Jangan lupa beri bintang :')
Kalau ada typo langsung komen aja ok.
***
Sebelum Irene menekan kode pintu, pintu apart sudah dibuka oleh pemiliknya dan tiba tiba si pemilik memandang Irene dengan datar
"Dari mana aja jam segini baru pulang" ujar Suho datar tanpa ekspresi
Irene yang tiba tiba ditatap Suho seperti itu langsung merasakan hawa panas dingin ditubuhnya
"A-aku dari mall, ma-maaf tadi aku lupa nggak cht ataupun telpon kamu" ucap Irene gugup, sambil menunduk. Terdengar Suho menghela nafas kasar
"Masuk" ucap Suho dingin
"I-iya" ucap Irene, dan setelahnya ia pun langsung masuk dan mengekori Suho dibelakangnya
Seketika Suho membalikan badannya dan memandang Irene dengan pasrah
"Kenapa si Ren tadi nggak telfon aku dulu, kan aku jadi khawatir. Kamu itu udah jadi tanggung jawab aku, pliss...pliss ngertiin kondisi aku" ucap Suho lelah. Dan seketika Irene menangis dan memeluk Suho
"Hiks..hiks..a-aku minta maaf. Tadi itu aku nebeng sama Somi terus aku diajak ke mall, handphone aku tadi baterainya habis" ujar Irene jujur. Dan Suho pun membalas pelukan dari Irene tak kalah erat
"Yaudah aku ngertiin saat ini, tapi kamu harus Inget kapan kapan kalau mau main cht aku dulu atau seenggaknya telfon aku, biar aku nggak khawatir dan marahin kamu kayak tadi" ucap Suho lembut
"Iya Suho, aku janji deh" ucap Irene sambil memajukan jari kelingkingnya
"Oke, janji"
Sesudah Irene mandi dan mengganti seragamnya dengan baju santai, ia pun langsung menghampiri Suho disofa yang sedang mengetik beberapa dokumen di laptopnya dan seketika ia langsung memeluk lengan Suho dengan possesif
"Ayo makan diluar aja yukk" ajak Irene
"Bentar bentar, dikit lagi" ucap Suho yang masih menatap laptopnya dengan serius
"Ihh ayolaa, aku laper ho" ucap Irene sambil menggoyangkan lengan Suho
"Emang mau makan dimana dan makan apa, heumm" tanya Suho lembut
"Aku pengen nasi goreng pinggir jalan aja deh, kayaknya enak sambil liatin kendaraan lalu lalang"
"Yaudah sana gih kamu pakek jaket dulu, sama ganti celana kamu" ujar Suho
"Celananya ngapain ganti, gini aja aku nyaman kok" kata Irene polos, ia mencoba menarik kemarahan Suho
"Kamu nyaman akunya yang nggak nyaman kalau kamu dilihatin sama cowok cowok fakboy diluar sana" ujar Suho posesif. Dan seketika Irene langsung mencubit kedua pipi Suho
"Iya iya, calon suamiku yang posesifnya segunung" kata Irene gemes
Dan setelahnya mereka pun langsung bergegas kewarung nasi goreng pinggir jalan. Setelah 15 menit mereka telah sampai dan mereka langsung memesan 2 porsi nasi goreng spesial
"Bang 2 porsi spesial yaa, yang satu pedes yang satu nggak" ujar Suho kepada bang nasgor
"Siap mas"
Setelah menunggu agak lama, nasgor pesanan Suho sudah jadi, dan langsung saja Irene dan Suho langsung menyantap sesekali mereka berbicara dan melihat suasana malam yang indah oleh lampu lampu jalan dan lampu kendaraan
"Bang udah bang, berapa jadinya?" Tanya Suho kepada babang nasgor
"40 ribu mas" ucap bang nasgor
Lalu Suho mengeluarkan selembar uang biru, untuk membayar nasgornya tadi
"Ini bang, kembaliannya ambil aja bang" ujar Suho dengan senyum tipis
"Aduhh mas nggak usah atuh"
"Udah bang nggak papa ambil aja, itu untuk rezeki anak abang"
"Aduh mas, makasih ya mas. Saya doakan semoga mas lekas dapet momongan..amin" ujar babang nasgor mendoakan
"Amin, yaudah bang saya pulang dulu ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Saat bearada dimobil keadaan pun hening hanya ada suara radio dalam mobil yang dinyalakan dengan volume sedang
"Tadi kamu cerita apa ke penjual nasgor tadi, kok lama" tanya Irene
"Nggak cerita apa apa, cuman aku didoain lekas dapet momongan katanya" jawab Suho santai
Dan seketika Irene langsung menunduk dan hal tersebut tak luput dari pandangan Suho saat ini
"Kamu kenapa, aku salah bicara ya" tanya Suho hati hati
"Nggak kok, a-aku cuman merasa bersalah aja nantinya kalau kita udah nikah dan aku masih ingin kuliah, maaf kalau aku ingin untuk fokus kuliah dulu kedepannya. Tapi kalau emang udah dikasih rezeki ya ngapain aku harus marah" ujar Irene yang masih menunduk
"Aku nggak papa kok aku santai, mau dikasih anak secepetnya tau nggak aku nggak masalah. Yang penting kebahagiaan kamu dulu yang nomor satu buat aku"
Seketika pipi Irene bersemu merah
"Makasih udah mau ngertiin aku" kata Irene sambil memeluk lengan Suho
"Iya" ucap Suho lembut dan tanggannya terangkat untuk mengusap rambut panjang Irene
Setelah sampai di parkiran apart, Suho yang sadar Irene tertidur berisisniatif untuk mengendong Irene ala brydle style sampai ke apart miliknya
Setelah sampai di unit apartnya, Suho langsung menggendong Irene sampai kamarnya, dan melepas sepatu yang ia kenakan beserta jaket yang masih menempel ditubuhnya. Setelah dirasa sudah cukup lalau ia keluar dari kamar Irene dan berganti menuju kamarnya sendiri
***
Up lagi yuuu~
Jangan lupa votmen ya yeroubun!
Anyeong👋
(21.08.20)

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan
Fanfiction(BERHENTI SEJENAK) Perjodohan antar sesama janji sang kakek yang membuat mereka sampai dititik mereka dapat mengenal satu sama lain, dan akankah mereka bisa menjalaninya?, ataukah mereka bosan dengan menjalaninya? Dan ataukah ada badai dalam hubunga...