2 • Gantar

169 33 45
                                    

Kita berawal dari ketidak sengajaan. Yang jauh sebelum kita diciptakan, telah Tuhan rencanakan.
- G

💙

"WEH GANTI HEULA!" teriak seorang anak laki-laki bertubuh tinggi.

Laki-laki jangkung itu keluar dari lapangan dan duduk di pinggir lapangan.

Kakinya dia luruskan.
"Meuli nginum, yeuh, (Beli minum nih)" titahnya sambil menyerahkan uang lima puluh ribu.

"Beulikeun kabeh, Tar?(Beliin semua?)" tanya orang yang disuruhnya.

"Heuh, beulikeun kabeh jeung barudak. ( Iya, beliin semua buat anak-anak)"

Dia melepas baju seragamnya. Hanya tersisa kaos hitam saja.
Beberapa orang yang lewat sempat mencuri pandang ke arahnya.

"Ah aing ge arek istirahat, (ah saya juga mau istirahat" kata orang itu menyusul Gantar.

Cuaca hari ini sangat panas, maklum sudah jam 12 siang.

Bahkan adzan pun sedang berkumandang. Bukannya sholat dzuhur, malah main bola.

Benar-benar tidak ada akhlak. Akhlak obso.

Tak lama, orang yang tadi membeli minum datang dengan seplastik minuman.

"Gantar, aing dipolototan pak Asep. Gelo sih, malah maen bola lain ka mesjid. (Gantar, saya dipelototi pak Asep Gila sih, malah main bola bukannya ke mesjid), " adunya pada Gantar.

"Kedeung geus tuus kesang urang ka masjid, selow weh,(Bentar kalau keringat udah turun kita ke masjid, selow aja)" balas Gantar santai.

Nama aslinya Agantara Bramesta.
Dipanggil Gantar karena badannya yang jangkung. Untuk anak umuran 17 tahun, 178 cm terbilang jangkung di antara temannya yang rata-rata 171 cm.

Gantar sendiri sebutan untuk bambu panjang dalam bahasa sunda. Galah dalam bahasa indonesianya.

Laki-laki itu melempar botol minumnya ke tempat sampah.

"Buru rek milu moal! (Ayo mau ikut engga?)" ajaknya.

Hanya beberapa yang tetap diam di lapangan.

Yah, yang belum dapat hidayah.
Alasannya masih capek.

💙

Selesai sholat, Gantar langsung berjalan menuju kelasnya. Ia sengaja tidak memakai sepatunya.

"Eh Ga! Bawa speaker kaga lo?" tanya teman Gantar pada Irga.

Dipanggil Dije. Nama aslinya Dilarga Jamaludin. Kalau dipanggil Dilarga terlalu kebagusan.
Kalau Jamaludin, katanya itu nama bapaknya.

"Mawa, kunaon?" jawab Irga.

"Urang konser!" ajak Dije semangat.

"Ari sia! Lain na belajar, " balas Irga.

"Hayuk lah," lanjutnya.

Gantar langsung menempelengnya.
Irga ini memang suka mengajak ribut.

"Kabiasaan!"

Aranka #air_ezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang