- [06] -

504 62 6
                                    

"Park chanyeol yang tampan..jika kau cemberut seperti itu..ku pastikan ketampanan mu hilang dan membuat wendy muak. Ayolah..senyum sedikit..",pujuk sejeong namun chanyeol mengabaikannya.

"Kau mau memujuk ku atau mau mengejek ku hah ?!",ucap chanyeol kesal tapi tetap membalas rangkulan teman satu kerja nya itu.

"Hehe..wendy-ah kemarilah..",ucap sejeong menyuruh wendy bergabung dengan mereka. Tidak ada sedikit pun rasa marah, cemburu mau pun benci wendy terhadap sejeong karena ia tau kekasihnya itu dengan temannya hanya sebatas teman dan hal itu ia mengerti bagaimana dekatnya chanyeol dan sejeong seperti apa. Mereka bertiga pun berpelukkan sangat erat.


________________



Saat ini, sejeong sudah segar dan menggunakan pakaian agen nya. Seperti biasa tepat jam 7 pagi, ia harus bergegas pergi kerumah keluarga Oh untuk menjemput sehun, siapa lagi kalau bukan pria itu.

Wanita itu tidak berniat menggangu atau mengetuk pintu utama keluarga Oh, lebih baik dirinya menunggu di luar dan bersandar disamping mobil mewah milik sehun. Tanpa takut dimarahi atau apalah itu, sejeong sama saja tidak peduli dengan orang yang punya mobilnya.

Cleck !

Suara pintu utama keluarga Oh terbuka lebar sehingga menampakkan Yeon seok dan In Na bahkan disana juga ada Lami yang digendong In Na dan Sehun yang dirangkul oleh Yeon seok.

Sejeong yang melihat mereka seperti itu langsung tersenyum melihatnya. Dua kata yang keluar dari mulut mungil itu adalah Keluarga harmonis. Dan satu kata dari sebuah senyuman sejeong adalah Sempurna.

Ya, keluarga harmonis dan sempurna. Siapa saja yang melihatnya akan mengatakan itu juga dan langsung mengiyakan perkataan sejeong walau hanya dari suara hatinya yang berbicara.

"Selamat pagi Tuan, Nyonya Oh..",sapa sejeong pada Yeon seok dan In Na saat keduanya sudah ada dihadapannya dan jangan lupa senyuman yang selalu ia perlihatkan menandakan senyuman itu adalah sebuah kehormatannya sekaligus menggantikan sikap sopannya dengan hanya senyuman cerah secerah pagi ini.

"Ne, selamat pagi juga sejeong-sii..",balas In Na dan Yeon seok hanya membalasnya dengan senyuman.

"Apa eonni tantik tidak menyapa lami..?",tanya lami dengan nada sedihnya.

"Eoh, selamat pagi Lami-ya..",sapa sejeong sambil terkekeh geli melihat wajah lami yang tadinya sedih kini kembali ceria hanya sapaan sejeong padanya.

"Eomma tuyunkan lami !",ucap lami antusias. In Na tau apa yang akan dilakukan anak kecil nya itu, dengan perlahan In Na menurunkan lami karena lami ingin membungkuk hormat pada sejeong.

"Hn..selamat pagi juga eonni tantik nya lami..",balas lami sambil tersenyum menggemaskan. Yeon seok, In Na bahkan sehun ikut tersenyum melihat interaksi kali kedua antara sejeong dan lami membuat pagi merkea hari ini sangat hangat dibuatnya.

Sehun diam-diam melirik kearah sejeong, oh tidak supir pribadinya jangan lupa kan itu. Pria itu melirik sekilas dan entah setan apa yang merasuki tubuhnya sehingga ia tak hentinya menatap sejeong dan senyum yang semakin lebar. Entah lah, semenjak malam itu hati nya menghangat. Dimana sejeong mengkhawatirkan nya yang belum makan dan berakhir wanita itu membelikan nya keuh beras hanya untuk tidak mau membiarkan perut tuan nya kosong ditambah lagi angin malam itu lebih tidak bagus untuk dibiarkan.

"Berangkat sekarang tuan ?",tanya sejeong tiba-tiba. Membuat sehun menjadi salah tingkah, apa tadi dia ketahuan sedang menatap bidadari dihadapannya tadi ? Apa mereka semua yang berdiri bersama nya tadi melihatnya ? Apa arghhh ! Itu lah yang ada dalam pikiran sehun.

My Driver [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang