19.Kembali Terpuruk

53 49 0
                                    


🍁🍁🍁

Ujian yang paling sakit ialah kehilangan seseorang yang paling kita sayang...
Ujian yang paling perih ialah dipertemukan semula dalam situasi yang paling memilukan...

🍁🍁🍁

Malamnya, aku pun menikmati suasana malam yang selalu terlihat indah dimataku.setelah kita melewati malam yang gelap, maka akan datanglah pagi hari yang cerah, begitu pula kebahagiaan akan datang setelah kesusahan.

"Aisyah sedang apa sayang?katanya tadi Aisyah mencari Abi?." tanya Abi yang baru saja melaksanakan shalat isya berjamaah di Masjid, sedangkan aku dan Kak Nafidzah shalat isya di rumah.

"Aisyah ingin menjadi malam Abi, bagi Aisyah malam sangat beruntung karena ditemani oleh bulan dan bintang-bintang yang indah, begitu pula Aisyah yang ingin selalu bersama Umi, Abi dan Kak Nafidzah, Aisyah tidak ingin kehilangan salah satu diantaranya apalagi terpisahkan." ucapku sambil tersenyum melihat langit.

"Insyaallah Aisyah akan selalu bersama Kak Nafidzah dan Abi." ucap Kak Nafidzah.

"Tapi Aisyah juga yakin kita akan bersama-sama Umi kembali seperti dulu." ucapku sambil tersenyum.

"Aisyah ingin bicara apa tadi Nak?."tanya Abi.

"Aisyah tadi melihat Umi, Aisyah sempat mengejar Umi tapi mobil yang dinaiki oleh Umi sudah berangkat sebelum Aisyah sempat bertemu Umi." ucapku.

"Aisyah... Aisyah mungkin salah lihat sayang." ucap Abi.

"Aisyah melihat jelas Abi... Dan yang Aisyah lihat benar-benar Umi, besok kita cari Umi yaa Abi." ucapku.

"Abi nggak yakin kalau Umi kamu masih hidup sayang." ucap Abi sangat pelan, namun masih dapat aku dengar.

"Abi kok ngomong kayak gitu?Abi emabg gak mau ketemu sama Umi lagi?Abi emang udah gak sayang lagi sama Umi?." tanyaku.

"Bukan begitu Aisyah..." belum sempat Abi menyelesaikan perkataannya, aku sudah memotongnya terlebih dahulu.

"Aisyah ngantuk Abi, Aisyah mau tidur ya." ucapku dan langsung berjalan ke tempat tidurku.

Aisyah, Abi bukannya tidak ingin lagi betemu Umi sayang, Abi hanya ragu akan hal itu karena beberapa barang Umi kamu sudah ditemukan sedangkan sampai sekarang Umi kamu belum ditemukan, dan kemungkinan Umi kamu masih ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat sangatlah kecil. Batin Abi.

Kakak yakin kamu hanya perlu waktu untuk memahami ini semua Aisyah.batin Kak Nafidzah.

Besoknya aku pun berangkat sekolah seperti biasanya, tetapi kali ini sikap sahabat-sahabatku tidak seperti biasanya, mereka seperti kompak sedang menjauhiku.tetapi aku mencoba untuk berfikiran positif, mungkin mereka sedang sibuk dan tidak bisa diganggu.

Aku pun pulang sekolah sendiri, aku benar-benar merasa kehilangan sahabat-sahabatku, aku sekarang sedang membutuhkan mereka dan sangat ingin bersama mereka, aku rindu dengan keributan tidak jelas dari tom & jerry ala Fasya dan Adit, aku rindu semua kehangatan dan kebersamaan kita yang begitu indah.

"Assalamualaikum, Aisyah pulang." teriakku saat sampai di rumah.

"Waalaikumsalam sholehanya Abi." jawab Abi sambil tersenyum menyambut kedatanganku seperti yang selalu Umi lakukan.

"Abi kok tumben udah pulang?." tanyaku.

"Alhamdulillah sekarang semua kerjaan Abi udah selesai, Abi sengaja ngosongin waktu Abi buat putri-putri sholehanya Abi." ucap Abi sambil mengelus kepalaku dengan penuh kasih sayang.

Hafalan Aisyah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang