Gila memang gila,
lebih gila,
Sangat gila,
Bayangkan saja masa iya aku harus membunuh temanku sendiri,
Coba saja jika kalian berada diposisiku,
Apa kalian mau membunuh teman kalian sendiri?,
Manamungkin kalian menjawab ya,
Halah gila memang si necromancer ga waras,
Aku mau membantunya,
Dia mendapatkan kekuatannya,
Aku mendapatkan keinginanku untuk bertemu pasanganku,
Adil kan?
Tapi plis tolong, masa iya aku harus ngebunuh teman aku sendiri?
Si nako? Teman baikku?
Sejak kedatangan necromancer itu, pikiranku jadi tak tenang.
"Hai jadi gimana mau ga"
Dia tiba tiba muncul didepanku, dikoridor sekolah lebih tepatnya,
Iya, dia si necromancer gila,
"Ga"
Aku melewatinya dan berjalan cepat meninggalkannya,
Tapi ya namanya juga jenis wizard, bisa muncul kapanpun ia mau dan dimanapun,
"Tolong aku lah asa, kemarin kan kita sudah membuat perjanjian"
"Gak jadi batalin aja"
Iya kali aku iyain, terus bunuh temanku sendiri.
Aku terus berjalan hingga dia menahan tanganku keras,
"Sa tolonglah, bukankah sebelumnya sudah adil, kau mendapatkan yang kau mau dan akupun sebaliknya, ayolah sa"
Dia memohon menunjukkan puppy eyesnya,
Untung saja koridor pagi sekolah masih sepi, coba saja kalau ramai, mungkin aku sudah dicap gila karena berbicara sendiri,
Iya sendiri, kan necro gila itu tak dapat dilihat orang lain, katanya.
Melihat dia yang menunjukkan puppy eyesnya membuatku jijik,
Sok imut,
"Aku mau bantu, tapi ada cara lain tidak selain membunuh dia, misalnya buat dia sadar kek biar bunuh diri gitu"
Kan gampang gitu kalau si nako bunuh diri, jadi aku ngga susah susah membunuhnya,
Tetapi kenapa nako? Dia teman baikku plis lah,
Atau mungkin si necro ini berbohong kalau kekuatannya diambil, buktinya ia masih bisa tuh berpindah tempat,
Atau jangan jangan dia mau menjerumuskanku ke kejahatan, misalnya pembunuhan gitu,
Ah ga tau lah,
"Ada" ucapnya
Iyakah?benarkah?ada cara lain selain membunuh?
"Apa itu?"
"Kau kill saja dia" dia cengengesan,
Nih anak masih pagi udah bikin emosi saja,
"Gak ada bedanya bodoh" aku menabok kepalanya keras,
"Aww" dia kesakitan,
"Jujur aja deh, kau itu bohong kan kalau si nako itu enchanter, lagipula bagaimana kau bisa tau?, lalu katamu kekuatanmu hilang, tapi kenapa kau masih bisa berpindah tempat?, jujur aja lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Angel || Jaesahi ✔
Fanfic[END] [Revisi Soon] "Aku benci telapak kaki" "Aku bisa melihatnya" Asahi yang mempunyai kemampuan melihat kapan seseorang akan mati lewat telapak kaki seseorang tersebut Namun ada satu orang yang tak dapat dilihat kematiannya Yaitu pasangan hidupnya...