Four

797 116 8
                                        

Happy Reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!

Pagi yang dingin untuk gadis yang dingin, tak terasa musim dingin telah tiba, butiran salju mulai menutupi aspal jalanan. Orang-orang berusaha untuk melindungi tubuhnya dari kedinginan, begitu pun dengan Tzuyu.

Kaki jenjangnya mulai memasuki area sekolah, tidak banyak siswa yang berada di luar, mungkin mereka takut jika tubuhnya akan kedinginan.

"Permisi?." Tzuyu menoleh ke asal suara pelan yang memanggilnya. Matanya menangkap pemuda, yang entah Tzuyu juga tak mengenalnya, yang jelas pemuda itu mempunyai tinggi yang sejajar dengannya.

"Park Jimin, kelas 12C." Tzuyu hanya ber-oh ria, kaki jenjangnya kembali melangkah cepat untuk menuju ke kelasnya. Tzuyu tak nyaman dengan keberadaan Jimin yang sedari tadi mengikutinya. "Em, kau tau letak gudang sekolah?." Gudang sekolah? Tentu saja Tzuyu mengetahui, tapi untuk apa Jimin menanyakannya.

"Boleh aku minta tolong?." Jimin berhenti tepat di depan Tzuyu, dan menjadikan Tzuyu memberhentikan langkahnya. "Apa?." Ucap Tzuyu datar.

"Em, Kim seonsasngnim menyuruhku mengambil almameter untuk ujian di kelasmu nantinya, dan kebetulan kau juga ingin menuju kelasmu bukan? Dan kenapa tidak kau saja yang mengambilnya?." Bilang saja tidak mau mengambilnya, Tzuyu tak sebodoh itu.

"Pergilah." Jimin sedikit memicingkan kepalanya dan menatap Tzuyu heran. "Aku akan mengambilnya." Lanjut Tzuyu seraya mengambil kunci gudang yang ada di tangan Jimin dan kembali meneruskan langkahnya menuju gudang sekolah, meninggalkan Jimin yang sedang tersenyum penuh kemenangan.

Hanya ada Tzuyu di lorong yang sangat sepi dengan cuaca yang tidak main-main dinginnya, bagaimanapun juga dia harus mengambil almameter untuk ujian di kelasnya nanti, jika saja ini bukan untuk kelasnya, Tzuyu tak akan berdiri di sini sekarang, pintu berwarna cream ini sangat mendominasi tembok sekolah yang berwarna putih.

Perlahan tapi pasti tangan Tzuyu membuka kunci gembok yang tergantung di pintu itu, tangannya memegang gagang pintu dan membukanya. Kakinya melangkah masuk, bagaimana gudang bisa serapi ini eoh? Tapi bukan itu yang menjadi perhatian Tzuyu, melainkan pemuda yang sedang berdiri di hadapannya dengan senyum yang terpancar dari wajahnya. Seketika Tzuyu jadi ingat bagaimana senyum pemuda itu saat Tzuyu tak sengaja naik di tubuhnya kemarin, yeah, siapa lagi jika bukan Jungkook.

"Selamat pagi." Tzuyu tak menjawab, mengapa laki-laki itu bisa ada disini, apakah dia terjebak di dalam sini eoh?. "Aku kesini mau mengambil almameter untuk kelas kita, dan yang benar saja si bantet itu malah mengunci pintunya, dan berkata jika nanti akan ada bidadari yang datang untuk menolongku, ternyata benar." Penjelasan panjang dari Jungkook hanya di balas anggukan kecil dari Tzuyu, godaan Jungkook sangat tak mempan untuk gadis dingin seperti Tzuyu. Tangannya beralih memgambil beberapa almameter di almari.

"Perlu ku bantu?."

"Tidak." Jawab Tzuyu tanpa melirik sedikit pun ke arah Jungkook. Senyum nakal tercetak jelas di wajah Jungkook. "Hati-hati, disitu banyak kecoa."

That Cold Girl Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang