Twelve

717 109 13
                                    

Folllw dulu baru baca chewyyoda12



Dengan gerakan lembut, Hyunjin membaringkan tubuh Tzuyu. Mata yang sembab, wajah yang merah. Sungguh, Hyunjin belum pernah melihat Tzuyu dalam keadaan seperti ini.

"Terima kasih, Hyunjin" Suara parau milik Tzuyu, Hyunjin juga belum pernah mendengarnya.

"Tidak masalah" Hyunjin berucap seraya menarik selimut sampai sebatas pinggang gadis itu.

Tzuyu memandang langit atap kamar nya, tiba-tiba kejadian itu kembali terulang dalan memori Tzuyu, ia sungguh belum percaya, pria itu benar-benar marah.

"Jangan memikirkannya terus menerus, perhatikan kesehatanmu juga" Hyunjin berbicara layak nya dokter yang sedang memberi saran kepada pasien nya. Dari lubuk hati nya, ia tidak terima jika gadis yang di cintai tersakiti oleh pria lain.

Tzuyu menatap Hyunjin "sekali lagi terima kasih, tapi aku sungguh tak apa, kau boleh pulang" Bukannya mengusir, hanya saja Tzuyu tak mau merepotkan orang lain.

"Tentu, aku akan segera pulang, tapi aku butuh bayaran..." Senyuman tulus Hyunjin menjadi daya tarik tersendiri oleh Tzuyu, kenapa pria setampan Hyunjin bisa jatuh hati kepada Tzuyu yang sudah jelas gadis itu tak menaruh perasaan sedikit pun kepada Hyunjin.

Tzuyu merogoh tas nya, mengeluarkan lembaran uang dan menyodorkan tepat di depan Hyunjin, "lain kali kau harus ikhlas"

"Bukan bayaran itu yang aku maksud"

Tzuyu mengernyit, "lalu?"

"Senyuman mu...itu sudah ku anggap sebagai bayaran yang tak terkira kan nominal nya"

Tzuyu akhirnya tersenyum, ini bukan di buat-buat.

"Sudah kan? sekarang kau harus pulang...besok kau juga harus sekolah"

"Baiklah Nuna, sampai jumpa" Setelahnya Hyunjin keluar dari kamar Tzuyu, menyisakan sang pemilik kamar.

Senyum Tzuyu lagi-lagi tergantikan oleh tetesan air mata, tapi dengan segera ia menghapusnya. Tzuyu bukan gadis yang lemah, bagaimanapun juga Jungkook hanya terjebak oleh permainan busuk Yeri, iya.

"Tzuyu aku pul-" Seorang pria masuk, membuat Tzuyu menoleh dengan wajah sendu nya.

"lang..." Sesaat dia melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong, terlalu terkejut saat melihat keadaan Tzuyu yang bisa di sebut kacau?.

"Oppa..." Tzuyu memanggil Taeyong dengan suara lirihnya, dia tak bisa menahannya lagi, air mata nya menetes begitu deras.

Taeyong yang mengerti keadaan langsung berlari menuju ranjang adik nya, mengusap air mata Tzuyu sebelum merengkuh tubuh lemas itu ke dalam dekapannya, ini pertama kali nya Taeyong melihat Tzuyu menangis setelah satu tahun yang lalu.

Tzuyu menangis sesegukan di balik dada bidang Taeyong, pundaknya bergetar, rasa sakit kembali menyerang perutnya.

"Dia jahat hiks..."

Tanpa di jelaskan siapa namanya, Taeyong tau betul siapa yang di maksud Tzuyu. Sumpah demi apapun ia tak akan membiarkan orang yang menyakiti adiknya lepas begitu saja.

"Hsttt...Tenanglah, aku akan mengurusnya" Taeyong melepaskan dekpannya, memegang kedua pundak Tzuyu.

"Bisa kau ceritakan padaku?"

Tzuyu mengangguk, dia mulai menceritakan semuanya kepada Taeyong. Mulai dari kejadian di toilet wanita dan saat di parkiran, sampai-sampai waktu di antar oleh Hyunjin pun Tzuyu ceritakan.

That Cold Girl Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang