Donghyuck duduk tenang disana setelah melubangi kepala seseorang.
"Kalau tidak bisa membayar hutang, jangan pernah berhutang." katanya sambil meludahi mayat itu.
"Urus mayat itu." perintahnya.
Donghyuck kembali ke kantornya.
Tok tok.
"Masuk."
"Tuan lee, ada wanita datang.... Lagi." kata seorang karyawannya.
Donghyuck memijat pelipisnya dan menghela nafas.
"Biarkan dia masuk."
Tak lama ada seorang wanita masuk.
"Sayang!"
"Jangan memangilku seolah kita dekat, aku baru melihatmu sekali" katanya dingin.
"Oh, ayolah Haechan." Kata wanita itu manja.
Darah donghyuck mendidih, berani berani nya wanita itu memanggil nya dengan nama itu.
"DIAM!" bentaknya.
Wanita itu terkejut.
"Keluar." Donghyuck berusaha menenangkan dirinya.
"Tapi sayang,-"
"KELUAR!" teriaknya dengan amarah mendidih.
"SECURITY!"
Para bodyguard donghyuck menyeret wanita itu keluar.
"Ck, wanita sekarang bikin frustrasi saja." Gumam donghyuck.
Donghyuck sampai di depan mansionnya, wajah dinginnya berubah menjadi wajah ceria.
Dia hanya bisa menjadi dirinya saat di depan satu orang, malaikat kecil kesayangan nya.
"Ayah pulang!" Katanya sambil tersenyum lebar.
Langkah kaki terdengar.
"Papa!!" Seorang anak laki laki berumur 5 tahun berlari ke pelukan ayahnya.
"Ululu, anak papa sudah rindu ya." Katanya sambil mencium hidung anaknya.
"Sookie kangen papa echan."
"Papa echan juga kangen sama Sookie." Ucap Donghyuck.
Lee Dongsookie, nama pilihan Donghyuck sendiri dan istrinya.
Dan 'Haechan' adalah panggilan yang dibuatkan oleh mendiang istrinya.
"kau seperti matahari saja, akan ku panggil kau haechan mulai sekarang, itu panggilan sayang hahaha."
Donghyuck tidak menjadi monster tanpa alasan, istrinya dibunuh oleh wanita wanita gila yang terlalu mencintai donghyuck.
Sejak itu dia berubah menjadi pribadi yang dingin dan tak kenal ampun, bahkan kepada teman temannya.
Sedih? Tentu saja, dulunya donghyuck adalah orang paling berisik sekaligus moodmaker para temannya, tapi sekarang mendengarnya tertawa pun tidak pernah.
"Papa echan~ kenapa melamun?" tanyanya.
"Gapapa kok." kata donghyuck.
"Oh, pa, sookie boleh pergi ke taman bermain tidak?"
"Maaf, Sookie, papa harus bekerja." Kata Donghyuck dengan nada sedih.
"sama bodyguard papa echan kalau begitu, ya paaaa." Rengek Sookie.
Donghyuck mana tahan kan.
Berakhirlah sookie dengan kedua bodyguard Haechan di taman.
"Paman, sookie boleh ke kamar mandi tidak? sebentarr saja."
Kedua bodyguard itu mengangguk.
Setelah sookie keluar dari kamar mandi, pandangannya teralihkan ke mini market.
"OREO!" Pekik sookie kemudian berlari ke minimarket itu.
15 menit berlalu dan sookie belum kembali.
"Kenapa dia belum kembali?"
"Kita bisa mati! Cepat cari dia!"
Kedua bodyguard itu berpencar mencari anak itu.
Sementara sookie merogoh kantungnya dan matanya melotot.
"Ga jadi dibeli oreonya hm?" tanya seorang wanita dengan baju staff minimarket.
"aku lupa bawa uang" katanya sedih.
Wanita itu tidak tega dan mengambil 2 pack oreo.
"ayo, kakak akan belikan untukmu" katanya sambil tersenyum.
"benarkah!?" mata sookie sudah berbinar binar.
"iya" kata wanita itu.
"siapa nama kakak? Aku dongsookie!"
Wanita itu tersenyum manis.
"seo hee ra"
.
.
.
Kaku diawal aja kok ges.
.
~salam kentang kanebo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia daddy ✓
Fanfictioncuma kisah tentang mafia yang jatuh cinta, klise. but, bagaimana jika mafia nya adalah seorang single parent?