Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading!!
Gadis cantik itu dengan santai melangkah memasuki area sekolah baru nya yang cukup terkenal di Negara Korea Selatan ini. Hanlim Multi Arts High School, sekolah tersebut termasuk sekolah favorit. Tak jarang sekolah ini mencetak murid-murid yang berprestasi di bidangnya.
Gadis itu berjalan menyusuri koridor, para siswa siswi kadang berbisik satu sama lain, bukan karena kecantikannya, melainkan mereka membicarakan wajahnya yang berparas dingin. wajah pucat, dengan sorotan mata yang tajam serta rahang yang tegas. Dan jangan lupakan wajah yang tanpa ekspresi itu.
Tzuyu, Chou Tzuyu. Ya itu nama nya, seorang gadis berusia 18 tahun, gadis pindahan dari kota Daegu. Sebelumnya ia tinggal di Daegu bersama orang tua nya, tapi karena suatu pekerjaan mereka yang di haruskan pergi ke luar negeri selama beberapa bulan membuat Tzuyu harus tinggal bersama bibi nya yang ada di seoul, tapi tidak serumah, Appa Tzuyu meninggalkan rumah untuknya. Jarak rumah Tzuyu dan bibi nya juga tak jauh. Hanya butuh 15 menit untuk sampai.
Ayah dan Ibu Tzuyu sebelum nya khawatir akan gadis nya itu, mereka takut jika anaknya tidak dapat beradaptasi di sekolah baru nya, mengingat sifat Tzuyu yang dingin dan cuek kepada seseorang yang belum terlalu dekat dengan nya. Tapi mereka yakin jika anak nya akan baik-baik saja.
"Hahahaha, dasar cupuu."
"Hei bocah ambilah."
Dari kejauhan Tzuyu melihat beberapa kerumunan siswa di lapangan, Gadis itu berusaha tak menggubris keadaan itu. Tapi sepertinya dia harus melihat apa yang sebenarnya terjadi. Perlahan dirinya mendekat dan sedkit menelusup di sela sela kerumunan.
Tzuyu menghela nafas, dan mendekat ke arah siswa yang sedang menatap nanar sepatunya yang terayun di puncak tiang bendera, banyak sepasang mata yang memperhatikan Tzuyu yang sedang berjalan di tengah lapangan. Termasuk pemuda yang sedang berada di lantai 2 dengan tawa yang daritadi tak luntur dari wajahnya melihat korban nya yang terlihat malu di hadapan para siswa.
Tawa nya terhenti saat melihat gadis yang berjalan dengan santai menghampiri korbannya itu, dia tidak terlalu jelas melihat wajah nya, yang ia lihat hanyalah hidung mancung dan tubuh yang cukup tinggi serta tas yang berwarna Indigo.
Jungkook, Jeon Jungkook, pemuda tampan yang menjadi most wanted di sekolah, senyum nya yang manis membuat para gadis yang melihatnya teriak histeris. Tapi Jungkook tak terlalu memperdulikan itu, bukti nya sampai sekarang ia belum minat memilih salah satu di antara mereka.
Sayang nya di balik senyum nya yang manis itu terpendam sifat bad boy miliknya. Tak sedikit siswa yang menjadi korban pembullyan Jungkook, dia tak menyerang siswi, bagi nya perempuan untuk di hormati, tidak untuk di sakiti. Dan kenapa korbannya tak melawan? Tentu saja Ayah Jungkook memiliki jabatan di sekolah tersebut, lebih tepat nya pemegang saham di sekolah tersebut, dan itu membuat mereka tak bisa melawan apa yang di perlakukkan jungkook. Kadang guru pun sedikit takut untuk menegur Jungkook.