7

66 18 0
                                    

Dibiasakan vote terlebih dahulu ^_^

____________________________________________

Suasana didalam mobil pun hening hanya ada suara radio yang menemani perjalanan mereka, baekyun yang merasa risih dengan keadaan tersebut pun memberanikan diri untuk mengobrol dengan Irene

"Emm bolehkah aku meminta nomor telephone kamu?, maksudku hanya untuk lebih saling mengenal saja" tanya Baekyune dengan hati hati

"Emm...bagaimana yaa, aku bukanya tidak mau tapi handphone ku, tiba tiba saja kehabisan baterai, baru saja habis" jawab Irene hati hati

"Hahaha, sudahlah tak apa lain kali saja" jawab Baekyun kecewa

"Maaf ya, sekali lagi" ucap Irene merasa bersalah

"Iya tenang tak apa, ngomong ngomong dimana alamat rumahmu?" Tanya Baekyun yang binggung pasalnya sedaritadi ia dan Irene hanya jalan tak tau arah

"Maaf Baekyun aku tidak memberitahumu, alamat rumahku di apartemen Garuda Kencana" jawab Irene

"Iya tak masalah dan seharusnya kita tadi belok di tikungan pertama bukan, hahaha" jawab Baekyun

"Iy-iya benar hahaha, sekali lagi aku minta maaf karena telah menghambur hamburkan bengsin mu" jawab Irene sedih

Setelah 20 menit untuk menuju apartemen akhirnya Baekyun sampai di depan apartemen Irene, dan yang ia tahu hanya orang orang tertentu saja yang bisa tinggal disana

"Wahh...kau kaya sekali rupanya, hahaha" canda Baekyun

"Tidak biasa saja, kalau begitu terimakasih sudah mengantarkanku pulang" jawab Irene sambil tersenyum manis, sangat manis

"tidak salah lagi aku sudah menemukan orang yang cocok untuk menjadi pacarku"  batin Baekyun

"Iy-iya sama sama, kalau begitu aku pulang dulu, sampai jumpa di lain waktu" pamit Baekyun

"Yaa, hati hati dijalan" ucap Irene

Setelah mobil Baekyun hilang dari penglihatan Irene, barulah ia masuk ke apartemen dan masuk kedalam lift ia menekan lantai nomor 15 untuk bisa sampai ke apartemen milik Suho, dan betapa terkejutnya Irene saat ia baru masuk kedalam apartemen, di sofa sudah ada seorang pemilik apartemen ini yaa siapa lagi kalau bukan Suho

"Udah jalannya?" Tanya Suho sinis

Irene yang tidak mengerti apa maksud Suho ia pun langsung melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal rumahan, barulah ia hendak ke kamar dan dia mengurungkan niatnya itu saat Suho berkata lagi

"Sama seorang pria yang gwe nggak tau siapa?, dan pulang senyam senyum sendiri" terang Suho

"Ihh...apaan si lo, siapa sii yang lo maksud?" jawab Irene geram

"Kan gwe udah bilang ntar pulang sekolah gwe jemput terus kenapa tadi gwe lihat lu pulang sama cowok lain" tanya Suho kesal

"Oh itu...baekyun, nggak sengaja lewat saat gwe lagi nungguin lo di halte dan dia tiba tiba dateng nyamperin gwe tadi katanya dijalan depan nggak bisa buat lewat karna lagi ada perbaikan jalan terus gwe mikir juga, kalok ada perbaikan jalan berarti lu juga nggak bisa kan jemput gwe" jawab Irene malas

"Asal lo tau aja yaa, tadi pas gwe mau jemput lo ehh kirain lo nungguin gwe, malah lo udah main masuk  aja lagi di mobilnya si Baekyun baekyun itu" jawab Suho marah

Irene yang tidak terima pertama kalinya dibentak oleh Suho pun memutuskan untuk segera masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya , seketika Suho yang kaget akan perlakuanya kepada Irene langsung mengejar Irene ke kamar dan membuka pintunya tapi nihil pintu kamar Irene sudah Irene kunci.

"Tok..tok..tok..Irene buka pintunya dong gwe mohon, gwe minta maaf" pinta Suho sedih, sambil terus mengetuk pintu kamar Irene

"Hiks...pergi lo, gwe nggak mau lihat lo lagi hiks..hikss"jawab Irene sambil menangis

"Irene gwe mohon buka pintunya dulu, gwe mau jelasin, pliss" pinta Suho lagi

Irene yang sadar handphonenya berdering menandakan ada suara panggilan telepone langsung menggambil hpnya dan ia melihat siapa yang menelephone dan ternyata itu adalah mamanya, refleks ia langsung menggeser ikon hijau

"Iy-iya ma, assalamualaikum" jawab Irene

"Iya, waalaikumsalam" jawab mama dari seberang telephone

"Ada apa ma?" tanya Irene

"Tunggu tunggu kak kok suara kamu kayak orang habis nangis, hayo ada ma sd alah apa hemm?" Tanya mama

"Eng-enggak kok ma" jawab Irene mencoba menutupi keadaanya

"Hemm...yaudah dehh iya mama percaya kok kalok kamu nggak ada masalah, ehh ngomong ngomong mama mau ngingetin ntar malem jangan lupa buat makan malam dirumah jam delapan ya kak sekarang masih jam lima, beres beres duli gihh"

"Emm, iya ma makasih udah ngingetin" jawab Irene

"Iya, kamu benerkan lagi nggak ada masalah, atau kamu lagi ada masalh ya sama Suho?" Tebak mama

Irene yang dedeggan pun langsung menjawab dengan santai

"Enggak kok ma, Irene gak ada masalah sama Suho, udah mama tenang aja lanjutin gihh masaknya ma buat yang banyak ya makananya Irene kangen masakanya mama" pinta Irene

"yaudah yaa sayang, mama tutup ya telephonenya"

"Iya ma, assalamuaikum" pamit Irene

"Yaa, waalaikumsalam" tutup mama

Di luar kamar Irene, Suho yang mendengar Irene sedang berbincang dengan seseorang lewat telephone yang ia tidak tau siapa orangnya langsung menanyakan siapa orang tersebut? Dan apa hubungannya dengan Irene?.

"Irene lo lagi telephone siapa sii, ohh gwe tau pasti  lo lagi telephonan sama seligkuhan lo kan?" Tanya Suho protectiv

Irene yang geram akan tingkah dan perkataan Suho barusan segeralah ia mebuka pintu kamarnya

"Ihh apa apaan sii lo, bisa dijaga nggka sii mulut lo yang kayak perempuan cabe gak bisa diem, bikin gewe naik darah terus kerjaannya" jjawab Irene marah

"Habisnya dari tadi gwe ketuk pintu lo, lonya nggak keluar keluar. Dan sama siapa tadi lo telephone?" Tanya Suho

"Mama, puas lo" jawab Irene balik ngebentak Suho

"Ihh, ya nggak usah ngebentak juga kalik, terus ada apa hal mama telephone tumben banget" tanya Suho

"Mama ngajak kita, dinner ntar jam delapan"

"Ohh, okedehh siap. Tapi lo nggak marah lagi kan sama gwe?" Tanya Suho hati hati di akhir kalimatnya

"Nggak" jawab Irene langsung menutup kembali pintu kamarnya

Jangan lupa vote*

Satu vote dari readers berarti banget buat kelancaran karya aku;)

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang