part#4

650 17 0
                                    

Cinta yang sebenarnya membuat firda lupa pada sahabatnya.
Sampai- sampai hubungan per- sahabatnya dengan tanty jadi terlupakan.nampaknya firda semakin mementingkan irawan di atas Segala- galanya.
Setiap pulang kerja,irawan pasti menunggu firda dikantin biasa nya.kemudian keduanya pergi entah kemana dan pulang sampai larut malam.
Dia selalu memberikan alasan pada orangnya,ada kerja malam.
Ada temannya yang ulang tahun.
Dan lain sebagainya.
Seperti malam itu,firda dan irawan nampak masih jalan- jalan menikmati suasana malam di puncak.mereka nampak mesra sekali.firda pun kelihatannya ingin bermanja- manja pada lelaki yang dicintainya dan ber harap akan bisa menjadi pendam ping hidupnya kelak.
"Hari hampir larut malam,mas," kata firda berusaha mengingat kan kekasihnya.disamping itu, dia juga akan letih setelah seharian bekerja.
"Ya.Kenapa...?"tanya irawan yang masih menggandeng tangan firda sambil menengok ke arah gadis yang di gandengnya.
"Pulang yuk...?"ajak firda.
"Kok buru- buru'sih ...?"
"Aku khawatir ibunya cemas menunggu di rumah."
"Aku yang akan bertanggung jawab."
"Aku tahu,mas."
Irawan terdiam berfikir.
"Bagaimana kalau kita menginap di villa?"
"Tapi..."
"Jangan khawatir,sayangku... Percayalah padaku.sebaiknya kita menyewa villa untuk istirahat malam ini.besok pagi- pagi kita pulang.aku akan mengantarmu sampai ke rumahmu."
Firda akhirnya menuruti ajakan irawan.malam ini mereka menginap di sebuah villa.
Semakin berbunga saja hati firda mendengar kata- kata manis irawan.dia yang memang men cintai irawan dan hatinya tengah berbunga- bunga mendengar kata- kata menyenangkan dari pemuda itu,menurut masuk.
Setelah firda masuk ke dalam kamarnya,irawan pun mengunci  pintu kamarnya.
"Aku letih,mas..."
"Tidurlah..."
Dengan bibir tersenyum senang, firda menurut merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu. Selama ini,baru sekarang dia merasakan nyamannya tiduran di atas kasur busa villa yang bangus itu.
Irawan pun turut membaringkan tubuhnya di samping firda. Kemudian keduanya pun saling berpelukan,sambil bercumbu rayu.sampai akhirnya,irawan pun melakukan tindakan yang lebih dari tindakan bercumbu biasa.tangan irawan dengan nakal membuka pakaian firda sambil terus mencumbu rayu gadis itu.sehingga membuat firda seketika terlena,hanyut ter bawa oleh kemesraan yang tengah dilakukannya.
Bibir irawan singgah di bukit kembar milik firda.
Dia melumat dan meremas bukit yang kenyal dan mulus itu.
"Oh,mas..."
"Kenapa sayang...?"
"Akh..." firda tak bisa berbicara, dia semakin hanyut.
Mata firda terpejam,merasakan kenikmatan yang ditimbulkan akibat cumbuan dan remasan tangan irawan.sejauh itu firda yang memang mencintai irawan, tetap diam.membiarkan tangan pemuda itu bergerak ke seluruh tubuhnya.
Irawan kemudian membimbing tubuh firda ke atas tempat tidur, lalu dia merebahkan tubuh firda di atas kasur.roknya disingkap nya lebar- lebar hingga kedua pahanya yang putih mulus itu sangat menantang.tangan irawan meremas dan memilinnya hingga sampai ke pangkal pahanya.firda mengeliat - liat.
Kemudian dia pun memulai permainan yang baru.
Permainan yang akan men-  datangkan kenikmatan yang mereka inginkan.namun ketika hendak dimulai,firda melenguh.
Pura- pura menolak ajakan irawan.
"Jangan,mas..."
Gadis cantik itu berpura- pura berusaha melarang agar lelaki
yang dipanggilnya dengan sebutan mas,tidak melakukan tindakan yang berlebihan dalam cumbu rayu yang mereka Lakukan.Padahal sebenarnya itulah yang dia inginkan.karena jika dia sudah menyerahkan kehormatannya,dia berharap irawan akan mempersuntingnya.
Mata indah gadis cantik itu, menatap lekat ke wajah irawan.
entah apa arti tatapannya.
Mungkin penolakan,atau sebenarnya dia menginginkan hal itu untuk membuat alasan, sehingga irawan akan menikahi- nya.
"Kenapa,apa yang kau ragukan lagi?"tanya lelaki muda dan tampan berbadan kekar itu setengah menuntut.
Saat itu keduanya berada dalam sebuah kamar yang di sinari lampu remang- remang ber warna merah,sehingga semakin menambah romantisnya suasana kamar itu.irawan tengah berusaha merayu kekasihnya yang sangat di dambakannya.
"Bukan itu,mas."
"Lalu kenapa kau menolak...? tanya irawan,nadanya masih menuntut.menghendaki pelampiasan nafsunya yang sudah menggebu dan meledak- ledak didalam dadanya.
"Aku takut mas akan memper- mainkan aku...."
jawab firda dengan mata meman dang wajah irawan dengan pandangan manja.
"Lalu...?"tanya irawan tak sabar, karena nafsunya sudah tak bisa lagi dibendung.
"Aku takut,"jawab firda dengan bimbang dan ragu.
Bagaimana juga,sebagai seorang gadis dia takut dan khawatir.
Sebab selama ini apa yang di alaminya cuma dijadikan pemuas nafsu semata,setelah tahu dirinya tidak gadis lagi.
Namun Setelah itu,lelakinya pergi begitu saja meninggalkan nya.dan ada yang lebih menyakit kan lagi,lelakinya lari ke pelukan gadis lain.sementara dia ditelan - tarkan dengan kehancurannya.
                 "(BERSAMBUNG)"

NAFSU DIAMBANG MAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang