"Apa kaka menyukai kak jaehyuk?"
"Iya"
"Benarkah itu?"
"Benar"
"Haru boleh tau kenapa kaka bisa suka kak jaehyuk?"
"Aku menyukainya karena baik, aku menyukainya sebagai teman tak lebih"
"Hanya teman?"
"Ya teman"
"Baguslah"
"Hah? Apa?"
"Ah ngga kak hehe"
"Oke"
Benar,
Aku menyukai jaehyuk,
Aku menyukai cara bicaranya yang lembut,
Begitupula dengan sikap lembut dan sopannya,
Dan aku menyukainya sebagai teman,
Just friends.
Skip
"Itu rumahku"
"Oh itu"
"Cukup berhenti disini aja"
"Oke ka"
Aku menuruni mobil dan menutup kembali pintu mobil tersebut,
Sreeeet
Kaca mobilnya terbuka,
"Makasih ya haru, padahal kita baru kenal tapi aku udah ngrepotin aja"
"Gapapa ka tenang aja hehe, haru ga merasa direpotin kok"
"Oh iya kak"
"Kenapa?"
"Ehm nanti malem haru boleh main ke rumah kaka ga?"
"Mau apa?"
"Mau main aja si kak hehe, boleh ga kak?"
"Daripada main main mending haru belajar"
"Tapi haru kan mau main doang kak, ehm gini aja deh haru boleh belajar bareng kaka ga? Sekalian tanya tanya materi yang haru belum paham"
"Ngga haru, belajar sendiri aja kenapa sih?, Lagipula malam kan waktunya beristirahat bukan main"
"Ehm yaudah deh maaf ka haru ganggu terus, kalo gitu haru pulang dulu ya kak sampai jumpa besok"
Senyumnya hilang,
Apa aku menyinggung perasaannya?
Maksudku apa bahasaku terlalu kasar?
Mungkin iya.
"Eh haru tunggu"
Dia membuka kembali kaca mobilnya dengan senyum kecilnya,
"Gini aja deh"
Sepertinya aku menyimpannya disaku,
Sebuah kertas kecil bertuliskan nomor telfonku,
"Nih haru ambil, chatt aku misal haru mau tanya tentang materi yang belum haru paham"
"Makasih banyak kak" dia tersenyum sumringah,
Setidaknya aku tak menyakitinya kan?
Karena aku benci ketika ada seseorang yang sakit hati atas perkataanku,
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Angel || Jaesahi ✔
Fanfic[END] [Revisi Soon] "Aku benci telapak kaki" "Aku bisa melihatnya" Asahi yang mempunyai kemampuan melihat kapan seseorang akan mati lewat telapak kaki seseorang tersebut Namun ada satu orang yang tak dapat dilihat kematiannya Yaitu pasangan hidupnya...