Peraturan di buat untuk di langgar, itulah yang ada di benak Tzuyu sekarang. Sudah tertera di pintu masuk rumah sakit untuk tetap tenang, tapi itu semua tidak mempengaruhi kecemasan Tzuyu.
Gadis itu berlari di sepanjang koridor rumah sakit, berusaha menemukan kekasih nya yang sedang terbaring lemah.
Tidak peduli dengan sorotan orang-orang yang memperhatikannya, bahkan Taeyong pun sudah terlalu jengah memegang lengan adik nya agar tidak berlari.
"Hei tenang, nanti kau bisa jatuh" Taeyong berbicara dengan nafas tersengal-sengal, berusaha mencekal tangan Tzuyu.
Tzuyu tak mengindahkan perkataan Taeyong, ia menepis tangan Taeyong dengan kasar dan kembali berlari menyusuri koridor.
Mata nya kalut mencari seseorang, tubuh nya gemetar, dan sampai satu panggilan berhasil mengalihkan pandangannya.
"Nak!?"
Suara yang terdengar tidak asing lagi, Tzuyu berbalik,
"Jungkook aku datang..." lirih Tzuyu, ia berjalan menghampiri Ji Hyun, Ibu Jungkook.
Air mata nya kembali menetes saat di hadapan nya terpampang jelas pintu UGD.
Entah sudah berapa banyak Tzuyu meneteskan air mata nya, tapi semua itu tidak akan sebanding dengan rasa cinta nya terhadap Jungkook.
"Kemari, Ibu merindukan mu" Ji Hyun merentangkan tangan nya, menyuruh Tzuyu untuk masuk kedalam dekapannya.
Tzuyu tersenyum kecut melihat wajah masam wanita paruh baya itu, bahkan Ibu Jungkook saja masih bisa tersenyum, tapi kenapa Tzuyu tidak?.
Sebuah dekapan hangat dari dua seorang wanita membuat keadaan menenang, mereka saling mengelus punggung satu sama lain,
tidak memperdulikan Taeyong yang datang dengan nafas terengah-engah.
Mata pria itu menajam saat melihat Yeri yang ternyata juga ada di situ, tapi hari ini Yeri terlihat sangat berbeda, gadis itu tersenyum, terlihat sangat tulus.
"Apa kabarmu nak?" Taeyong menoleh, ternyata Ayah Jungkook juga ada di situ.
"Baik paman...bagaimana keadaan Jungkook?" Tanya Taeyong sedikit memelankan suara nya.
Hye Bin tersenyum, menepuk pundak Taeyong, "Jungkook kekurangan darah akbiat luka yang ada di wajah dan tangan nya, dan stok darah di rumah sakit sudah habis..."
Tzuyu mendengar itu, ia semakin mengertakan dekapan nya, takut untuk mendengarkan kalimat selanjutnya.
"Aku dan Istri ku memiliki golongan darah yang berbeda dengan Jungkook, tapi syukurlah, Yeri mempunyai golongan darah yang sama dengan Jungkook, dan dia bersedia untuk mendonorkan darah nya."
Taeyong terpaku, ia menoleh ke arah Yeri. Seorang pemberontak seperti Yeri menjadi baik seperti ini?
Tzuyu menghela nafas, melepaskan dekapan nya.
"Aku boleh bertemu dengan Jungkook?" Tanya Tzuyu memastikan.
"Sebenarnya dokter tidak memperbolehkan. Tapi aku akan menjaga nya di luar untuk mu" Ucal Ji Hyun seraya mengelus kepala Tzuyu.
"Terimakasih"
Setelahnya Tzuyu berjalan menuju pintu UGD, menoleh ke samping, terdapat Yeri yang sedang menatapnya dengan senyuman.
"Kau cantik saat tersenyum seperti ini Yeri" Ucap Tzuyu megacungkan jari jempol nya di depan Yeri.
"Kau lebih cantik"
Mereka saling bertukar senyum sampai di rasa sudah cukup, Tzuyu pun membuka pintu, masuk dengan hati-hati dan menutupnya kembali.
Saat berbalik Tzuyu di buat sedih kembali, melihat keadaan Jungkook terbaring seperti ini membuat nya merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Cold Girl Is Mine
FantasyPerjuangan seorang pria pembangkang yang berusaha meluluhkan hati siswa baru di kelasnya.