7.CEMBURU

10.7K 931 94
                                    

Vote dan komen😊

Jaemin menggeliatkan tubuhnya tak nyaman ketika cahaya dari sang bagaskara dengan malu malu mengintip dari balik gorden kamarnya.

Dengan perlahan Jaemin membuka matanya,yang pertama ia dapati adalah wajah damai sang suami yang tengah memeluknya.Perlahan rona merah mulai menjalar ke wajah jaemin.apa apaan ini,berarti mereka tidur saling berpelukan tadi malam,pikir jaemin

Jaemin melirik jam di kamarnya yang masih menunjukkan pukul enam pagi,jika biasanya ia akan tidur lagi kali ini tidak,ia sudah menjadi istri,setidaknya ia harus bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk Jeno.

Dengan perlahan jaemin menurunkan lengan kekar jeno yang berada di pinggang nya,dahi jeno tampak berkerut menandakan tidurnya sedikit terganggu,dengan lembut Jaemin mengelus kerutan di dahi jeno sampai kerutan itu memudar kemudian
membenarkan selimut jeno.lalu segera bangun untuk mandi dan ya,menyiapkan sarapan untuk suaminya.

Jaemin sedang sibuk berkutat dengan beberapa bahan di dapur,orak arik telur sayuran sepertinya ngga terlalu buruk untuk sekedar menu sarapan.Lagian hanya itu bahan bahan yang tersedia di kulkasnya mengingat mereka baru saja pindah dan memiliki rencana belanja hari ini.

Setelah semua siap,Jaemin berjalan kekamar untuk membangunkan Jeno,Jaemin membuka gorden sehingga sinar matahari langsung menerangi kamarnya.

"eungh"
Lenguhan Jeno terdengar ketika sinar matahari menerpa wajahnya.

"pagi kak,sarapan dulu yuk"
Jaemin mendekat kearah jeno kemudian duduk di samping nya.

"adek udah mandi?"
Tanya jeno saat menyadari istrinya sudah berpakaian rapi.

"udah,bangun yuk,mandi terus sarapan,adek udah masak"

"oh ya?,adek masak?"
Jeno segera bangkit dari posisi berbaring nya.

"iya kak,ayok ah"

"morning kiss?"
Tanya jeno sambil tersenyum.

Jaemin segera mengecup bibir jeno.hanya kecupan singkat.

"udah,sana mandi"

"iya iya"
Sebelum bangkit Jeno menyempatkan untuk melumat bibir jaemin.

"ih kakak"
Protes Jaemin.
namun jeno segera berlari menuju kamar mandi.Meninggalkan jaemin yang sedikit kesal.

Selagi jeno mandi,Jaemin menata kasur mereka yang berantakan dan melipat selimut.kemudian ia menyiapkan baju untuk Jeno,mulai dari dalaman sampai baju dan celana.Jaemin sama sekali ngga ngerasa keberatan kok,dia Istrinya jeno sekarang,itu yang selalu jaemin ingat.Ketika dirasa semua sudah rapi,jaemin langsung kembali ke dapur untuk menunggu jeno.

Jeno keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggang nya.
Tak lama setelah itu seulas senyum mengembang di wajah tampannya ketika melihat satu stel baju yang sudah disiapkan jaemin di atas kasur.

"kakak ngga akan pernah nyesel nikah sama adek"

***

Seperti rencana kemarin,hari ini mereka berdua pergi belanja bulanan.Jeno mendorong trolley sedangkan Jaemin sibuk memilih beberapa sayuran.

"kak jeno suka sayur sop?"
Tanya jaemin sambil menatap jeno.

"suka kok"
Jaemin menganggukkan kepalanya lalu memilih beberapa sayuran segar

"dek"
Panggil Jeno yang membuat Jaemin menatap suaminya

"iya?"
Jaemin langsung menghentikan acara memilih sayuran di depan nya.

"jangan pangil pake 'kakak' "

"kenapa,terus adek manggilnya apa"

"'Mas' aja,lebih cocok"

"oh oke mas,hehe"
Jawab Jaemin yang langsung dibalas usakan kepala sama jeno.

"jangan gemesin bisa ngga"
Jeno mencubit pipi jaemin.

"emang adek gemesin ya"
Tanya jaemin sambil memasang pose sedang berpikir.

"tuh kan,makin gemesin"
Jaemin kemudian terkekeh pelan menanggapi ucapan suaminya

Selain sayur,jaemin juga belanja beberapa bumbu dapur,seperti garam, lada dan sejenisnya.Sampai akhirnya mereka sampai di rak mie instan,tanpa babibu jeno langsung mengambil lima mie instan sekaligus lalu memasukkannya kedalam trolley

"mas,kok beli mie instan banyak banget?"
Heran jaemin sambil menatap trolley mereka.

"suka aja dek hehe"

"ngga boleh banyak banyak mas,ngga sehat"
Jaemin ngembaliin tiga mie instan yang udah di ambil sama Jeno.

"yaaah dek"
Jeno mendesah kecewa

"dua aja oke?"

"oke"
jawab jeno lesu.

Setelah selesai berbelanja sayur dan bumbu dapur mereka berdua memilih berbelanja beberapa buah.
Jaemin udah kesel banget,ngga mood pokoknya.Gimana ngga,orang mbak mbak yang tugasnya nimbang buah terus terusan natep suaminya.Ini ngga bisa di biarin,Jeno itu punya dia,suaminya.
Jaemin langsung meluk lengan jeno erat sambil menatap tajam si mbak nya,tapi nyatanya mbak mbak itu ngga nyadar.

"mbak,bisa cepetan ngga nimbang apelnya,lama banget"
Keluh jaemin dengan nada sedikit sinis.

"sabar dek"
Jeno mengelus tangan jaemin yang masih memeluk lengan nya.

***

Jaemin tetep merengut walaupun mereka udah pergi dari stan buah beberapa menit lalu

"mau pergi makan dulu,sekalian makan siang?"
Tanya jeno pada jaemin yang masih aja bad mood.

"hmm"

"adek mau makan apa,burger mau?"

"ya"

Dan berakhirlah mereka di restoran cepat saji yang masih berada di mall.pesanan mereka sudah datang,namun jaemin masih betah mengerucutkan bibirnya

"adek kenapa hmm?"
Tanya jeno lembut,namun jaemin malah langsung memeluk jeno dan menenggelamkan wajahnya di leher jeno

"masa mbak mbak tadi liatin mas terus,adek ngga suka"

"hahaha astaga,adek cemburu?"
Jaemin mengangguk masih dalam posisi memeluk jeno.
Jeno mengelus kepala belakang jaemin.

"lucu banget sih istrinya mas ini,ngga usah cemburu,mas kan suaminya adek"
Jeno mengecup pipi jaemin.

"abisnya mbak tadi genit,adek ngga suka"

"iya,udah ya,makan dulu oke?"
Jaemin kembali mengangguk lalu melepas pelukannya.

"mas,adek mau pesan kopi satu lagi boleh?"
Jeno sedikit kaget,masalahnya istrinya ini sudah memesan satu sebelumnya,tapi melihat istrinya memohon dengan imut jeno jadi ngga tega.

"iya boleh"

"yeay"
Sudah dibilangkan,jeno seperti mengasuh bayi besar saat ini.



Tbc

Anyeong gw up,semoga suka,di tunggu kome komenya


The Young Marriage[NOMIN]✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang