Chapter 18 💖

3.4K 164 0
                                    

*************************************************

Happy reading

Enjoy the story😘

---------------------------------------------------------------------------------------------

1 minggu kemudian......

Dua hari yang lalu, Safira baru saja pulang dari rumah sakit, sekarang mereka sedang berada di ruang tengah di mansion. Mereka sedang berkumpul di sana sambil bercanda riang

"Ekhem, aunty Kenzo mau nanya boleh?"tanya Bintang pada Kanya

"Biasanya juga nanya langsung"ucap Kanya

"Hehehe, Bintang mau nanya. Kedua putri tante itu cantik, tapi kenapa di antara kita mereka yang jomblo ya?"tanya Bintang membuat Nadira dan Safira melemparnya dengan bantal

"Si bangsat, lo lihat noh di pasar. Yang murah kan yang laku. Dan yang mahal yang nggak laku"ucap Safira

"Jadi intinye, kita masih jomblo bukan karna kita nggak laku, tapi karna kita terlalu memilih"lanjutnya

"Si bambank, kalau mau nembak jangan ngelibatin nama gua dong"ucap Nadira

"Maksud lo?"tanya Bintang

"Gua tau kok, lo bicara seperti ini untuk ngebantu Langit kan menembak Safira"ucap Nadira

"Serius?"tanya Safira pada Langit

"Yaudah iya. Ahhh lo ngacauin suasana aja Dir, gua kan udah nyiapin semuanya matang matang"ucap Langit. Sedangkan Nadira dan Safira terkekeh mendengarnya

"Gua terima"ucap Safira

"Terima apaan?"tanya Bintang

"Kan tadi Langit mau nembak gua. Dia sih kelamaan ngomongnya, yaudah gua terima aja. Lagian gua juga mencintai dia"ucap Safira

"Jadi selama ini lo juga cinta gua?"tanya Langit dan diangguki oleh Safira

"Kenapa lo nggak pernah ngomong?"tanya Langit membuat Cipa menjitaknya

"Si asu. Yakali cewe yang bilang cinta duluan. Aneh aneh bae lo"ucap Cipa membuat Langit terkekeh

"Jadi gimana Fir?"tanya Langit

"Gimana apanya?"tanya Safira

"Lo jadi nerima gua kan?"tanya Langit

"Lo tembak dulu lah"celetuk Nadira

"Will you be mine?"tanya Langit

"Yes, i will"ucapan Safira membuat hati Farel terkikis. Nadira yang berada tepat di samping Farel menepuk bahunya untuk menguatkan Farel. Sedangkan Farel tersenyum, lebih tepatnya fake smile

"Ekhem.... Tinggal Nadira neh"ucap Leon

"Kenapa gua?"tanya Nadira

"Mudah itu maahh, jadian aja sama Farel noh"ucap Ken membuat Nadira dan Farel marah

"Nadira dan Farel bagai magnet dari kutub yang sama"ucap Farel

"Jika disatukan akan saling tolak menolak"lanjut Nadira

"Tapi, secara tidak langsung kalian sudah menjalankan kisah cinta. Ya kayak, musuh bagi kalian, tapi di mata kami dan orang lain, kalian itu sudah seperti kekasih"ucap Gibran

"Sabodo. Nggak peduli apa kata orang, yang penting gua dan dia tetap musuh"ucap Farel sambil menatap tajam Nadira dan Nadira juga menatap tajam Farel

"Pasangan edan"gumam Kanya

NASA RAREL {TAHAP REVISI} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang