Pandangan mereka bertemu.
Pelan-pelan wajah irawan men- dekat.dan tanty tidak dapat berbuat apa- apa selain meme- jamkan kedua matanya.bibir nya telah siap untuk dikecup oleh bibir irawan.dan akhirnya bibir mereka pun bertemu.
Irawan mengecup bibir tanty perlahan,tanty pun menerima nya dengan senang hati.tetapi pagutan yang semula lembut itu sedikit demi sedikit menjadi semakin kuat.sehingga tanty mendesah.sementara irawan memeluk tubuh gadis itu dengan erat.
Tanty adalah gadis biasa,bukan anak manusia yang istimewa, sama seperti yang lainnya.maka dia segera memeluk irawan dengan erat,dan seakan tidak ingin melepaskan lagi.
Haruskah tanty melepaskannya kembali?Tidak,tanty bahkan tidak menolak ketika irawan mulai menjamah kulit tubuhnya yang halus.dan lama- kelamaan ada keinginan untuk sesuatu yang sekian lama hanya di khayalkannya.maka ketika irawan menyibak pakaiannya, dan menarik celana dalamnya, tanty sedikit terkejut.tetapi dia tidak bisa menolak ketika irawan melepaskan kain penutup itu dari kedua kakinya.
Tangannya pun singgah di gundukan berbukit milik tanty yang ditumbuhi rumput ilalang berwarna pekat.tanty memejam kan matanya,menikmati getaran di dalam dadanya.dia pun melihat irawan melucuti pakaian nya sendiri,sehingga keduanya telah polos bagai anak kecil.
Keduanya kembali bergelut di atas sofa empuk.tidak peduli kalau kedua pembantunya mengintip dari tempat persem bunyiannya.dan setelah melihat pergumulan majikannya,mereka segera masuk ke dalam kamar. Melakukan perbuatan yang sama dengan yang dilakukan sang majikan.
Tanty mendelik ketika irawan menekan pantatnya kuat- kuat. Dan gadis itu segera menggigit bibirnya ketika lelaki yang me- nindihnya itu memainkan pinggulnya,turun naik dengan teratur.permainan itu ber langsung cukup lama,hingga pada beberapa saat kemudian irawan terkapar dengan tubuh ber mandikan keringat.
Tetapi wajahnya memancarkan perasaan puas,begitu juga dengan tanty.walau matanya tampak menatap kosong.merasa kan ada sesuatu yang hilang.
Yaitu kehormatan yang sekian puluh tahun dijaganya.
Tanty tampak menangis.untuk pertama kalinya dia betul- betul menyerahkan kesuciannya pada irawan.tanty memang ikhlas, tetapi tetap saja dia merasakan hilangnya mahkota suci yang menjadi kebanggaannya selama ini.
"Tanty..."
Tanty menggigit bibirnya,mena- han rasa getir.menatap irawan yang memeluknya penuh kasih.
Tangan lelaki itu menindih sebuah bukit kembar tanty.
Terasa oleh tanty sebuah keha- ngatan yang baru kali ini dirasa kannya.
"Tanty..."
"Hm."
"Kau menangis...?"tanya irawan lembut berbisik di telinga gadis itu.
Tanty menggigit bibir,dan men coba untuk tersenyum.
"Tanty..."
"Jawablah pertanyaanku itu..."
"Aku merasakan ada hartaku yang paling berharga telah hilang,mas.aku telah menjaga nya selama puluhan tahun dengan baik.hari ini aku sudah menyerahkannya kepadamu..." sahut tanty pelan.
"Tanty,aku sangat menghargai semua ketulusanmu menyerah kan kesucian itu kepadaku..."
"Cuma itu,mas...?"
"Ya,dan tentu saja aku akan mem pertanggung jawabkan,tanty."
"Mas irawan,aku minta padamu
...jangan kau khianati cintaku."
Pinta tanty lembut.
"Tanty,percayalah kau kepadaku.
aku bersumpah!"
"Bagaimana kalau ada gadis lain yang mencoba mendekatimu, mas?"
"Dia pasti kalah cantik dengan mu.kau selain cantik,tubuhmu indah,serta kulitmu mulus tak bernoda."
"Dan selain itu sebelum kita melakukan perbuatan tadi, dirimu masih tetap suci..." puji lelaki itu,membuat perasaan tanty menjadi melambung tinggi.
"Betulkah itu,mas?"
"Aku bersumpah,tanty..."
"Tak perlu bersumpah,mas.aku percaya kepadamu..."kata tanty yakin kalau irawan tidak akan mengkhianati cintanya.
"Selain dirimu juga,aku baru per tama kali ini menikmati per mainan seksual.aku berani mela- kukannya padamu,karena ke yakinanku...kau pantas untuk menjadi pendampingku nanti..."
Ucap irawan sambil membelai rambut tanty."sekarang kenakan lagi pakaianmu,sayang... "
Tanty tidak menyahut,meraup pakaiannya yang berserakan di dekat kakinya.irawan menatap gadis yang tengah mengenakan pakaiannya dengan tatapan serius.dia memang memuji ke- indahan dan kesintalan tubuh ke- kasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAFSU DIAMBANG MAUT
Teen FictionFirda memeluk erat tubuh tanty. tampak air matanya menitik, begitu juga dengan tanty. kedua gadis itu bertangis- tangisan,hati irawan dan joned menjadi trenyuh melihat kejadian itu, begitu pun dengan mona. "Firda...bagaimana keadaanmu...?" tanya tan...