- [16] -

314 41 4
                                    

"Aigoo..pintar sekali anak appa..",ucap Yeon seok gemas melihat putri kecil nya itu.

Mendengar itu membuat sejeong tersenyum tipis, dan melihat interaksi yeon seok dan Lami mengingatkannya pada sang ayah yang selalu memperlakukannya bak putri kerajaan dan memanjakan nya tanpa henti. Disana sudah ada JinWook, Jinhyuk, sehun, SeoJoon dan chanyeol yang datang bersama yeon seok barusan. Saat lagi asik melihat interaksi yeon seok dan Lami, mata sejeong tidak sengaja melihat kearah JinWook yang melihatnya dengan senyuman tulus seperti seorang ayah yang merindukan anaknya dan beralih kearah jinhyuk yang menatapnya lekat.

Karena dirinya belum bisa menerima nya sepenuhnya, sejeong mengalihkan pandangannya kearah tas yang ber-isikan barang keperluannya dan didalamnya tentu ada kertas-kertas penting.

"Sejeong-ah",panggil SeoJoon membuat sejeong kembali mendongakkan kepala untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Kau ikut paman atau mau ikut JinWook dan Ji—",belum selesai mengatakannya pembicaraan SeoJoon sudah dipotong cepat oleh sejeong.

"Paman.."





___________________





Keputusan sejeong sudah bulat, wanita itu akan tetap ikut bersama SeoJoon dan masih tinggal di kosan kecilnya. Seperti pagi ini, sejeong sudah beristirahat di kosan nya sambil mengemas beberapa barang yang berserak dilantai karena kesibukkannya belakangan ini, jadi ia tidak sempat hanya untuk mengemaskan semuanya.

Setelah ruang tamu dan dan kamar sudah bersih, sejeong melangkahkan kakinya untuk ke dapur untuk membuat minuman hangat. Mungkin sedikit minuman hangat untuk menemaninya di kosannya sekaligus menenangkan pikirannya di pagi hari ini. Coffee, ya coffee sejeong memutuskan untuk membuat coffee untuk menemaninya sambil mengemas.

Tok..tok..tok..

Baru saja ingin mendudukkan punggungnya di sofa, sejeong mendengar suara ketukkan yang membuatnya menghela napas kasar. Mau tak mau ia melangkahkan kakinya menuju pintu dan saat membuka pintunya, sejeong dikejutkan kedatangan seorang pria jangkung sambil tersenyum manis padanya.

"Sehun..",ucap sejeong saat melihat kedatangan pria itu.

"Haii",sapa sehun canggung.

"Eoh, silakan masuk dulu..",ucap sejeong dan mempersilakan sehun untuk masuk. Sehun tidak membantahnya, pria itu hanya mengikuti sejeong dari belakang dan duduk saat sejeong menyuruhnya.

"Tunggu sebentar, aku akan membuat minuman untukmu..",ucap sejeong tapi saat ia melangkahkan kaki menuju dapur, sehun langsung menahan tangannya sehingga keduanya merasakan hangatnya kulit mereka.

"Wae-yo ?",tanya sejeong bingung sambil melepaskan tangan nya yang tadi ditahan oleh sehun. Sadar dengan tindakkannya, sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Melihat sikap sehun seperti itu membuat sejeong mengerutkan kening tidak mengerti dengan perubahan pria ini.

"Wae ?",tanya sejeong lagi.

"Hm..maksud kedatangan ku ingin membicarakan sesuatu padamu..",jawab sehun sedikit gugup. Sejeong tersenyum tipis mendengar jawaban dari sehun tadi. Apa mengatakan seperti itu harus malu-malu, batin sejeong.

"Apa itu penting ?",tanya sejeong lagi dan sehun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Arraseo, tunggu sebentar..",ucap sejeong lalu melangkahkan kaki nya kembali untuk menuju kedapur, tapi lagi dan lagi langkahnya terhenti karena ditahan oleh sehun. Sejeong yang mulai risih dengan kelakuan sehun langsung melepaskan tangannya dari tangan sehun.

"Sejeong-ah..tidak usah repot-repot, aku tidak membutuhkan minuman disini..",ucap sehun yang sudah berdiri dan kini keduanya sudah berhadapan dengan tatapan yang sulit diartikan.

My Driver [Complete ☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang