9 • Tteokbokki

193 47 103
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Pasti berat banget 'kan? Berjuang sendirian bertahun-tahun?"

•••

"Ini tepungnya tuangin aja semua?" tanya Ranka.

"Pakai perbandingan aja deh, takutnya malah keras nanti," balas Seika.

Seika mulai mencampurkan semua bahan. Ini kali ketiga dia membuat ttetteobokki. Jadi dia sudah hafal dengan takaran bahan yang digunakan.

"Lo potong kecil-kecil daun bawangnya," titah Seika.

Ranka melakukan apa yang Seika suruh.

Adonannya sudah jadi, tinggal memotongnya masing-masing 3 cm.

"Ini lo bisa ngebentuknya kan? Gue siapin air panasnya dulu, " kata Seika.

"Bisa kok, semua 3 cm kan?" balas Ranka.

"Yup, kalau gitu sekalian gue buat sausnya juga deh."

Keduanya sibuk dengan tugas masing-masing.

Ranka membentuk ttetteoboki, sedangkan Seika menyiapkan air rebusannya dan membuat saus.

"Itu bumbu sausnya, cuman kecap campur saus cabai?" tanya Ranka.

"Iya ini aja dicampur, pakai irisan sosis," balas Seika.

Ranka hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Karena takut hoodienya semakin kotor. Ranka menyingkap bagian lengan hoodienya.
Dia tidak sadar kalau bekas sayatan itu terlihat jelas.

Niat memperhatikan hasil bentukkan ttetteobokki, Seika malah salah fokus pada bekas sayatan di tangan Ranka.

Dia mencoba memastikan penglihatannya.

Ranka? Self Injury?

"Ka, itu tangan lo kenapa?" tanya Seika.

"Hah? Ah, ehm ini engga sengaja kegores," balas Ranka gugup.

Jelas Seika tahu itu luka sayatan. Kalau bukan, kenapa bisa banyak begitu?

Memang kalau kegores, lukanya seperti itu?
Dia akan coba bertanya lagi pada Ranka.

"Oh gitu," balas Seika.

"Ran, gue mau minta pendapat lo. Jadi gini. Gue punya temen, orang tuanya engga utuh. Maksud gue mereka cerai. Terus, si temen gue ini tinggal sama Mamanya. Berhubung Mamanya engga sama Papanya. Jadilah Mamanya mutusin buat kerja lagi." Seika bercerita. Ini memang benar adanya.

Ranka menyimak cerita Seika.

"Mereka sibuk kan jadinya, Mamanya sama kerjaannya. Sedangkan Papa dia sama, ya loh ngertilah. Mereka sibuk sama waktu mereka, temen gue ini jelas engga bisa nerima perceraian kedua orang tuanya. Dia ngerasa sendirian dan tertekan. Akhirnya ngelakuin self injury," jelas Seika.

Aranka #air_ezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang