episode 3

2.3K 223 5
                                    

Donghyuck membuka matanya dan melihat ke arah jam.

Jam menunjukkan angka 7.15, donghyuck langsung bangun dan mandi kemudian bersiap siap.

"shit, i'm late" gumamnya.

Biasanya dia bangun pada jam 6 untuk membangunkan anaknya, memasakkan sarapan dan bekal, kemudian mengantarkan anaknya ke sekolah.

Namun, hari ini berbeda, saat di turun ke bawah yang di lihat hanyalah sookie dan hee ra yang sedang bermain.

Sookie sudah rapi dan siap untuk pergi ke sekolah.

"AYAHH! Mama membangunkanku lho hari ini!" kata sookie.

"oh, iya, terima kasih" kata donghuck.
Hee ra hanya tersenyum.

"makananmu ada di meja" kata hee ra sebelum berpaling ke arah sookie.

"apa?"

"kau tidak akan melewatkan sarapankan?" kata hee ra.

Donghyuck tersentak, sudah 4 tahun sejak ada orang yang memasakkan makanan untuknya.

Donghyuck duduk dan memakan pancake buatan hee ra, dia tersenyum kecil lalu mendatarkan wajahnya.

.

Setelah mengantarkan sookie, donghyuck berangkat ke kantornya.

Hee ra sedang tiduran dan mengingat sesuatu.

"oh, aku lupa membeli bahan untuk memasak makan malam" batinnya.

Hee ra pun bersiap siap dan pergi ke supermarket.

Setelah membeli bahan bahannya, hee ra memasuki gang sempit agar lebih cepat untuk sampai ke rumahnya.

"sepi" gumam hee ra.

DOR

"astaga!" hee ra terkejut mendengar suara tembakan.

Hee ra pun berjalan ke asal suaranya.

Dia melihat seorang 2 orang pria yang sepertinya bodyguard dan seorang pria yang membelakanginya sambil menodongkan pistol ke arah seorang pria.

"familiar" batin hee ra.

DOR DOR DOR

hee ra teekejut, seluruh badannya bergetar hebat.

Pria itu kejam.

"aku harus kabur" batin hee ra.

Namun seorang pria berada dihadapannya.

"mau kemana nona?" kata pria berbadan tegap itu.

Pria itu mendorong wanita itu masuk.
Hee ra melotot melihat pria yang menembak orang tadi, dia mengenalnya.

"Kau gila?!" teriak hee ra.

pria itu hanya berjalan dengan tenang ke arah hee ra.

"oh, halo hee ra" kata pria itu.

"psikopat!" kata hee ra.

Pria itu memegang kedua pipi hera.

"kau masih saja cantik seperti dulu" kata pria itu.

Hee ra meludahi pria itu.

"FUCK!" pria itu mengelap ludah hee ra dan menamparnya.

"jangan kurang ajar dengan calon suamimu seo hee ra" katanya dingin.

"aku tidak pernah setuju untuk menikahimu jung jaehyun" kata hee ra dingin.

Jaehyun tertawa.

"inilah yang kusuka darimu, kata katamu yang tajam" jaehyun mengelus pipi hee ra lembut.

"fuck off you bastard" kata hee ra.

"hee ra, kenapa kau kabur dari rumahmu hm?" tanya jaehyun.

"karena kau tidak mau bertunangan denganku atau..... Kau tidak mau menjadi pembunuh lagi? Hm?" lanjut jaehyun.

"kubunuh kau" gumam hee ra.

Jaehyun melempar sebuah pistol ke arah hee ra dan merentangkan tangannya.

"bunuh aku... " kata jaehyun lalu berjalan ke arah hee ra.

Dia mendekatkan mulutnya ke telinga hee ra.

"bunuh aku seperti kau membunuh kedua orang tuamu" bisik jaehyun.

"DIAM!" teriak hee ra.

Semua kenangan buruk yang sudah dia lupakan perlahan kembali.

Sementara jaehyun tertawa, dia puas melihat gadis di depannya perlahan menjadi gila.

"SEO HEE RA!"
.
.
.
Ops banyak misteri ges.
.
~salam kentang kanebo~




Mafia daddy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang