Death Angel || Jaesahi ✔

스물 넷 (Duapuluh Empat)

Author P.O.V

'Lagi-lagi kau penyebab kematiannya'

'Dia mati karena kau mendekapnya terlalu kuat'

'Semua gara-gara kau'

'Lebih baik kau ikut saja pergi dari dunia'

'Tak ada yang akan kau lakukan lagi karena semuanya telah pergi'

'Lebih baik kau ikut saja'

'Semuanya telah berakhir'

Seutas panjang tali tambang dikaitkannya dilangit-langit ruangan,

Dibuatnya berbentuk lingkaran cukup besar dibagian bawahnya,

Genangan air diatas lantai sudah cukup mengiringi keputusasaannya,

Kakinya beranjak menarik sebuah kursi dan diletakkannya dibawah kaitan tali tersebut,

Cairan bening terus mengiringi pengakhirannya,

Naiknya satu kaki keatas dibarengi kaki lainnya menjadi awal pengakhiran ini,

Ditegakkannya tubuh serta dikaitkannya lingkaran tali itu pada lehernya,

Ditariknya kuat kaitan itu hingga membuatnya meringis sedikit kesakitan,

Sekiranya sudah cukup, ia mengeluarkan kata-kata penyesalan hidupnya untuk yang terakhir kalinya,

'Aku memang tak pantas hidup'

'Maafkan aku,papah,mamah karena harus memiliki anak tak berguna pembawa sial bagi kalian'

'Maafkan aku jaehyuk aku tak bisa bertahan untukmu'

'Maafkan aku'

'Ini pantas untukku'

'Mashiho,haruto,jeongwoo aku menyusul kalian'

'Mungkin aku tak akan bertemu kalian, kesalahan terbesar hidupku pasti membuatku hidup dineraka selamanya, apapun itu yang terpenting kalian bahagia bersama disurga'

'Aku sudah tak kuat melewati semuanya sendirian'

'Aku lelah'

'Aku putus asa'

'Aku menyerah'

'Semuanya telah berakhir'

Sesaat kursi terjatuh karena tendangan kuat yang dilakukan olehnya,

Sesaat pula tubuhnya menggantung dikaitan tali tambang itu,

Matanya masih bisa melihat, kaitan itu  sangatlah kuat hingga ia tak bisa bernafas lagi,

Perlahan tubuhnya melemas,

Matanya mulai menutup,

Semuanya belum berakhir.

⭐⭐⭐

Di tempat pemakaman

Suasana haru terus menyelimuti kegiatan pemakaman jenazah jeongwoo pagi ini,

Pagi tadi mamah asahi menemukan kedua anaknya dalam kondisi mengenaskan,

Jeongwoo yang terkapar diatas lantai dan asahi yang ketakutan menangis keras duduk menekuk lutunya didepan jenazah jeongwoo,