32.KITA UDAHAN AJA

4.8K 360 8
                                    

Vote dan komen juseyo....

Anyeong, kelen udah tidur apa blm nih, gajadi up telat, tapi nggak tau kalo nanti wkwk

Happy Reading guys




"Terus sekarang lo masih kontekan ama dia? "

"Terakhir mungkin tiga hari lalu, itu juga karena dia ngabarin kalo tanggal pertunangan nya diundur. Habis itu juga nggak pernah lagi kok"
Papar Renjun dengan mata berkaca-kaca.

"Aduh kok jadi nangis gini sih hahaha"
Renjun tertawa namun tangan nya bergerak  mengelap air matanya yang sedari tadi ia tahan.

Ardhito yang melihat Renjun menangis langsung membawa Renjun kedalam pelukan nya.

"Nangis aja kali, nggak papa"
Ardhito menepuk-nepuk punggung Renjun untuk menenangkan nya. Sedangkan tangis Renjun langsung tumpah di dalam pelukannya.

"Aduh gue cengeng banget deh"
Ujar Renjun disela tangisnya.
Sedangkan Ardhito hanya tersenyum sembari terus menepuk punggung Renjun.

"Maaf udah maksa lo buat nyeritain ini semua. Gue bakal bantu lo lupain perasaan lo buat dia"
Balas Ardhito sedikit merasa bersalah karena membuat Renjun menceritakan semuanya dan berakhir dengan Renjun yang menangis dipelukan nya.

"Makasih ya"
Renjun melepaskan pelukan nya lalu tersenyum dengan hidungnya yang memerah dan mata yang masih basah

Ardhito yang tidak tahan melihat tingkah lucu Renjun, mengusak rambut temannya itu lalu menjitaknya.

"Aw sakit babi"
Umpat Renjun

"Gitu dong ngumpat, ini baru Renjun, nanti lo mau dateng ke pertunangan nya sama siapa? "
Tanya Ardhito

"Sendiri sih sama siapa lagi emang"
Balas Renjun seadanya.

"Gue temenin mau nggak? "
Tawar Ardhito membuat Renjun menimang-nimang tawarannya.

"Emm boleh deh,biar gue juga nggak ngenes ngenes amat"
Final Renjun membuat Ardhito tertawa.

"Lo emang agak ngenes sih Njun, yaudah sekarang nggak pake sedih sedih, lo pesen yang lo mau gue yang bayar semuanya"
Celetuk Ardhito membuat mata Renjun berbinar.

"Widiiiih, banyak duit nih gue liat liat"

"Iya emang banyak, gue kaya kalo lo lupa"

"Dih bodo, yang penting gue makan gratis"

***

"Mas kapan sih adek boleh pulang?"
Tanya Jaemin pada Jeno yang sedari tadi mengelus kepalanya.

"Lusa sih atau mungkin besok, nanti mas tanyain sama dokter nya"
Balas Jeno lembut sembari tersenyum.

"Ah lama, adek bosen"
Gerutu Jaemin.

"Permisi, selamat pagi"
Sapa dokter dan perawat yang memasuki kamar rawat Jaemin.

"Pagi dok"
Jawab keduanya.

Dokter tersenyum ramah lalu mulai memeriksa keadaan Jaemin.

"Keadaan tuan Jaemin semakin membaik, mungkin besok sudah boleh pulang tapi masih harus tetap rawat jalan"
Tutur dokter membuat Jaemin tersenyum, setidaknya ia tidak perlu merasa bosan lebih lama lagi dengan terus berada di rumah sakit.

The Young Marriage[NOMIN]✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang