Six

764 113 21
                                    

Cinta adalah sebuah perasaan yang di berikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Cinta itu sendiri tidak dapat di paksakan, cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan dirinya sendiri. Karena dalam berhubungan pasti pasangan kita menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.

Cinta memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa di paksakan dan datangnya pun kadang secara tidak sengaja. Cinta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri.
.

.

.

.

.

Jeon Jungkook, mungkin sekarang dirinya tengah di liputi rasa ragu, duduk di jok mobil yang berada di depan perkarangan rumahnya.

Iya, Pria itu memutuskan untuk kembali ke rumahnya, jika bukan karena Tzuyu yang memaksanya, Jungkook tidak mungkin pulang. Sebenarnya bukan hanya itu, ia kepikiran akan keadaan Eomma-nya, wanita itu tidak bersalah tapi Jungkook sudah berani meninggalkannya sendiri.

Dengan langkah yang sedikit ragu, Jungkook memasuki rumahnya, sepi dan sunyi, hanya ada suara pergesekan antara sepatu Jungkook dengan lantai rumah.

Saat melewati halaman belakang, langkahnya sedikit memelan saat mendengarkan percakapan antara 2 lelaki paruh baya, tubuhnya mendekat untuk melihat siapa mereka.

"Paman Taecyeon?."

Taecyeon, tengah berbicara dengan Appa Jungkook. Dari pergerakan mereka, Jungkook tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Ingin sekali rasanya Jungkook kembali pergi dari rumah, tidak, Jungkook tidak akan melakukannya lagi.

"Sayang?."

Suara wanita serta tepukan kecil di pundaknya berhasil membuat tubuh Jungkook berbalik sempurna untuk menatap siapa pemilik tangan tersebut.

Wajah yang selalu ia rindukan sekarang berada di depannya, dengan lembut Jungkook mendekap tubuh wanita itu, meluapkan rasa rindu mereka, walau pun hanya 1 hari, tapi bagi Jungkook 1 hari itu adalah satu tahun baginya.

"Eomma, maafkan aku." Jungkook melepaskan dekapan mereka dan beralih menatap wajah Ji Hyun dengan tatapan rasa bersalah.

"Eomma yang minta maaf karena tidak bisa membelamu di depan Appa mu." Inilah yang membuat Jungkook semakin tak tega meninggalkan wanita paruh baya yang tengah mengelus surai hitam miliknya, rasa sayang Ji Hyun pada Jungkook memang tidak berubah dari kecil.

"Kau kembali?." Pandangan mereka teralihkan pada kedatangan Jeon Hye Bin yang berjalan menghampiri mereka, Jungkook sedikit mengernyit karena dia tak menemukan kehadiran Taecyeon di manapun, sedetik kemudian Jungkook kembali mengalihkan pandangannya ke segala arah, dimana pun asal tidak menatap Hye Bin.

"Jungkook? Appa minta maaf atas kejadian kemarin." Tangan Hye Bin terulur untuk menepuk pundak Jungkook, tapi dengan cekatan tubuh Jungkook bersembunyi di belakang tubuh Eomma-nya, "untuk apa minta maaf jika kau akan tetap melakukannya?." Jungkook tahu cara bicara nya tidak sopan, tapi ia sudah muak dengan perjodohan ini.

Ji Hyun yang mendengar cara bicara Jungkook mengelus lengan Jungkook lembut, "Jaga bicaramu Kookie, bagaimana pun juga dia Appa mu."

Hye Bin menghela nafas, "untuk itu Appa juga minta maaf Jungkook, mungkin secepatnya kau dan Yeri akan segera bertunangan, mungkin setelah kalian lulus."

"Setelah lulus yang berarti 1 bulan lagi?!, Kau sudah gila." Lagi, Jungkook berbicara kasar di hadapan orang tua nya.

"Iya Jungkook, tadi Taecyeon kemari, dan-"

That Cold Girl Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang