"ASAHI!!!"
Mata jaehyuk terbelalak bukan main,
Seseorang yang amat disayanginya tergantung diatas sana dalam keadaan lemah tak berdaya,
Secepat mungkin jaehyuk mengambil kursi yang tergeletak diatas lantai,
Kursi tersebut jaehyuk tegakkan tepat dibawah asahi agar ikatan erat dileher asahi dapat kendor dan tak mencekek leher asahi,
Kemudian dinaikinya kursi tersebut oleh jaehyuk, cairan bening menetes kala melihat wajah asahi yang memucat dengan kelopak mata yang masih sayu sedikit terbuka,
Jaehyuk berusaha sekeras mungkin untuk melepaskan tali yang melilit leher asahi,
Namun bukannya kendor, jaehyuk malah mempererat lilitan tersebut,
Membuat asahi terlihat semakin menutup matanya.
Jaehyuk kembali turun dari kursi dan mencari sebuah alat tajam disekiarnya,
Syukurnya terdapat pisau belati diatas nakas meja asahi,
Tak berfikir lama mengapa benda tersebut ada disana, jaehyuk mengambilnya dengan segera dan ia kembali menaiki kursi dengan pisau belati digenggaman kanannya,
Dengan sangat berhati-hati jaehyuk mencoba mengiris lilitan tali tersebut,
Ia sedikit melakukan kesalahan karena telah menggores leher asahi hingga berdarah,
Namun akibatnya ia dapat melepaskan lilitan itu, terlihat jelas bekas merah lilitan dileher asahi,
Jaehyuk yang tak siap menerima tabrakan dari tubuh lemah asahi akhirnya terjatuh bersama diatas lantai dengan posisinya dibawah dan asahi diatas,
Pisau belati tersebutpun lepas dari genggaman jaehyuk dan untungnya tak jatuh menusuk dirinya ataupun asahi.
Dengan cepat jaehyuk mencoba meneggakkan tubuhnya dan juga mencoba menepuk-nepuk pipi asahi agar tersadar,
"Asahi bangun!"
Puk puk
"Asahi ini aku"
Puk puk
"Bangunlah, hiks"
Jaehyuk menghentikan tepukannya itu karena tak mendapat respon apapun dari asahi,
Ia menyerah,
Ia memeluk erat asahi dan menangis keras sembari sesekali menciumi lembut rambut asahi,
Hingga rambut asahi telah basah oleh air matanya, namun ia tak kunjung memberi tanda siumannya.
Lama jaehyuk menangis, lama juga ia memeluk erat asahi, hingga ia tak sadar bahwa orang yang berada dipelukannya itu sayu-sayu membuka matanya,
Mencoba melihat siapa yang memeluknya dan menemukan lelaki tampan yang menangis untuknya,
"J-ja-aehy-yuk" ucapnya lirih,
Jaehyuk terkejut bukan main mendengar suara lirih yang memanggil namanya,
Ia tatap wajah lemah itu dan kembali menangis bahagia mengetahui asahi yang masih bernafas,
"Asahi hiks"
Jaehyuk kembali memeluk erat asahi sembari menangis keras karena bahagia,
Perlahan jaehyuk mencoba melepaskan pelukannya dan membantu asahi menegakkan tubuhnya,
Sepertinya energi asahi telah kembali walaupun belum sepenuhnya.
Jaehyuk menyandarkan tubuh asahi dibibir ranjang dan duduk dengan mata sembab memperhatikan asahi,
"Asahi mengapa kau melakukan ini, hah??"
"A-aku tak tau"lirihnya,
Energi asahi belum sepenuhnya pulih, jadi ia hanya bisa mengeluarkan suara lirihnya,
"Mengapa hah?? Kau melupakanku??"
"Aku ini pasanganmu!!"
Mata asahi membulat, jadi jaehyuk sudah mengetahuinya?
"K-kau t-tau?"
Sebelumnya asahi tak pernah memberitahu siapapun tentang dirinya adalah pasangan jaehyuk,
Lalu siapa yang memberitahu jaehyuk? Apa jaehyuk mengetahuinya sendiri? Bagaimana caranya?
Ah mungkin asahi akan tanya lain kali.
"Ya aku tau! Dan kau tega meninggalkanku sendirian?! Hah?!"
"Kalau kau pasanganku, maka ciumlah aku cepat!! Aku tak sanggup dengan angka kematian ini!! Cepatlah!!"
Asahi mencondongkan tubuhnya maju dan mencengkram baju jaehyuk erat,
Jaehyuk yang kaget akan respon asahi hanya menatap heran dengan detakan jantungnya yang semakin cepat,
"S-sekarang?"
"Ya sekarang!! Cepat cium aku!!"
"T-tapi-
Cup!
Bibir asahi terlebih dahulu sampai membukam bibir jaehyuk,
Mata jaehyuk terbelalak hebat melihat asahi yang secara tiba-tiba membungkam mulutnya dengan ciuman manis itu,
Perlahan tapi pasti jaehyuk mengikuti irama tautan asahi,
Lama mereka menautkan bibir satu sama lain, hingga air liur mereka keluar berceceran.
Lama semakin lama asahi merasa pusing yang teramat sangat,
Membuatnya semakin lemah untuk melanjutkan tautan itu,
Dan akhirnya ia pingsan seketika,
Semuanya akan kembali dari sini.
⭐⭐⭐⭐⭐
TBC ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Angel || Jaesahi ✔
Fanfic[END] [Revisi Soon] "Aku benci telapak kaki" "Aku bisa melihatnya" Asahi yang mempunyai kemampuan melihat kapan seseorang akan mati lewat telapak kaki seseorang tersebut Namun ada satu orang yang tak dapat dilihat kematiannya Yaitu pasangan hidupnya...