"Jujur saja aku juga khawatir sama seperti chanyeol, sejeong-ah. Jika bibi mu tau rencana ini pasti dia juga membantah sama seperti chanyeol dan jika wendy tau pasti calon menantu ku itu juga akan membantah dan memarahi mu..paman tidak bisa membantah semua keputusan mu, karena paman tau kau wanita keras kepala jadi paman hanya bisa memantau mu dari jauh..",ucap SeoJoon yang sudah menukar panggilan nya menjadi paman yang selalu sejeong gunakan untuk memanggil SeoJoon saat di luar pekerjaan. Beberapa agen yang masih bersama mereka hanya bisa melihat tanpa ada yang membuka pembicaraannya.
Mereka tidak terkejut dengan panggil paman atau bibi itu, karena mereka juga sudah tau bahwa sejeong adalah anak yang menjadi asuhan Keluarga Park.
Mendengar ucapan SeoJoon, sejeong menundukkan kepala nya sambil menghembus napas nya.
________________
"Wanita gila !, bagaimana bisa dia mempunyai otak dan pikiran untuk rencana gila seperti itu ? Menyebalkan !",saat ini chanyeol ada di ruangan nya dengan masih dalam keadaan emosi sambil mengoceh tentang sejeong tadi.
Sedari tadi ia berbicara sendiri dan menyumpahi sejeong dengan sebutan wanita gila."Dia pikir, dia bisa melakukan itu dengan selamat ! Dan tidak mempertaruhkan nyawa nya, ck !",ucap chanyeol lagi dan lagi berbicara pada dirinya sendiri.
Ia tidak sadar bahwa di balik pintu, sejeong mendengar nya semua. Setelah perdebatan tadi, sejeong langsung menyusul chanyeol untuk menjelaskan semua itu pada chanyeol supaya pria itu bisa mengerti dirinya lebih dulu. Tapi apa sejeong bisa mengerti betapa khawatir nya chanyeol ?
Sejeong menggigit bibir bawahnya, ia merasa sangat terasa canggung jika berbicara dengan chanyeol di saat seperti ini. Pasti rasa di dalam ruangan itu tegang jika melihat wajah serius pria itu. Sejeong melamun sesekali memikirkan apa ia harus masuk atau tidak karena ia belum bersedia untuk berbicara bersama chanyeol. Lebih lebih lagi keadaan saat ini.
"Jika ingin masuk, masuk saja. Jangan merasa diri itu bersalah !",ucap chanyeol dari dalam. Bagaimana pria itu tau ada sejeong di luar karena setiap ruangan memang disediakan kamera kecil yang di letakkan di depan pintu ruangan jadi chanyeol mengetahui itu.
Seketika sejeong sadar dari lamunan nya. Ia merapikan sedikit baju nya tidak membutuh waktu yang lama, akhirnya sejeong masuk dan tak lupa mengetuk pintu nya. Rasanya memang menyeramkan di ruangan itu, sejeong saja tiba-tiba merasakan ketakutan jika chanyeol seperti itu yang menatapnya tajam dan aura dingin yang tidak pernah diberikan pada sejeong.
"Chan-",kali ini bukan chanyeol yang selalu dipotong pembicaraannya tapi sejeong, pria itu memotong ucapan sejeong saat wanita itu ingin memanggilnya.
"Wae ?",tanya chanyeol dingin.
"Bisa kah kau ce-ceritakan aku tentang se-sehun ?",bukannya menjawab pertanyaan chanyeol, sejeong malah balik bertanya dengan kegugupannya yang menyelimutinya sekarang.
Sejeong menunduk tidak berani melihat chanyeol yang terus menerus menatapnya dengan tajam apalagi aura nya yang baru kali ini terlihat dingin.
"Ck, kenapa meminta tolong yang itu ? Bukan kah kau yang-",ucapan chanyeol dipotong oleh sejeong karena wanita itu benar-benar tidak ingin mengukit dulu masalah tadi.
"Bukan begitu maksud ku chanyeol..aku harus tau tentang sehun dan masalahnya secara detail.",jawab sejeong yang masih menundukkan kepalanya.
"Tanya orang nya saja jangan tanya aku.",ucap chanyeol dingin. Kali ini ia tidak lagi menatap sejeong melainkan ia membereskan beberapa kertas yang berantakkan di meja kerja nya. Sejeong mendongakkan kepala nya memberanikan diri untuk melihat chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Driver [Complete ☑]
Storie d'amore~Jika 2 pria mencintai 1 wanita, apa yang harus kalian lakukan jika itu terjadi pada diri kalian sebagai wanita yang di perebutkan oleh 2 pria ? Jika dengan satu wanita saja, apa kedua pria itu bisa mengubah sikap mereka yang lebih baik atau mungkin...