part#15

210 15 0
                                    

Tanty tidak menduga dari semula.ketika dia baru saja duduk di belakang meja kerja nya,pak iwan menawarkan bantuan biaya perawatan ibunya.tentu saja tanty menjadi gembira.karena belakangan ini dia bingung bagaimana caranya mendapatkan uang secepatnya.
"Aku tahu kalau kau sangat mem butuhkan uang.oleh karena itu perusahaan akan membantumu meminjamkan uang,tanty..."
"Terima kasih,pak."
"Dan pinjaman itu diberikan tanpa memotong uang gajimu.
tegasnya perusahaan akan mem bantumu membiayai perawatan orang tuamu..."tambah pak iwan lagi.
Tanty sangat gembira sekali men dengarnya.karena rasa bingung nya menjadi sedikit terobati.
"Bagaimana keadaan ibumu sekarang?"
"Menurut dokter yang merawat nya,sudah lebih baik,pak..."
"Syukurlah kalau begitu."
Tiba- tiba pintu diketuk dari luar.
"Masuk..."ucap pak iwan.
Seorang lelaki seumuran pak iwan masuk sambil menenteng tas kantor.
"Selamat siang,pak iwan..." sapa lelaki itu ramah.
"Oh,pak paul,selamat siang.
Silahkan duduk..."sambut pak iwan dengan ramah juga.
Tanty yang berada di sana mem balas anggukan pak paul.dia tahu kalau lelaki itu adalah teman bisnis pak iwan.ketika mereka bercakap- cakap,tanty mengambil kesempatan untuk menemui waty di ruangannya.
"Waty..."sapa gadis itu lembut, memasuki ruang kerja sahabat nya.
Tanty segera menghampiri temannya yang berhenti menulis.
" waty,bagaimana dengan keadaan mas irawan...?"tanya tanty setelah  duduk di samping temannya.
"Kemarin sore aku menjenguk nya.sudah lebih baik. kesehatan nya semakin berangsur- angsur pulih.tapi bagaimana dengan ibumu,tanty...?"
"Ibu sudah lebih baik,waty. karena menurut dokter yang merawatnya,dia keburu dibawa ke rumah sakit.dan kini ibu masih dalam perawatan dokter.
Mungkin tidak lama lagi diper bolehkan pulang..."tutur tanty cerah.
"Kau habis bicara dengan pak iwan ya?"
Tanty mengangguk.
"Waty... dia membantuku mem- biayai perawatan ibu..."kata tanty berterus terang.
"Ya,pak iwan memang baik.dulu aku pun begitu.dia membantuku membiayai adik yang harus operasi. mungkin dia dapat merasakan kesulitan orang lain..."
"Katanya dia teringat sewaktu hidup menderita dulu.dia sering mendapat bantuan dari teman- teman sehingga kini pak iwan suka menolong siapa saja yang kesusahan."ucap tanty kembali.
"Oh ya,bagaimana dengan firda
...?"
"Mamanya sangat gembira mene rimanya kembali,waty."
"Tanty...mas irawan ingin mene muimu."kata waty pada tanty serius.
"Aku malu untuk menemuinya, waty..."keluh gadis itu pelan.
"Mengapa harus malu?"
"Yah...sangat sulit untuk ku jelaskan..."
"Tanty,sebaiknya kau datang, demi kebaikan kalian semua.
Tak ada salahnya bukan...?" ujar waty memberinya semangat.
Berkat dorongan semangat dari waty,akhirnya tanty memberani kan diri membesuk irawan di ruang perawatannya.setibanya di sana,dilihatnya lelaki itu sedang terbaring sendirian.tubuhnya di balut oleh perban yang cukup tebal.
          "(BERSAMBUNG)"

NAFSU DIAMBANG MAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang