NAFSU DIAMBANG MAUT

part#18

Tanty sangat gembira melihat irawan sembuh seperti semula.
Lelaki itu tampak tersenyum menyongsong kedatangannya. Irawan dengan lembut menyambut rangkulan tanty.
"Jadi mas pulang hari ini...?tanya tanty lembut,menatap wajah irawan dengan penuh perasaan.
Irawan mengangguk.
"Ya,hari ini aku sudah diizinkan dokter untuk pulang."
"Syukurlah.aku sangat gembira mas sudah sehat kembali."
"Tuhan juga yang menentukan kehidupan makhluk ciptaannya.
Kalau dia menginginkan aku mati,tentu aku sudah berada di kubur kan sejak kemarin- kemarin.nyatanya tuhan masih memanjangkan umurku."ujar irawan kemudian.
Tiba- tiba seorang perawat masuk menghampiri mereka.
"Selamat siang,pak irawan..." sapa perawat itu ramah.
"Siang...mbak."balas irawan dan tanty berbareng.
"Pak irawan...siang ini bapak sudah diizinkan pulang.untuk itu saya berharap bapak datang ke bagian tata usaha rumah sakit...
" ucap perawat itu kembali.
Irawan mengangguk.
"Baik,mbak.sebentar lagi saya segera ke sana."balas irawan.
"Terima kasih,pak.permisi..." ujar perawat tersebut,keluar dari tempat itu.
"Kalau begitu kita harus mengemasi semua pakaianmu, mas..."ucap tanty,kemudian mengumpulkan semua pakaian irawan dan segera dimasukkan ke dalam travel bag.merapikan sprei ranjang yang selama ini di tiduri irawan.sehingga ruangan itu terlihat rapi dan bersih.
Setelah semuanya beres.tanty menenteng tas berisi pakaian kotor irawan.keduanya melangkah menuju kantor rumah sakit.di depan loket irawan menanyakan biaya perawatannya selama disana.
"Berapa semuanya,bu...?"tanya irawan pada petugas tata usaha rumah sakit.
"Atas nama siapa,pak...?"
"Irawan, bu."
"Tunggu sebentar ya,pak." ucap petugas itu,membolak balik sebuah buku besar di hadapan nya.
Tidak lama kemudian.
"Biaya perawatan dan operasi selama empat belas hari,sebesar lima juta lima ratus ribu rupiah, pak." ujar petugas itu sambil mengeluarkan beberapa kwitansi dan selembar resep, lalu di serahkan kepada irawan.
Lelaki itu meneliti semua kwitansi yang disodorkan ke padanya.akhirnya dia mem bayar keseluruhannya dengan menggunakan selembar check.
"Terima kasih,pak." ucap petugas tata usaha tersebut.
Irawan mengangguk.
"Terima kasih,bu.kalau begitu saya permisi dulu..."kata irawan.
"Semoga sehat seperti semula, pak."
Irawan dan tanty mengangguk, Kemudian meninggalkan loket tata usaha rumah sakit.menuju halaman rumah sakit,menunggu taksi yang melintas di sana.
Tak lama kemudian dia sudah berada di dalam taksi yang membawa irawan dan tanty pulang.
Perjalanan dari rumah sakit ke rumah irawan hanya memakan waktu tidak sampai setengah jam,karena jalan raya saat itu tidak terlalu macet.terkecuali bila perjalanan dilakukan pergi pagi atau sore hari.
Taksi memasuki halaman rumah irawan yang sepi.tidak lama muncul seorang pelayan dan tukang kebun dari pintu samping.melihat irawan pulang, mereka tergopoh- gopoh membantunya.setelah irawan membayar ongkos taksi,tanty membuka pintu dan turun dari taksi bersama- sama lelaki tersebut.
Midun dan bik ijah meng hampiri majikannya.
"Bapak sudah sembuh...?"sapa bik ijah seraya membungkukkan tubuhnya.
Tanty dan irawan tersenyum.
"Seperti yang bik ijah lihat..." balas irawan.
Midun mengambil tas berisi pakaian kotor majikannya dari bagasi belakang.taksi pun merayap keluar,meninggalkan halaman rumah itu.midun melangkah maduk menenteng tas,bik ijah tergesa- gesa masuk ke dalam.
Kedua pembantu irawan sudah tidak asing dengan tanty,karena dulu pernah beberapa kali datang kesini.maka ketika tanty muncul lagi,mereka bersikap ramah.mereka tahu kalau gadis itu adalah kekasih majikannya.
Tetapi mereka tidak tahu apa sebabnya belakangan ini tanty jarang datang.
Tanty duduk di ruang tengah, sementara irawan masuk ke dalam kamar tidurnya.midun menutup dan mengunci pintu depan,lalu kembali ke belakang untuk melanjutkan pekerjaannya.
Irawan muncul dari dalam kamar hanya mengenakan celana pendek sport dan t- shirt.dia segera duduk di samping gadis itu.tanty sendiri tengah asyik dengan sebuah majalah terbitan bulan lalu.