part#3

802 18 0
                                    

"Aku tidak ingin mas irawan kecewa karena tanty.
Kau mau melupakan dia?"tanya firda meminta kepastian sambil memandang ke wajah irawan yang tampan.
Irawan memang telah membuat nya jatuh cinta dan ingin selalu bertemu.bahkan kalau mungkin, dia ingin sekali kelak bisa men dampingi pemuda idola hatinya itu.
Irawan tak langsung menyahut.
Dia masih diam sambil menun dukkan kepala.dihelanya nafas dalam- dalam,kemudian ditenga dahkan wajahnya ke atas. sedang firda nampak dengan sabar menunggu jawaban yang akan di berikan oleh pemuda itu. mata gadis itu,tetap memandang ke wajah tampan irawan.menunggu apa yang akan dikatakan oleh irawan kepadanya.
Pemuda itu perlahan meman-  dang ke wajah firda.tatapannya seakan hendak menilai siapa firda dan mempertimbangkan apa yang harus dia putuskan.
"Baiklah.barangkali kau memang benar,"kata irawan kemudian.
"Karena aku sayang padamu, mas."
Irawan menggandeng tangan firda dan meremas jemarinya.
Bersamaan dengan itu nampak seorang pemuda baru saja turun dari bis kota.pemuda itu adalah joned.
Melihat firda bergandengan tangan dengan irawan,maka buru- buru dia bersembunyi di balik pohon.diawasinya firda dan irawan yang nampak begitu mesra.
"Aku pun sayang kepadamu,fir. Ayo kita pulang,"ajak irawan.
Berbunga hati firda.seketika dia bergayut di pundak irawan dengan perasaan bahagia.sedang kan di mata joned berkilat- kilat rasa cemburu dan marah.
Lain halnya dengan apa yang di rasakan oleh tanty di dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
Rasa pedih di hati tanty bagai kambuh lagi,jika hampir teringat hubungannya dengan irawan yang baru dibinanya.
Memupuskan harapannya untuk menggapai pria idaman hatinya.
Pria yang tadinya mengejarnya, tapi kini telah menyakiti hatinya secara tidak langsung.hubungan nya dengan firda semakin serius saja nampaknya.Padahal tanty tahu bahwa firda telah berpacar- an dengan joned.
Berarti irawan tidak hanya menyakiti perasaan tanty, tapi juga sekaligus menyakiti perasaan joned.sedang mereka tahu bahwa joned adalah adik kandung tanty.ini benar- benar tak tahu diri.
Tiba- tiba bis patas Ac yang di naiki tanty terguncang.dia kaget. Lalu bersamaan dengan itu rem bis kota berdenyit- denyit. Seperti suara jeritan dalam hati tanty.
Tanty masih terdiam dan hanyut dalam lamunannya.lamunan atas kejadian yang dialaminya selama ini.
Tanty tidak menghiraukan,kalau seorang lelaki tampan yang duduk di sampingnya.Rudy nama lelaki itu,sedari tadi mem perhatikannya.
"Dik.....,"lelaki itu menegurnya ramah dan hati- hati.
Tanty tersadar dari lamunannya.
Buru- buru dia kembali tenang. Sesaat dia melirik pada lelaki yang duduk di sebelahnya. wajahnya tampan.pakaiannya rapi dan necis.
"Pulang kerja?"
Tanty mengangguk.
"Dimana kerjanya?"
Tanty menyebutkan tempat kerjanya.
"Disini tinggal sama siapa?"
"Sama orang tua."
"Boleh tahu alamatnya?"
Tanty tak menyahut.dia hanya diam,sambil menundukkan kepala.kemudian nampak meng- hela nafas dalam- dalam.Menga- rahkan pandangannya kembali ke luar jendela,kendaraan di jalan raya itu sangat padat.
"Maaf,sedari tadi saya per hatikan adik melamun.boleh saya tahu kenapa?"tanya rudy dengan penuh perhatian.
"Tidak kenapa- kenapa...."Jawab tanty agak kaku.
Rudy langsung diam dan enggan bertanya lagi.nampaknya gadis yang duduk di sebelahnya ini tak mau diganggu.
Tanty menarik nafas dalam- dalam.lalu dia menyandarkan kepalanya ke sudut tempat duduk.lelaki itu langsung mem- buka korannya dan membaca- nya.dia tak mau mengganggu gadis itu lagi.
Bis yang mereka tumpangi melewati jalan Sudirman.Rudy nampak bersiap- siap mau turun.
"Saya duluan ya,dik,"kata rudy.
Tanty mengangguk.Lalu rudy bangun dan berjalan ke pintu. Bis berhenti dan lelaki itu melompat turun.tanty sempat melihat lelaki itu berjalan ter-  buru - buru menuju ke salah satu gedung perkantoran yang men- julang tinggi.
Bis melaju lagi.tanty merasa tenang duduk sendiri.dia kembali termenung tanpa ada orang lain yang mengganggunya.

NAFSU DIAMBANG MAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang