene yang tak terima dengan sikap Suho dengan senak jidatnya menggambil hpnya. Suho yang geram Irene ketahuan sedang chttingan dengan seorang laki laki langsung mengeblok nomor tersebut

"Nih...lain kali jangan ulangi lagi atau lo akan tau akibatnya ntar" ucap Suho sambil menyeringai

"Atau secepatnya bakal gwe perawanin lo" bisik Suho tepat diteliga Irene. Dan seketika bulu kudu Irene berdiri semua dan ia mencubit perut Suho

"Auu...sakit tau nggak" ucap Suho kesakitan

"Ihh maksud lo apa sii ngeblok nomor Baekhyun dan maksud lo apa mau ngerawanin gwe secepetnya. Lo tu jangan sok dehh belom juga jadi suami udah kek gini, gimana ntar kalok lo udah nikahin gwe, bakal jadi apa gwe hidup sama lo" ucap Irene penuh kemarahan dan penekanan

"Saya bersikap gitu juga demi kebaikan kamu" kata Suho dingin

"Dan saya nggak mau apa yang udah jadi milik saya direbut orang lain" sambung Suho dan seketika Suho memeluk Irene untuk menenangkan kemarahannya

"Karna saya udah mulai suka sama kamu" sambung Suho sambil mengeratkan pelukannya ke Irene. Seketika tubuh Irene menegang dan tanpa sadar Irene membalas peluka Suho

"Maaf...maafin gwe, gwe tau gwe udah kelewatan tapi dia cuman mau ngajak gwe makan aja, apa salah?" Ijin Irene, dan setelahnya ia melepas sepihak pelukannya bersama Suho

"Tapi ntar sore kamu gimana, kan kita mau makan sama aeboji" ucap Suho mengingatkan

"Dan mulai sekarang aku mau dari panggila lo-gwe menjadi aku-kamu, titik nggak ada penolakan" ucap Suho tulus sambil membelai rambut panjang Irene

"Ya-yaudah kalau gitu gw-aku nggak jadi ajalah, aku mau kekamar dulu" ucap Irene gugup

"Yaudah sana gih" ucap Suho sambil tersenyum, dan langsung bermain dengan laptopnya lagi. Dan setelahnya Irene langsung berjalan kekamarnya dengan perasaan dag-dig-dug

*
*
*
*
Jam menunjukkan pukul 17.00 pm, dan Irene sudah siap dengan dres simple serta helss dan slling bag kecilnya, ia pun berjalan kearah sofa yang sudah ada keberadaan Suho dan mengajaknya supaya cepat ke rumah aeboji

"Ayo cepet keburu malem ntar" kata Irene

"Ayo" ucap Suho sambil berjalan mendahului Irene.

Didalam mobil tiba tiba Suho mengatakan sesuatu

"Tapi ntar kamu harus selalu disamping aku, supaya nggak ada siapa yang curiga kita masih rada kaku" kata Suho mengingatkan

"Iya iya aku inget" kata Irene sembari tersenyum senang

Setelah makan bersama diruang keluarga sudah ada dua keluarga besar Suho dan Irene masing masing untuk membicarakan soal hari pernikahan cucu cucunya

"Jadi gimana Ilham, soal penikahan ini?" Tanya kakek dari mempelai wanita

"Kalau aku nurut aja sama yang mau nikah, dan selanjutnya biar kita yang akan nentuin tanggalnya" ucap kakek Abi, kakek dari Irene

"Maaf sebelumnya, tapi bagaimana dengan kuliah Irene kek" tanya Irene hati hati

"Kalau masalah kuliah sebaiknya kamu tidak usah saja Ren, kamu fokus saja mengurus suamimu nanti" kata aeboji menyarankan

"Tap-tapi Irene masih ingin kuliah aeboji" ucap Irene sedih dan selanjutnya ia menundukan kepalanya, Suho yang sadar dengan bagiannya langsung melayangkan protes

"Kalau masalah itu aku nggak keberatan, lagian nanti Suho akan selalu mengawasi Irene. Kakek, aeboji dan semua tenang saja Suho yakin Suho sebisa mungkin akan selalu ada untuk Irene, dan Irene akan sealu ada untuk Suho. Jadi Suho mohon ijinkan Irene untuk mengejar mimpinya" kata Suho pelan pelan

"Tapi nak Suho, Irene sebentar lagi sudah akan menjadi seorang istri dan kewajiban seorang istri adalah untuk mengurus suami, jadi apa tidak keberatan nak Suho akan selalu ditinggal dengan tugas tugas Irene dikampus" kata mama Fatnita mama Irene

"Suho yakin dan percaya kalau Irene tidak akan meninggalkan kewajibannya ma" ucap Suho semabari mengabil tangan Irene dan mengelusnya sebagai kekuatan dan keikhlasan

"Yaudah kalau begitu mau kamu, kakek dan semua yang ada disini akan mendukung keinginanmu" ucap aeboji final

"Makasih kek, Irene janji Irene akan selalu ada untuk Suho dan melayaninya dengan sepenuh hati" ucap Irene sambil tersenyum manis semanis mungkin

"Iya, yaudah kalau gitu Suho kamu ajak Irene pulang gih udah malam dan besok pasti Irene sekolah" ucap bunda Sheila bunda Suho

"Iya bun. Kalau gitu Suho dan Irene pamit, assalamualaikum" kata Suho

"Waalaimuksalam" jawab mereka semua

*************************

Hi, akhirnya aku come back juga,hehehe udah lama nggak up up;(

Tapi tenang akan aku usahain untuk setiap wekend aku akan up lagi, uwuuu

Jadi jangan lupa *vote and komen*❤

                           (24/07/20)

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang