Irawan tersenyum.dia membelai rambut firda dengan sebelah tangannya.
"Akan kucoba sekali lagi,"ujar nya.
"Nampaknya akan sia- sia."
"Lebih baik dicoba.kalau memang sia- sia ya...apa boleh buat."
Irawan masih saja penasaran. Tapi sikap firda nampaknya lebih agresif.itu yang membuat irawan jadi sedikit terhibur.
"Yuk,kita jalan,"ajak firda.
Lalu irawan meluncurkan mobilnya.mereka menuju ke ancol.selama diperjalanan,firda selalu bermanja- manja pada irawan. bahkan sesampainya di pantai itu,dia selalu berusaha menggoyahkan hati irawan. Namun pemuda ganteng ini nampaknya masih biasa- biasa saja.
Besok sorenya irawan mencoba menunggu tanty di tempat biasa.
Sore itupun, firda sengaja menyelesaikan catatannya pengiriman barang di ruang kerja.tujuannya untuk memberikan kesempatan pada tanty supaya dapat berduaan dengan irawan.paling tidak,dia juga masih ingin mengetahui hati pemuda itu.
Firda memang agak kecewa pada irawan.sebab kemarin waktu di ancol,irawan hanya biasa- biasa saja.padahal firda sudah membuka peluang dengan ke agresifannya,tapi irawan hanya merangkulnya.menggandengnya. Sedangkan firda ingin sekali irawan menciumnya.
"Ayo kita pulang,"ajak tanty.
" Aku masih harus menyelesai kan laporanku.kalau kamu mau pulang, duluanlah."
Tanty meninggalkan firda yang masih tekun menulis.ketika tanty keluar dari halaman kantor, dilihatnya irawan sudah menunggu di dekat pintu gerbang.tanty tak lagi bisa meng hindar.
"Selamat sore,tanty,"sapanya dengan ramah.
"Sore,"sahut tanty pelan. kemudian kembali menunduk kan kepala,seakan dia enggan untuk saling beradu pandang dengan pemuda itu.
"Kau tidak suka kepadaku?"
Tanty tak menyahut.
Irawan menghela nafas dalam- dalam.matanya masih lekat memandang ke arah gadis cantik yang sejak pertama dilihatnya, telah membuatnya jatuh hati. Dan telah membuatnya penasaran.ingin bisa menak lukan gadis cantik itu.sehingga dia pun merencanakan untuk menggunakan cara seperti yang baru dilakukan oleh firda. Firda memang sengaja pergi,untuk memberikan kebebasan pada irawan agar bisa mendekati tanty.
"Boleh aku main ke rumahmu lagi,tanty...?"
Kembali irawan bertanya,sambil mengarahkan pandangan matanya ke wajah tanty. Menunggu jawaban dari gadis itu yang masih diam.
"Nggak boleh ya?"
Tanty menarik nafas dalam- dalam.hatinya benar- benar kesal.kini dia sadar,tentu firda sengaja memberi kesempatan pada irawan untuk bisa berduaan dengannya.dia benar- benar merasa dipermainkan oleh irawan.
Mobil angkutan penumpang berhenti didepan halte.bergegas tanty naik ke mobil itu,membuat irawan termangu.dia tidak men duga kalau gadis itu akan naik ke mobil dan meninggalkannya. Irawan hendak mengejar,namun mobil sudah melaju membawa tanty.sehingga dia hanya bisa menggeram kesal.
Tak lama kemudian firda keluar menghampiri irawan.rupanya dia memperhatikan sikap irawan yang mulai putus asa.
"Kenapa dia pergi...?tanya firda mendekati irawan.
"Entahlah..."
"Sudahlah,mas.nampaknya dia tidak bisa lagi menerimamu."
Irawan memandang ke arah firda yang tersenyum,seakan berusaha meyakinkan hatinya kalau gadis itu menyukainya.
"Kau tak perlu kecewa dengan semua tindakannya,mas."
"Mungkin karena aku bersalah..." Sungut irawan dengan nada kecewa.
Sebagai lelaki,baru sekarang dia mengalami hal seperti itu. Padahal selama ini dia sudah begitu dekat dengan tanty.Sudah sering berduaan pergi.tapi sejak dia menjalin keakraban dengan firda,maka tanty berusaha men jauhinya.
"Lupakanlah dia,mas...karena masih ada gadis yang menanti mu.kenapa kau sia- siakan penan
tiannya dan memburu gadis yang tidak menyukaimu...?" tanya firda dengan bibir masih tersenyum.
Mata gadis itu masih meman dang lekat ke wajah irawan yang nampak murung,karena tak ber hasil mendapatkan apa yang di inginkannya.jangankan mem balas cintanya,menyahuti per tanyaannya saja tanty seakan enggan.
"Maksudmu...?"irawan tak mengerti.
"Aku menantimu,mas..."
"Kau?"guman irawan termangu.
"Ya."
Irawan tercengang,kemudian menghela nafas dalam- dalam Setelah mendengar pernyataan firda.matanya sesaat meman dang ke wajah firda.firda tidak mengecewakan.firda tidak jelek, bahkan bisa dikatakan cantik. Ramah dan menyukainya.tapi entah mengapa,dia lebih ter tarik pada tanty yang acuh dan sombong.seakan kesombongan tanty, merupakan tantangan tersendiri buatnya.sebagai lelaki,
Dia ditantang untuk bisa menak lukan kesombongan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFSU DIAMBANG MAUT
Teen FictionFirda memeluk erat tubuh tanty. tampak air matanya menitik, begitu juga dengan tanty. kedua gadis itu bertangis- tangisan,hati irawan dan joned menjadi trenyuh melihat kejadian itu, begitu pun dengan mona. "Firda...bagaimana keadaanmu...?" tanya tan...