Chapter 19 💖

3.6K 180 13
                                    

*************************************************

Happy reading

Enjoy the story

--------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ini adalah hari dimana mereka sudah selesai menerima lapor semester genap. Ken dan Adel sudah lulus dari SMA. Sedangkan Langit, Gibran, Leon dan Cipa naik kelas XII. Sementara Farel, Kenzo, Bintang, Nadira, Safira, Aura, Aurel, dan Rain naik kelas XI

Hari ini adalah hari pertama para siswa libur. Mereka baru saja kelar menerima lapor. Saat ini mereka berkumpul di mansion Nadira dkk. Sedangkan para orang tua mereka berkumpul di mansion Leonil

"Huaaa, akhirnya bisa bebas dari sekolah untuk sekejap saja, ups salah ngomong"ucap Safira

"Kayak nyanyi tuh"ucap Leon lalu.....

"Kuingin kau tau diriku di sini menanti dirimu, meski kutunggu hingga ujung waktuku dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja tuk ucapkan slamat tinggal untuk slamanya dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja"Leon sambil bernyanyi sedangkan yang lainnya hanya mampu menutup telinga mereka

"Lo bisa nggak sih, nggak nyanyi nyanyi gitu"kesal Safira

"Nggak, emang napa, masalah"ucap Leon menantang

"Udah udah Safira, sini"ucap Langit lalu menarik Safira ke pangkuannya, membuat Farel tersakiti

"Gua keluar bentar coy"ucap Farel lalu pergi ke bagian belakang mansion. Hanya Nadira, musuhnya yang tau perasaan Farel saat itu. Saat Nadira ingin beranjak pergi, tiba tiba Rain menutup mata Nadira

"Apa sih Rain, gua nggak bisa lihat bjir"ucap Nadira

"Lo jones, nggak boleh liat yang begituan"ucap Rain lalu Nadira melepaskan tangan Rain dari matanya

"Ngeselin anjir"ucap Nadira kesal lalu pergi ke bagian belakang

Saat sampai di bagian belakang mansion, Nadira melihat Farel bersandar di sebuah pohon besar yang memang sudah ada dari dulu

"Sakit? Sudah pasti, kecewa? Sangat. Tapi bukan karna ini persahabatan bisa pecah"ucap Nadira membuat Farel menoleh

"Gua nggak kuat liat mereka seperti itu Dir"ucap Farel

"Gua tau dan gua paham penderitaan lo"ucap Nadira

"Lo kuat Rel, gua tau itu"ucap Nadira

"Kenapa lo peduli sama gua?"tanya Farel membuat Nadira tersenyum miring

"Karna gua juga manusia, gua makhluk sosial Rel. Gua harus punya rasa peduli pada manusia yang lainnya, sekalipun mereka pernah nyakitin gua. Kalau gua nggak peduli sama sekitar gua, gimana caranya sekitar gua peduli sama gua. Bahkan sampai saat ini, tak ada seorang pun yang bisa mengubur jasadnya sendiri"ucap Nadira

"Kenapa hidup gua kayak gini, kenapa gua selalu kehilangan orang yang sayang"ucap Farel membuat Nadira tersenyum manis

"Karna takdir mau  lo jadi orang yang berpengalaman dan dunia tidak mau lo menua tanpa cerita"ucap Nadira

"Jangan terlalu keras pada diri lo sendiri, karna hasil dari segala urusan di dunia sudah ditetapkan oleh tuhan. Jika sesuatu ditakdirkan untuk menjauh dari lo, maka dia tidak akan pernah mendatangi lo. Namun jika dia ditakdirkan bersama lo, maka lo tidak akan bisa lari darinya"ucap Nadira

"Percayalah, tuhan adalah skenario yang paling terbaik. Dia hanya menguji lo, jika lo bisa melewati hal ini, percayalah tuhan akan mendatangkan sesuatu yang indah untuk lo suatu hari nanti. Mungkin bukan saat ini, tapi di waktu yang tepat"ucap Nadira

NASA RAREL {TAHAP REVISI} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang