5.Persiapan

95 65 0
                                    


🍁🍁🍁

Calon manusia sukses tidak akan pernah mengeluh, tapi akan sibuk memperbaiki diri dari kesalahan yang pernah diperbuatnya

🍁🍁🍁

Besoknya aku pun kembali sekolah seperti biasanya, Kak Fatimah sudah meyakinkanku kalau aku pasti bisa melawan trauma ku ini.aku juga yakin karena tidak ada yang tidak mungkin kalau kita sudah berusaha.

"Aisyah udah siap sekolah?." tanya Kak Fatimah sambil tersenyum manis didepan pintu kamarku.

"Udah Kak, Kakak gak cerita sama siapa-siapa kan?." tanyaku.

"Kakak nggak cerita ke siapa-siapa kok..." ucap Kak Fatimah membuatku lega, karena aku tidak ingin orang lain mengkhawatirkanku.
"Kecuali sama Abi." ucap Kak Fatimah sambil cengengesan.

"Iiihhh... kok Kakak cerita sii?." tanyaku.

"Lagian kan Abi itu orang tua kita Aisyah, Abi juga berhak tau." ucap Kak Fatimah lembut.

"Makasih yaa Kak." ucapku sambil tersenyum dan memeluk Kak Fatimah.

"Makasih untuk apa?." tanyanya sambil tersenyum.

"Makasih untuk semuanya." ucapku dan kita pun terkekeh.

"Yaudah kita sarapan dulu yuk, masakan Umi terlalu enak untuk dihiraukan." ucap Kak Fatimah membuatku tertawa.

Kita pun segera berjalan ke meja makan dan memulai sarapan bersama dengan nikmat.

"Aisyah hari ini berangkat sama siapa?." tanya Abi.

"Seperti biasa kayaknya Abi... sama Muhammad." ucapku.

"Aisyah gak mau Abi anter sekalian?." tanya Abi, mungkin Abi sedikit khawatir karena Kak Fatimah sudah menceritakan kejadian kemarin.

"Nggak usah Abi, Abi kan pagi ini ada meeting." ucapku sambil tersenyum mencoba menenangkan Abi dan meyakinkannya agar tidak terlalu mengkhawatirkanku.

"Yaudah sholehanya Abi hati-hati yaa, jangan kemana-mana sendirian pokoknya yaa." ucap Abi, dan aku pun mengangguk sambil tersenyum manis.

"Assalamualaikum." salam Muhammad ketika baru sampai didepan rumahku.

"Waalaikumsalam." jawab kita semua.

"Aisyah udah dijemput sama Pak Satpam Ustadz... Abi, Aisyah berangkat yaa." ucapku sambil terkekeh karena ucapanku, dan yang lainnya pun hanya tersenyum.

"Yaudah, Muhammad... Aisyah nya dijagain yaa, kalian kalau mau pulang biar Abi aja yang jemput yaa." ucap Abi.

"Nggak usah Abi, hari ini kita mau belajar bareng di rumah Muhammad boleh?." tanyaku.

"Yaudah, emang kalian mau ulangan?." tanya Abi.

"Kita mau ikut lomba Abi, 5 hari lagi." ucapku.
"Aisyah lupa ngasih tau hehe, Do'ain Aisyah yaa." ucapku sambil tersenyum.

"Iyaa pasti Abi, Umi dan Kakak-Kakak do'ain kamu sayang." ucap Umi lembut.

"Yaudah Aisyah sama Muhammad berangkat yaa, Assalamualaikum." ucapku dan mencium tangan Umi, Abi dan Kakak-Kakakku.

"Waalaikumsalam, hati-hati yaa." ucap mereka semua sambil tersenyum.

Sampai di sekolah, aku dan Muhammad pun langsung masuk kedalam kelas.bel istirahat pun berbunyi, semua murid berhamburan untuk keluar kelas dan menuju kantin, tetapi berbeda denganku dan sahabat-sahabatku, kita pun melangkahkan kaki kita menuju Masjid.

Hafalan Aisyah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang