"YAY! KELUAR SAMA MAMA DAN PAPA" sookie bersenandung senang.
Hee ra menatap sookie dari kursi depan.
"kau senang ya sookie?" tanya hee ra.
"tentu saja! Hehe"
Donghyuck tersenyum melihat tingkah lucu anaknya.
Saat sudah sampai di restoran mereka masuk kedalam dengan tangan kiri donghyuck menggandeng tangan kanan sookie dan tangan kanan hee ra menggandeng tangan kiri sookie.
Beberapa pasang mata menatap dan memperhatikan mereka, ada juga yang merasa dengki.
Namun pandangan mereka ciut ketika donghyuck menatap mereka.
"sookie, biarkan mama makan" kata donghyuck.
Hee ra dari tadi menyuapi sookie.
"steaknya jadi lebih enak kalo mama yang nyuapin!" kata sookie.
"mama coba suapin papa!"
Hee ra tersentak namun akhirnya menyuapi donghyuck.
Mata donghyuck melotot kaget.
"beneran makin enak... " batin donghyuck.
Saat mereka sedang bersenang senang, gangguan pun datang.
"tuan lee?! Astaga kita bertemu lagi" kata seorang wanita, salah satu penggila donghyuck.
Sookie bersembunyi dibalik hee ra.
"ada apa?"
"dia pernah memukuliku" bisik sookie.
Tentunya donghyuck mendengarnya, donghyuck baru saja ingin membuka suaranya.
Namun wanita itu memotongnya.
"SIAPA KAU HAH?!" teriak wanita, semua perhatian teralih ke arah mereka.
"bukan urusanmu" jawab hee ra.
"BERANINYA!" wanita itu baru saja ingin menampar hee ra namun hee ra menahan tangannya.
Hee ra berdiri dengan tangannya yang masih menahan tangan wanita itu, dia menekan tangan wanita itu.
"siapa kau?" tanya hee ra balik.
"aku? Pacarnya mau apa kau?!" wanita itu tersenyum miring.
"aku tunangannya" hee ra menaikkan nadanya.
"tidak mungkin! Aku dan donghyuck sama sama mencintai!!"
Donghyuck sudah mual mendengarnya.
Hee ra tertawa.
"donghyuck? Mencintaimu? Wah kau pandai dalam bercanda, tapi... Aku sudah mendengarnya dari wanita lain berkali kali" kata hee ra dengan nada sedih.
Wajah wanita itu memerah.
"oh! Dan kau mencintai donghyuck? Mungkin lebih tepatnya mencintai HARTANYA" hee ra menegaskan bagian akhir.
"JALANG!" wanita itu menampar hee ra dengan tangan satunya lagi.
PLAKKKK
Donghyuck baru saja ingin bertindak namun hee ra sudah tertawa.
"oohhh~ ada yang tersinggung karena bercandaan ku rupanya" bisik hee ra.
"BERISIK" wanita itu ingin melontarkan tamparannya.
Namun kau pikir siapa seo hee ra? Dia tidak akan mau ditindas seperti itu apalagi didepan publik.
Hee ra menahan tangan wanita itu dan menariknya lalu menampar wanita itu.
PLAKK
"ini untuk tamparan tadi"
PLAKK
"ini karena kau mengganggu makan malam kami"
PLAKK
"ini karena kau menggoda tunanganku"
PLAKK
"ini karena kau memukuli anakku"
PLAKK
"ini karena aku hanya ingin menamparmu saja"
Donghyuck melototkan matanya, siapa sangka hee ra bisa jadi seganas itu?
Wanita itu terkejut dan memegangi kedua pipinya yang sudah memerah.
"pergi atau kau mu kutampar lagi?" hee ra mengangkat tangannya dan wanita itu langsung lari terbirit birit.
"MAMA KEREN" sookie memeluk hee ra.
"kalau dia menggangu bilang saja pada mama" hee ra mengelus lembut kepala sookie lalu kembali duduk.
"impressive" batin donghyuck.
"terima kasih" kata donghyuck.
"untuk?"
"menamparnya, aku sudah lama ingin melakukan itu namun karena dia wanita jadi kutahan" kata donghyuck.
"wow, seorang lee haechan bisa menjadi seorang gentlemen" canda hee ra.
Donghyuck tersentak lalu terkekeh karena hee ra memanggilnya haechan untuk pertama kali, dia tidak membencinya, he love it when she call him 'haechan'.
.
"wuah! Aku kenyang" kata sookie.
Hee ra dan donghyuck hanya tertawa melihat keimutan seorang lee dongsookie.
"kapan kapan kita pergi lagi" kata donghyuck.
Malam itu menjadi malam yang menyenangkan untuk mereka bertiga.
.
.
.
Plakk tipang tipung~~
.
~salam kentang kanebo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia daddy ✓
Fanfictioncuma kisah tentang mafia yang jatuh cinta, klise. but, bagaimana jika mafia nya adalah seorang single parent?