Kisworo masuk ke dalam kamar tidurnya.di mana istrinya ter- baring di atas ranjang tidur. Wajahnya terlihat sudah lebih segar lagi.hati kisworo sedikit lega.
Dia mendekati istrinya sambil tersenyum lembut, dan duduk di sisi istrinya.
"Bagaimana dengan keadaanmu, ma...?"
"Pa...bagi mama,sehat mau pun sakit sama saja."
"Mengapa mama berkata begitu?"
"Ya,karena untuk apa sehat dan lalu menemani papa,kalau kau sebagai seorang ayah tidak dapat menerima kehadiran anak gadis nya?Padahal firda anak kandung kita,sama sekali bukan anak tiri atau anak pungut.dia darah daging kita,pa..."
"Mama,dia sudah membuatku malu.apakah mama tidak merasa malu?"
"Pa,sekarang masalahnya bukan malu atau tidak.mama tidak dapat hidup tanpa firda.maka dari itu kalau papa ingin mama sehat,papa harus menerima ke hadiran firda.tetapi sebaliknya kalau papa masih ingin mama sakit,tidak perlu menerima ke- hadirannya kembali.biarkan mama mati atau meninggalkan rumah ini,pergi bersama firda. Kemana saja kami suka..." desak istrinya dengan memberi dua pilihan untuknya."untuk apa hidup di rumah mewah kalau tidak ada ketenangan dan ke- bahagiaan di hati? "
Kisworo terdiam,tidak dapat ber komentar apa- apa.dia bingung sekali.apa yang harus diucapkan di depan istrinya.dia sulit untuk mengambil sebuah keputusan yang diajukan istrinya.
Namun di dalam hatinya timbul perasaan,kalau dirinya pun merindukan firda pulang ke rumah itu.
"Pa,kalau papa tidak dapat mengambil keputusan,mama mau pergi bersama firda.mama akan mencarinya,dan lalu meng ajaknya pergi ke mana saja..." ancam sang istri memberi ulti- matum.
"Kalau kau pergi,aku tinggal sama siapa,ma?"
"Kau bisa tinggal bersama bik dalinem dan gudril,bukan? Mereka akan melayanimu..." sahut istrinya ketus.
Kisworo kembali membisu. Akhirnya...
"Ma..."seru kisworo pelan." Baiklah aku menyerah.dan aku pun menyadari,kalau kekerasan bukan cara yang terbaik dalam mengatasi masalah.aku sadar kalau selama ini telah bersikap keras terhadap firda."kata kisworo pelan.
"Apakah papa mau menerima kehadiran firda?"
"Ya,papa akan menerimanya bila dia pulang..."
"Janji?"
"Papa janji.karena papa ingin rumah kita kembali seperti dulu?"
"Dan apakah papa juga mau menerima kehadiran joned, walau dia pernah menusuk mas irawan dan jadi buronan?"
"Aku terima,ma.karena kita tidak
boleh mengucilkan dia,bila apa yang dilakukannya itu karena khilaf.beri dia kesempatan untuk membersihkan dirinya dari langkahnya yang salah selama ini..."
Sang istri tersenyum mendengar kata- kata kisworo.tanpa terasa dia menitikkan air matanya.
"Mama...kau bisa meminta bantuan pembantu kita untuk mencari firda di mana firda berada..."susul lelaki tua itu kembali.
Istri kisworo mencoba tersenyum.kemudian dia memanggil firda.
"Mama senang mendengar kata- kata papa.sekarang papa panggil bik dalinem...ujar wanita parobaya itu pada suaminya.
"Baiklah,akan papa panggilkan."
Kisworo keluar dari kamar tidur nya.tidak lama kembali bersama bik dalinem.
"Ada apa,nyonya...?tanya bik dalinem sopan.
"Bik,ajak firda ke sini."
"Baiklah,nyah."sahut bik dalinem segera keluar kamar tidur majikannya.
Beberapa saat berselang.
Kisworo terkejut melihat firda berada di ambang pintu,berdiri memandangnya dengan ragu- ragu.sedangkan wanita tua itu melambaikan tangannya pada firda.
"Kemarilah,firda..."ajak wanita tua itu kemudian.
Firda dengan ragu- ragu melangkah mendekati mamanya.
Ujar wanita tua itu pada suaminya.
"Pa...ini firda.sesuai dengan janjimu,sekarang apakah kau mau menerima permintaan maafnya.bagaimana?"ucap wanita tua itu meminta ketegasan kepada suaminya.
Kisworo mengangguk.
"Firda..."
"Papa..."balas firda sambil melangkah mendekati.
Firda menghambur ke arah lelaki tua itu,memeluk papanya dengan menangis terisak. Kisworo memeluk erat anak gadis nya.diakuinya sendiri kalau dia begitu merindukan kepulangan firda.tanpa terasa mata lelaki itu berkaca- kaca.
"Pa,maafkan firda,yang selama ini telah menyusahkan papa dan mama..."desah firda lirih.
"Papa maafkan,firda..."sahut kisworo dengan tersendat."dan papa setujui hubunganmu dengan joned.mungkin sudah jodohmu.tapi papa harap kau selesaikan dulu pendidikanmu..."
"Terima kasih,pa..."
Istri kisworo dengan mata ber kaca- kaca tersenyum melihat suami dan anak gadisnya ber pelukan.hatinya begitu lega melihat mereka kembali rukun.
tubuhnya yang semula lemah dan lesu,terasa bagai mendapat kekuatan mukjizat.menjadi segar seperti sediakala.
"Oh tuhan...terima kasih atas karuniamu ini..."desisnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFSU DIAMBANG MAUT
Teen FictionFirda memeluk erat tubuh tanty. tampak air matanya menitik, begitu juga dengan tanty. kedua gadis itu bertangis- tangisan,hati irawan dan joned menjadi trenyuh melihat kejadian itu, begitu pun dengan mona. "Firda...bagaimana keadaanmu...?" tanya tan...