21

2.9K 287 37
                                    

Hari sudah gelap dan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Jung Hoseok yang tadinya sedang tidur tiba-tiba terbangun karena keinginannya untuk buang air kecil. Tadi sore setibanya di rumah Hoseok langsung mandi dan tidur. Bahkan ia belum sempat makan malam.

Mata rusanya melirik ke arah sang suami yang tertidur lelap. Jujur Hoseok merasa sedikit bersalah karena marah-marah sepanjang hari pada Yoongi. Tapi mau bagaimana lagi, karena Hoseok sendiri tak bisa mengontrol dirinya. Sebuah kecupan ringan Hoseok bubuhkan pada kening sang suami yang tertidur sangat pulas. Setelahnya ia langsung bangkit dan menuju kamar mandi.

Belakangan ini Hoseok sering buang air kecil di malam hari, padahal saat pagi ia sangat jarang buang air kecil. Mungkin anaknya ini suka pipis saat malam, hingga Hoseok jadi ikutan ingin buang air juga saat malam. Perlahan tangan Hoseok mengelus ringan perutnya yang mulai buncit. Masih belum terlalu terlihat namun sudah cukup menonjol, memperlihatkn eksistensi anaknya di dalam perutnya.

Tak pernah terbayangkan bagi Hoseok jika ia adalah seorang carrier,  walau Hoseok tau jika ini juga menurun dari keluarganya. Namun Hoseok tak pernah menyangka bahwa ia menjadi lelaki yang beruntung. Sejak dulu Hoseok juga tak berani menjalin hubungan cinta dengan siapapun. Ia melihat bahwa orang-orang hanya akan saling memanfaatkan satu sama lain tanpa benar-benar menjalani sebuah hubungan cinta.

Apalagi saat dirinya masuk ke dalam dunia modelling dan menjadi model papan atas, Hoseok sudah benar-benar tak memperdulikan hubungan atas dasar cinta. Yang ia tau adalah hubungan dengan saling menguntungkan. Begitu pula dengan awal kisahnya dengan Yoongi. Semu diawali dengan kesepakatan yang saling menguntungkan. Hoseok bahkan tak sadar jika dirinya telah jatuh cinta pada Yoongi. Entah kapan tepatnya Hoseok mulai menyukai dan menerima segala hal tentang Yoongi.

Yoongi adalah pengalaman pertama Hoseok. Pengalaman pertama dalam pernikahan, seks, dan jatuh cinta. Sebenarnya banyak hal yang pertama kali ia alami bersama Yoongi, namun intinya adalah ketiga hal tadi. Satu lagi yang Hoseok selalu ingat adalah saat Yoongi memasakkannya sarapan. Saat itu adalah pertama kalinya Hoseok dimasakkan masakan rumahan oleh sesorang, ditemani sarapan dan diperhatikan saat makan. Otak Hoseok secara otomatis mengulang kembali saat itu. Tanpa sadar membuat wajah itu tersenyum manis.

Ceklek

"Kenapa lama sekali? Kukira kau terjadi sesuatu padamu." ujar Yoongi yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar mandi. Hoseok memang terbiasa tak mengunci kamar mandinya karena toh ia berada di rumahnya sendiri.

"Kau bangun?" tanya Hoseok sambil menaikkan celana tidurnya.

"Ya, sejak seseorang memberikan kecupan di dahiku." senyum Yoongi, membuat Hoseok jadi sedikit salah tingkah.

Yoongi mendekati Hoseok dan membantunya membenarkan celana tidurnya. Tangan Yoongi menyingkap baju tidur Hoseok, menyentuh perut Hoseok yang mulai menonjol. Tubuh Yoongi dibawa turun, kakinya ia tekuk perlahan hingga wajahnya berhadapan langsung dengan perut mulus Hoseok.

"Apa yang tadi kalian lakukan di kamar mandi? Appa kan jadi khawatir." kecupan kecil Yoongi berikan pada perut Hoseok. Sontak saja itu membuat Hoseok kegelian.

"Cuma pipis kok Appa." jawab Hoseok dengan suara imut seperti bayi.

"Pipisnya kalo pagi saja, biar Eomma tidur nyenyak dengan Appa. Mengerti aegi?" ceramah Yoongi pada anaknya yang bahkan belum lahir.

"Okay Appa! Hahahaha." tawa Hoseok karena Yoongi makin mengecupi perut telanjangnya. Yoongi yang mendengar suara Hoseok semakin gencar mengecupi perut Hoseok.

"Min sudah, geli tau." ampun Hoseok.

"Okay. Sekarang balas cium aku dong." bangkit Yoongi sambil memajukan bibirnya meminta cium pada Hoseok.

My Wedding Story (Sope) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang