"Dia jeongwoo"
"Mengapa mamah membawanya kesini?"
"Nanti mamah jelasin, cepet ambil handuk, air hangat sama kotak p3k nya"
Namanya jeongwoo,
Aku tak tau darimana dia datang,
Penampilannya sangat buruk,
Sangat buruk maksudku seperti seseorang yang baru saja selamat dari kematian,
Aku tak tau mengapa aku berfikir demikian,
Yang pasti, penampilannya yang dipenuhi bercak darah memberikan kesan menyeramkan,
Ah apapun itu untungnya dia selamat.
"Asa!"
"Ah iya mah"
"Cepet ambilin jangan dipikirin nanti mamah jelasin"
"Ah iya iya maaf mah"
Ah sial, aku terlalu memikirkan tentang keberadaannya mengapa ada disini,
Ah lebih baik aku mengerjakan tugas yang mamah berikan.
Dengan segera aku berlari kedapur menuangkan air hangat dari termos pada baskom dengan ukuran sedang,
Mengambil handuk kecil serta kotak p3k dan kembali ke tempat mamahku yang tengah duduk diatas sofa dengan anak bernama jeongwoo tadi,
"Ini mah"
"Makasih asa"
Aku mengangguk,
Kemudian aku hanya memperhatikan bagaimana mamah membersihkan bercak darah diwajahnya, wajah jeongwoo maksudnya,
Setelahnya mamah mengoleskan sedikit alkhohol pada lebam mukanya,
"Ahhh" dia mengerang kesakitan,
"Tahan ya, sakit sebentar kok"
Ah masa aku diam saja?
Lalu apa yang dapat kubantu?
"Mah, mau asa bantuin ga?"
"Boleh, itu ada handuk satu lagi, basahin terus lap tangan jeongwoo yang kena darah"
"Oke mah"
Ku ambil handuk yang tergeletak diatas meja dan membasahinya sedikit dengan air hangat tadi,
"Sini tangannya"
Dia menurut, dia mengulurkan tangannya padaku,
Tak basa basi, aku kemudian membersihkannya pelan,
Bercak darahnya semakin mengering,
Cukup susah untuk membersihkannya,
Apalagi bercaknya berada disekujur tangannya,
Untung saja dia tak pingsan atau apa karena darah yang terlalu banyak keluar dari tubuhnya.
"Bentar ya jeongwoo biar mamah perban kepala kamu"
Hah?
Mamah?
Apa dia akan diadopsi?
Hah? Dia akan jadi adikku?
Ah mungkin saja mamah asal sebut.
Sekarang tubuh jeongwoo sudah bersih dari bercak darah,
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Angel || Jaesahi ✔
Fanfiction[END] [Revisi Soon] "Aku benci telapak kaki" "Aku bisa melihatnya" Asahi yang mempunyai kemampuan melihat kapan seseorang akan mati lewat telapak kaki seseorang tersebut Namun ada satu orang yang tak dapat dilihat kematiannya Yaitu pasangan hidupnya...