Chapter 17 💖

3.3K 170 0
                                    

*************************************************

Happy reading

Enjoy the story😘

--------------------------------------------------------------------------------------------

"O--oke, Langit ikhlas"ucap Langit lalu berjalan menjauhi brankar Safira, membiarkan dokter bekerja

----------------------------------------------

Baru saja Langit melangkah pergi, namun ada tangan yang mencekalnya membuat semua orang termasuk para dokter kaget

"SAFIRAAA"teriak Langit. Tanpa aba aba, Langit memeluk Safira, namun Safira melepaskan pelukan itu dengan kasar

"Who are you?"tanya Safira membuat semua orang kaget

"Lo nggak ingat kita?"tanya Nadira dan dibalas gelengan oleh Safira

"Bahkan gua nggak tau siapa gua dan gua nggak tau kenapa lo sangat mirip sama gua"ucap Safira

"Dan lo, gua nggak tau siapa lo. Kenapa lo malah meluk gua? PERGI LO SEMUA"ucap Safira

"Tapi"ucap Langit

"PERGI DARI SINI"ucap Safira. Lalu semuanya memilih untuk keluar dari ruangan Safira. Tapi saat mereka meraih pintu.......

"BUAHAHAHAHAHAHAHA, NGAKAK ANJIRRRR NGGAK KUAT GUA NGGAK KUAT GUA"tawa Safira membuat mereka heran

"Maksud lo?"tanya Nadira

"Gua cuma pura pura anjirr, sumpah Dir, Ngit, tampang lo berdua tolong dikondisikan hahahahahahahaha ngakak tolong nggak kuat, sakit perut gua"ucap Safira

"Eh si anjir"ucap Nadira, lalu semuanya kembali mendekati Safira

"Minum, gua haus"ucap Safira, lalu Gavin menyodorkan gelas berisi air pada Safira dan Safira meminumnya

"Makan lo semua, tinggalin gua sama Nadira"ucap Safira

"Tapi, lo juga harus makan"ucap Langit

"Gua tau lo belum makan"ucap Safira

"Tapi, gua juga belum makan markonah"ucap Nadira

"Lo makan sama gua aja maemunah"ucap Safira dan dibalas anggukan oleh Nadira

"Kalian makan ya"ucap Safira

"Yaudah kami pergi dulu"ucap Kanya lalu Aura dkk, Farel dkk, Kanya dkk dan Gavin dkk pergi menuju kantin rumah sakit

Sambil menyuapi Safira, Nadira terus mengomel ngomel pada Safira

"Kenapa harus gua?"tanya Nadira

"Lo twins tersayang gua"ucap Safira

"Terserah lo, up to you"ucap Nadira kesal membuat Safira terkekeh

###

Saat ini, Safira dan Langit dibiarkan berdua dulu oleh para sahabat mereka. Sedangkan Kanya dkk dan Gavin dkk menikmati masa kebersamaan mereka, bukan mereka yang mau, tapi Nadira yang memintanya

"Lo udah nggak papa?"tanya Langit

"Seperti yang lo liat"jawab Safira

Lalu Safira teringat akan kejahilan pada Langit, dia tersenyum jahil pada Langit

"Lo nangis kan waktu koma"ucap Safira sambil menaik turunkan alisnya

"Siapa bilang? Jangan geer deh lo. Pede parah anjir"elak Langit

"Dasar lo banci potong saja itunya"ucap Safira

"Gua bukan banci"ucap Langit

"Tapi buktinya, lo kagak mau ngaku"ucap Safira

"Apaan sih Fir"ucap Langit

"Walaupun gua nggak sadar, walaupun gua koma, tapi gua denger kok dari alam bawah sadar gua. Asal lo tau celotehan tak berfaedah lo yang menjadi alasan gua untuk bangun"ucap Safira membuat Langit pucat pasi

"L---lo denger semuanya?"tanya Langit gugup

"Yoi"ucap Safira

"Gua juga denger kalau lo itu suka sama gua, sayang sama gua, cinta sama gua, gua harus bangun demi lo bla bla bla bla bla bla bla segala macam"ucap Safira

"Jangan ngawur"

"Jangan ngeles"

"IH IYA IYA GUA SUKA SAMA LO"ucap Langit

"Hahahahahahaha, gitu dong, buktiin kalau lo itu bukan banci"ucap Safira sambil terkekeh

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mengawasi mereka dari balik pintu

Apalagi ini, kenapa semesta selalu memainkan gua. Oke, kali ini gua harus mengalah lagi -batin Farel yap orang itu adalah Farel lalu pergi ke taman belakang

Nadira ingin memasuki ruangan Safira untuk mengantar bubur, tapi saat melihat Farel beranjak pergi padahal belum sempat masuk, membuat Nadira heran. Tapi detik berikutnya dia mengangkat bahunya acuh. Lalu Nadira memasuki ruangan Safira dan melihat Safira bersama Langit

Jadi itu penyebabnya -batin Nadira di ambang pintu lalu dia berjalan mendekati Safira dan Langit

"Nih bubur lo. Ngit suapin ya, gua ada urusan"ucap Nadira lalu pergi keluar begitu saja

Satu tempat nyaman di sini. Taman ya taman -batin Nadira lalu pergi menuju taman belakang rumah sakit mencari seseorang

Saat sampai di taman, benar saja Nadira menemukan orang yang dia cari dan orang itu adalah Farel, musuh berbuyutannya yang sedang duduk di salah satu bangku taman. Lalu Nadira duduk di sebelahnya, tapi Farel belum menyadari kehadiran Nadira

"Ada dua yang penting di kehidupan ini, yaitu kemauan dan kebutuhan. Manusia akan memenuhi keduanya, tapi saat keduanya harus dipilih salah satu maka tuhan akan memberi kebutuhan bukan kemauan"ucap Nadira membuat Farel menoleh, sedangkan yang ditatap menatap lurus ke depan

"Nadira?"kaget Farel, sedangkan Nadira masih menatap lurus ke depan

"Sesuatu yang indah itu akan datang di saat yang tepat, bukan di waktu yang cepat"ucap Nadira

"Maksud lo"ucap Farel membuat Nadira menoleh menatapnya

"Gua tau kok, kalau lo menyukai kembaran gua"ucap Nadira

"Dan lo nggak perlu ngeles. Mungkin mulut lo bisa berkata tidak, tapi mata lo selalu berkata iya saat ditanya hal seperti itu"ucap Nadira

"Gua nggak tau Dir, kenapa semesta selalu memainkan gua. Apa salah gua sampai alam selalu menghukum gua"ucap Farel

"Karna alam semesta sayang sama lo, mereka ingin lo bahagia, mereka ingin mendatangkan yang terbaik buat lo"ucap Nadira

"Memang susah dan sakit saat melihat sahabat yang begitu kita sayangi dan seseorang yang begitu kita cintai saling bersatu untuk menuai kasih. Tapi apa boleh buat kalau memang merekanya yang saling mencintai"ucap Nadira. Sesaat suasana menjadi hening. Tak beberapa saat kemudian, Nadira membuka suaranya

"Jadi apa pilihan lo?"tanya Nadira

"Jika gua memilih untuk melepaskannya, percayalah gua sudah berdebat hebat dengan diri gua sendiri. Gua sudah melangitkan ribuan doa agar tuhan menunjukkan jalan selain perpisahan. Sebelum akhirnya gua pun menerima takdir Nya, bahwa memang satu satu nya jalan adalah dengan merelakan"putus Farel membuat Nadira tersenyum

"Pilihan yang tepat. Mungkin lo bukan yang terbaik buat Safira dan Safira juga bukan yang terbaik buat lo, makanya tuhan memisahkan kalian karna tuhan tau, kalian disatukan untuk sebatas sahabat bukan untuk sepasang kekasih dan tuhan merencanakan sesuatu yang lebih indah ditakdir kalian"ucap Nadira

"Jika lo mengikhlaskan dia untuk pergi, percayalah!!!! Tuhan akan mendatangkan  seseorang yang datang di waktu yang akan datang di saat yang tepat. Seseorang yang jauh lebih baik dan lebih indah dari apa yang lo mau saat ini"ucap Nadira lalu dia berdiri

"Gua pergi"ucap Nadira lalu melenggang pergi, meninggalkan Farel yang masih diam di tempat

--------------------------------------------------------------------------------------------

Jangan lupa voment!😘

*************************************************

NASA RAREL {TAHAP REVISI} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang