17.Bukalah Hatimu

54 50 0
                                    


🍁🍁🍁

Bukalah hatimu...
Lihatlah disekitarmu
Masih banyak kita memerlukan cinta

🍁🍁🍁


Hari-hari berlalu begitu cepat, tak terasa aku sudah mulai memasuki sekolah semester awal.aku tidak peduli jika semua orang akan menjauhiku karena kondisiku saat ini.

"Assalamualaikum." salam Muhammad

"Waalaikumsalam." jawabku

"Aisyah mau berangkat ke sekolah sama Muhammad?." tanya Muhammad padaku.

"Aisyah hari ini berangkat sama Abi aja." ucapku.

"Aisyah kenapa?kok dari kemarin ngajauh terus dari Muhammad?." tanya Muhammad mambuatku terdiam karena tidak tau akan menjawab apa.
"Aisyah marah sama Muhammad?Muhammad ada salah yaa sama Aisyah?tolong kasih tau Muhammad apa salah Muhammad... Muhammad nggak mau kalau Aisyah marah sama Muhammad, Umi selalu bilang kalau Muhammad bikin perempuan nangis maka langkah Muhammad akan dikutuk oleh Malaikat.Muhammad gak mau kayak gitu Aisyah, Maafin Muhammad yaa kalau Muhammad ada salah sama Aisyah."ucap Muhammad membuatku merasa bersalah.

"Muhammad nggak punya salah sama Aisyah, Aisyah cuman pengen Muhammad..." ucapanku terhenti karena berusaha untuk menahan buliran bening yang hendak keluar.
"Muhammad jauhin Aisyah." ucapku sambil menggigit bibir bawahku.

"Kenapa Aisyah bicara seperti itu?." tanya Muhammad.

"Aisyah nggak mau Muhammad nantinya malu punya sahabat kayak Aisyah." ucapku dan melangkahkan kakiku menuju mobil Abi yang sudah siap mengantarku ke sekolah.

"Muhammad nggak pernah malu punya sahabat kayak Aisyah, Aisyah adalah sahabat pertama Muhammad... Sahabat terbaik dalam hidup Muhammad." ucap Muhammad setelah aku duduk di mobil.

"Abi kita berangkat yaa."ucapku pada Abi.

"Muhammad mau bareng?." tanya Abi.

"Nggak usah Abi, Muhammad nanti dianter sama Umi aja." ucap Muhammad.

"Yaudah kalau gitu Abi duluan yaa, Assalamualaikum." ucap Abi.

"Waalaikumsalam, hati-hati Abi." ucap Muhammad.

Sampai di sekolah, Abi pun mengantarku sampai kedepan kelasku, banyak yang berbicara tentangku baik yang positif maupun negatif dan aku hanya menganggapnya sebagai kerikil-kerikil kecil yang kutempuh untuk menuju surga.

"Aisyah hati-hati yaa sayang, kalau ada apa-apa kamu langsung cerita sama Abi atau Kak Nafidzah yaa, atau kamu minta tolong bu guru buat telfon Abi." ucap Abi khawatir.

"Iyaa Abi, Insyaallah Aisyah gak bakalan kenapa-napa, ada Allah yang akan menjaga Aisyah." ucapku membuat Abi memelukku.

"Abi yakin Aisyah pasti bisa ikhlas sayang, Abi khawatir kalau Aisyah masih seperti ini." ucap Abi.

"Abi jangan khawatir yaa..." belum sempat aku meneruskan perkataanku, Muhammad sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Muhammad akan jagain Aisyah." ucap Muhammad.

"Makasih yaa Muhammad, kalau begitu sekarang Abi sedikit tenang, Abi pamit ya Assalamualaikum." ucap Abi, dan aku pun mencium tangannya dan dibalas oleh Abi yang mencium keningku.

"Waalaikumsalam, hati-hati Abi." ucapku sambil tersenyum.

"Muhammad kenapa masih mau jagain Aisyah?." tanyaku, tetapi Muhammad belum sempat menjawabnya karena sudah ada sahabat-sahabatku yang datang.

Hafalan Aisyah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang